Pengakuan Kedaulatan smp9ips IPS RatnaSukmawati

Black 55 C y a n 5 5 55  Delegasi Republik Indonesia dipimpin Moham- mad Hatta,  Delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid,  Delegasi Kerajaan Belanda dipimpin J. H. van Maarseveen, dan  UNCI diketuai oleh Chritchley. Konferensi Meja Bundar dipimpin oleh Perdana Menteri Belanda, W. Drees. Konferensi berlangsung dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 Novem- ber 1949. Dalam konferensi dibentuk tiga komisi, yaitu: Komisi Ketatanegaraan, Komisi Keuangan, dan Komisi Militer. Kesulitan-kesulitan yang muncul dalam pe- rundingan adalah:  dari Komisi Ketatanegaraan menyangkut pem- bahasan mengenai Irian Jaya,  dari Komisi Keuangan menyangkut pembicara- an mengenai masalah utang. Belanda menuntut agar Indonesia mengakui utang terhadap Be- landa yang dilakukan sampai tahun 1949. Dalam bidang militer , tanpa ada kesulitan si- dang menyepakati inti angkatan perang dalam bentuk Indonesia Serikat adalah Tentara Nasional Indonesia TNI. Setelah penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat, KNIL tentara Belanda di Indonesia akan dilebur ke dalam TNI. KMB dapat menghasilkan beberapa persetuju- an. Berikut ini adalah beberapa hasil dari KMB di Den Haag:  Belanda menyerahkan kedaulatan atas Indo- nesia sepenuhnya dan tanpa syarat kepada RIS.  Republik Indonesia Serikat RIS terdiri atas Re- publik Indonesia dan 15 negara federal. Corak pemerintahan RIS diatus menurut konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI dan BFO selama Konferensi Meja Bundar berlangsung.  Melaksanakan penyerahan kedaulatan selam- bat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.  Masalah Irian Jaya akan diselesaikan dalam waktu setahun sesudah pengakuan kedaulat- an.  Kerajaan Belanda dan RIS akan membentuk Uni Indonesia-Belanda. Uni ini merupakan ba- dan konstitusi bersama untuk menyelesaikan kepentingan umum.  Menarik mundur pasukan Belanda dari Indo- nesia dan membubarkan KNIL. Anggota KNIL boleh masuk ke dalam APRIS.  RIS harus membayar segala utang Belanda yang diperbuatnya semenjak tahun 1942.

C. Pengakuan Kedaulatan

Upacara penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan dilakukan pada waktu yang bersamaan di Indonesia dan di negeri Belanda, yaitu pada tang- gal 27 Desember 1949. Di negeri Belanda, penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan dilaksanakan di ruang takhta Istana Kerajaan Belanda. Ratu Juliana, P.M. Dr. Willem Drees, Menteri Seberang Lautan Mr. A.M.J.A. Sassen , dan Mohammad Hatta mem- bubuhkan tanda tangan pada naskah pengakuan kedaulatan. Sementara itu, di Jakarta, Sultan Ha- mengkubuwono IX dan A.H.J. Lovink Wakil Ting- gi Mahkota membubuhkan tanda tangan pada naskah pengakuan kedaulatan. Pada tanggal yang sama, di Yogyakarta dilakukan penyerahan kedau- latan dari Republik Indonesia kepada Republik In- donesia Serikat. Gambar 2.1.12 Suasana sidang Konferensi Meja Bundar yang dimulai pada tanggal 23 Agustus 1949 di Ridderzaal Bangsal Satria, Den Haag. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1 Gambar 2.1.13 Gambar atas: upacara penandatanganan pengakuan kedaulatan di Den Haag oleh Mohammad Hatta, Ratu Juliana, Willem Drees Perdana Menteri, dan Mr. A.M.J.A. Sassen Menteri Seberang Lautan. Gambar bawah: upacara penandatanganan pengakuan kedaulatan di Jakarta oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX mewakili Indonesia dan A.H.J Lovink Wakil Tinggi Mahkota. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1 Di unduh dari : Bukupaket.com 56 Black 56 C y a n 5 6 RANGKUMAN 1. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara:  melalui perjuangan bersenjata, dan  perundingan-perundingan diplomasi. 2 Perjuangan melalui perlawanan bersenjata, antara lain sebagai berikut.  Insiden bendera di Surabaya 19 Septem- ber 1945.  Pertempuran lima hari di semarang 15 - 20 Oktober 1945.  Pertempuran di Surabaya 10 November 1945.  Pertempuran Medan Area 10 Desember 1945.  Bandung lautan api 23 Maret 1946.  Pertempuran Margarana 29 November 1946.  Pertempuran lima hari di Palembang 1 Januari 1947.  Agresi Militer Belanda I 21 Juli 1947.  Agresi Militer Belanda II 19 Desember 1948.  Serangan Umum 1 Maret 1949. 3. Perjuangan melalui jalan perundingan atau diplomasi dilakukan dengan mencari du- kungan dunia internasional melalui PBB dan mengadakan perundingan langsung dengan Belanda. 4. Perundingan yang dilakukan dengan Belan- da di antaranya adalah sebagai berikut.  Perundingan permulaan di Hooge Veluwe 14 - 25 April 1946.  Perundingan gencatan senjata 20-30 Sep- tember 1946.  Perjanjian Linggarjati 10 - 15 November 1946.  Perjanjian Renville 8 Desember 1947.  Perjanjian Roem-Royen 17 April - 7 Mei 1949.  Konferensi Inter-Indonesia 19 - 22 Juli 1949 dan 31 Juli - 2 Agustus 1949.  Konferensi Meja Bundar 23 Agustus - 2 November 1949. 4. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia tanggal 27 Desember 1949. Penandatangan- an pengakuan kedaulatan dilaksanakan di Belanda dan Jakarta. Dengan demikian, ber- akhirlah penjajahan Belanda atas Indonesia. I. Lengkapi dengan jawaban yang tepat 1. Pasukan Sekutu yang bertugas mengambil alih kekuasaan dari tangan Jepang di Asia Tengga- ra dipimpin oleh ... . 2. AFNEI singkatan dari ... . 3. Pasukan Sekutu dan AFNEI mendarat di Jakar- ta pada tanggal ... . 4. Pasukan Sekutu ternyata diboncengi NICA. NICA singkatan dari ... . 5. Belanda melaksanakan agresi militer pertama terhadap Pulau Jawa dan Sumatera pada tang- gal ... . 6. Monumen Perjuangan Tugu Muda di Sema- rang didirikan untuk ... . 7. Pemimpin tentara sekutu dalam pertempuran di Surabaya adalah ... . 8. Pemimpin delegasi Belanda dalam Perunding- an Linggarjati adalah ... . 9. Perjanjian Linggarjati ditandatangani Belanda dan Indonesia pada tanggal ... . 10. Kota Bandung bagian utara dibakar para pe- muda di bulan Oktober 1945 karena ... . 11. Pertempuran Margarana dipimpin oleh ... . 12. Perjanjian Renville dimulai pada tanggal ... . 13. UNCI singkatan dari ... . 14. Delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar KMB di Den Haag tahun 1949 dipim- pin oleh ... . 15. Naskah pengakuan kedaulatan Indonesia ditandatangani pada tanggal ... .

II. Jawablah dengan singkat dan tepat

1. Jelaskan yang kamu ketahui tentang AFNEI 2. Bagaimana sikap Indonesia terhadap Sekutu yang datang ke Indonesia untuk melucuti ten- tara Jepang? 3. Mengapa Surabaya mendapat julukan seba- gai kota Pahlawan? Jelaskan 4. Apa tugas Inggris di Indonesia? 5. Jelaskan isi Perjanjian Linggarjati 6. Jelaskan Konferensi Inter-Indonesia UJI KOMPETENSI DASAR Di unduh dari : Bukupaket.com Black 57 C y a n 5 7 57 7. Jelaskan arti Serangan Umum 1 Maret 1949 baik dari segi internal maupun dari segi eks- ternal 8. Sebutkan hasil persetujuan Roem-Royen 9. Sebutkan hasil-hasil Konferensi Meja Bun- dar 10. Apa isi Resolusi Dewan Keamanan PBB tang- gal 28 Januari 1949?

III. Jawablah “B” bila pernyataan berikut BENAR dan “S” bila

SALAH 1. Insiden Bendera di Surabaya terjadi karena beberapa orang Belanda mengibarkan ben- dera merah putih biru di atas Hotel Y amato. 2. A.W.S Mallaby adalah pemimpin pasukan Se- kutu yang tewas dalam pertempuran di Sura- baya. 3. Pemimpin para pemuda dalam pertempuran Medan Area adalah M.H. Thamrin. 4. Belanda lebih suka menyebut Agresi Militer Belanda sebagai aksi premanisme. 5. Penerbang Indonesia yang gugur karena jatuhnya Pesawat Dakota tahun 1947 antara lain Agustinus Adisutjipto dan Adisumarno Wirjokusumo. 6. Anggota Komisi Konsuler yang mengawasi gencatan senjata pada waktu Agresi Militer I dipimpin olef Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly. 7. Pemerintahan Darurat republik Indonesia PDRI di Sumatera dikendalikan oleh Saf - ruddin Prawiranegara. 8. Serangan umum tentara Indonesia atas kota Yogyakarta dan menduduki kota itu selama enam jam terjadi pada tanggal ... . 9. Komisi Tiga Negara KTN dikenal juga dengan nama Komisi Perdamaian. 10. Konsekuensi dari Persetujuan R oem-Royen adalah pengembalian Y ogyakarta ke tangan Republik Indonesia.

IV. Unjuk Kerja

Berikut ini disajikan sebuah artikel yang sa- ngat menarik mengenai “Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949”. Dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang, bacalah artikel terse-but kemudan diskusikan dengan memerhatikan pertanyaan panduan yang tersedia. Hasil disku- simu akan dipresentasikan di kelas. Ingat, te- man-temanmu akan menanggapinya. Selamat berdiskusi Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 Monumen ini berada satu kompleks dengan Benteng Vredeburg. Monumen ini dibangun untuk memeringati serangan tentara Indonesia terha- dap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949. Serang- an ini dilakukan untuk membuktikan kepada du- nia bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan untuk melawan Belanda. Saat itu serangan Tentara Nasional Indonesia TNI dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, y ang tentu s aja setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hameng- kubuwono IX sebagai Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono IX menganggap saat itu Indonesia harus membuktikan kepada dunia luar bahwa walaupun para pemimpin ne- gara Indonesia saat itu ditawan oleh Belanda, bukan berarti pemerintahan Indonesia telah lumpuh. Tapi sebaliknya pemerintah Indonesia masih ada dan TNI masih kuat sehingga dapat mendukung perjuangan RI di sidang Dewan Keamanan PBB yang dilaksanakan pada bulan Maret 1949. Dengan demikian ada beberapa hal yang ingin dicapai dengan adanya serangan ini yaitu selain tujuan militer, juga ada tujuan politis dan tujuan psikologis. Selain Letkol Soeharto yang menyerang dari sisi Barat sampai batas Maliobor , serangan itu juga dilakukan oleh V entje Sumual y ang juga menyerang dari sekotr barat, Mayor Sardjono menyerang dari sisi timur , Mayor Kusno dari sisi utara, dan dari dalam kota sendiri serangan dipimpin oleh Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki. Gambar 2.1.14 Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, Yogyakarta. Monumen ini didirikan untuk mengenang Serangan Umum 1 Maret 1945 di mana TNI berhasil menduduki kota Y ogyakarta selama enam jam. Sum ber: www .ariawij ay a. co m Di unduh dari : Bukupaket.com 58 Black 58 C y a n 5 8 Serangan itu dilakukan TNI tersebut didahu- lui dengan menyerang pos-pos yang dibangun Belanda yang tersebar sepanjang jalur utama yang menghubungkan kota-kota yang telah di- kuasai Belanda sebagai akibat serangan dan sabotase TNI. Untuk menyerang pos-pos Belanda tersebut TNI melakukan strategi gerilya yang ter- bukti mampu membuat tentara Belanda kesulit- an melawan TNI. Puncak serangan itu sendiri dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 pada pukul 06.00. Kota Y ogyakarta saat itu berhasil diduduki oleh TNI selama 6 jam sampai dengan pukul 12.00, sesuai dengan apa yang telah diren- canakan sebelumnya. Dengan berhasilnya se- rangan ini Serangan Umum 1 Maret maka moril TNI semakin meningkat dan mampu mematah- kan propaganda yang dilakukan Belanda yang menyatakan bahwa RI dan TNI telah lumpuh. Sumber: http:ariawijaya.com20080222 monumen-serangan-umum-1-maret-1949 Pertanyaan Panduan Diskusi 1. Di mana letak atau lokasi museum Serangan Umum 1 Maret 1949? 2. Mengapa museum ini didirikan? 3. Menurut artikel ini, apa makna Serangan Umum 1 Maret 1949 bagi perjuangan memer- tahankan kemerdekaan RI? 4. Siapa saja tokoh yang terlibat dalam Serang- an Umum 1 Maret 1949? Sebutkan juga peran mereka masing-masing 5. Apa makna monumen tersebut bagi kita de- wasa ini?

V. Refleksi

Bagaimana kamu menilai semangat nasional- isme yang ditunjukkan oleh para pemimpin bang- sa dalam mempertahankan kemerdekaan? Apa- kah semangat kebangsaan semacam itu masih ku- at dirasakan sampai saat ini? Dewasa ini bentuk perjuangan seperti apa yang dapat memajukan bangsa dan negara? Sejauh manakah kamu menja- lankan atau mempraktikkan perjuangan tersebut? Di unduh dari : Bukupaket.com 59 Black 59 C y a n 5 9 Pada Sub bab 2.2 ini, kita mempelajari berbagai peristiwa politik dan ekonomi Indonesia setelah pengakuan kedaulatan RI. Setelah pengakuan kedaulatan, Indonesia menjadi negara RIS. Negara RIS tidak berlangsung lama. Indonesia kembali menjadi negara kesatuan. Untuk membahas berba- gai peristiwa politik dan ekonomi pascapengakuan kedaulatan sampai Orde Baru, kita akan membahas pertama, Indonesia pada masa demokrasi liberal; kedua, Indonesia pada masa demokrasi terpimpin. 2 .2 .1 Rep u b lik Ind onesia S er i k at Dengan disetujuinya hasil-hasil Konferensi Meja Bundar pada tanggal 2 November 1949 di Den Haag, maka terbentuk lah negara Republik Indo- nesia Serikat RIS. RIS terdiri dari 16 negara bagi- an. Berikut ini adalah kronologi pembentukan ne- gara Republik Indonesia Serikat.  Pada tanggal 14 Desember 1949 di Jalan Pegang- saan Timur 56, Jakarta diadakan pertemuan permusyawaratan federal. Pertemuan dihadiri wakil-wakil Pemerintah RI dan Pemerintah Negara dan Daerah yang akan menjadi bagian dari RIS serta KNIP dan DPR dari negaradae- rah bagian. Pertemuan tersebut membicarakan dan menyetujui naskah Undang-Undang Dasar Sementara sebagai Konstitusi Republik Indo- nesia Serikat. Persetujuan tersebut dituangkan dalam piagam yang ditandatangani wakil RI dan wakil NegaraDaerah yang akan menjadi bagian dari RIS. Berdasarkan konstitusi RIS, negara berbentuk federasi dan meliputi seluruh daerah Indone- sia, yaitu: a. Negara-negara bagian RIS 1. Negara Republik Indonesia, yang meli- Gambar 2.2.1 Upacara penandatanganan Piagam Konstitusi RIS di Pegangsaan T imur 56, Jakarta pada tanggal 14 Desember 1949. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1 Indonesia Menjadi Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa Diskusikanlah dalam sebuah kelompok kecil 1. Kapan Indonesia diterima sebagai anggota PBB? 2. Dalam sidang apa Indonesia diputuskan diterima sebagai anggota PBB? 3. Indonesia diterima sebagai anggota PBB ke bera- pa? 4. “Dengan diterimanya Indonesia menjadi anggota PBB berarti Indonesia telah dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lainnya dan dapat turut serta memecahkan persoalan-persoalan du- nia.” Apa maksud pernyataan itu? Berikan penda- patmu 5. Berilah beberapa c ontoh keterlibatan Indonesia sebagai anggota PBB dalam memecahkan perso- alan-persoalan dunia 6. Adakah manfaatnya bagi Indonesia dengan men- jadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa? Jelas- kan jawabanmu D alam sidangnya pada tanggal 20 Septem- ber 1950, Majelis Umum PBB dengan suara bulat menerima Indonesia menjadi anggota PBB yang ke-60. Pada tanggal 28 September diada- kan upacara pengibaran bendera Merah Putih di Markas Besar PBB di samping bendera-bendera dari 59 negara anggota lainnya. Setelah resmi menjadi anggota, maka Indonesia segera mengirimkan delegasinya untuk mengikuti Sidang Umum PBB. Dengan diterimanya Indonesia menjadi anggota PBB berarti Indonesia telah dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa lainnya dan dapat turut serta meme- cahkan persoalan-persoalan dunia. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 1950-1964 Di unduh dari : Bukupaket.com 60 Black 60 C y a n 6 puti daerah menurut status quo seperti dimaksud dalam perjanjian Renville; 2. Negara Indonesia Timur; 3. Negara Pasundan, termasuk Distrik Fe- deral Jakarta; 4. Negara Jawa Timur; 5. Negara Madura; 6. Negara Sumatera Timur, termasuk da- erah status quo Asahan Selatan dan La- buhan Batu; dan 7. Negara Sumatera Selatan. b. Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sen- diri, seperti Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau, Daerah Istimewa Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar , Kalimantan Tenggara dan Kalimantan Timur. c. Daerah-daerah Indonesia selebihnya yang bukan daerah-daerah bagian.  Pada tanggal 15 Desember 1949 diadakan si- dang pemilihan presiden RIS oleh Dewan Pemi- lihan Presiden RIS.  Pada tanggal 16 Desember 1949, Soekarno ter- pilih sebagai Presiden RIS.  Tanggal 17 Desember 1949, Soekarno dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat.  Mohammad Hatta Wakil Presiden RI diangkat sebagai Perdana Menteri RIS. Kabinet dan Per- dana Menteri dilantik pada tanggal 20 Desem- ber 1949.  Dengan diangkatnya Soekarno sebagai Presiden RIS, Mr. Asaat ketua KNIP ditunjuk sebagai Pemangku Jabatan Acting Presiden Republik Indonesia. Pelantikan dan serah terima jabatan dilakukan pada tanggal 27 Desember 1949. Dalam waktu 1 tahun kabinet yang dipimpin Hatta harus memecahkan banyak masalah yang dihadapi negara yang baru merdeka ini. Beberapa tindakan pemerintah kabinet Hatta adalah:  Dalam bidang ekonomi ditandai oleh adanya inflasi dan defisit anggaran belanja pemerintah. Untuk mengatasi inflasi, pemerintah melakukan peng- guntingan uang sanering. Kebijakan ini d ida- sarkan pada Keputusan Menteri Keuangan RIS Nomor PU I, Tanggal 19 Maret 1950. Berdasarkan peraturan tersebut uang kertas Rp 5,00 ke atas dinyatakan hanya bernilai separuh. Sebagai tin- dak lanjut pengguntingan uang tersebut dikelu- arkan uang kertas baru berdasarkan Undang- undang Darurat Nomor 21 Tahun 1959 Tentang Pengeluaran Uang Kertas Baru. Di samping soal keuangan itu, ekonomi juga dapat diperbaiki. Dengan meletusnya perang Korea, perdagangan luar negeri meningkat. De- ngan demikian, ekspor Indonesia meningkat dan pendapatan negara juga bertambah.  Dalam bidang politik luar negeri, kabinet Hatta men- jalankan politik luar negeri yang bebas - aktif. Hubungan dengan negeri Belanda diusahakan untuk menjadi lebih baik dengan harapan Be- landa akan menyerahkan Irian Barat. Oleh kare- na itu, pada bulan April 1950 dilangsungkan Konferensi Tingkat Menteri I antara Indonesia dan Belanda di Jakarta. Perundingan dilanjut- kan dalam Konferensi Tingkat Menteri II di Den Haag pada tanggal 4 Desember 1950. Kabinet RIS di bawah pimpinan Hatta meme- rintah sampai tanggal 17 Agustus 1950. Negara RIS tidak sampai mencapai usia 1 tahun. 2 .2 .2 K em b ali k e Neg ar a K esat u an Repu b lik I n d o n e si a Usaha-usaha untuk kembali ke negara kesatuan dilancarkan di mana-mana. Di berbagai daerah timbul gerakan rakyat menuntut pembubaran ne- gara-negara bagian. Rakyat menghendaki kembali bergabung dengan Republik Indonesia di Yogya- karta. Pasal 43 dan 44 dari Konstitusi RIS memungkin- kan dilaksanakannya penggabungan daerah yang satu dengan daerah yang lain, maupun negara yang satu dengan negara yang lain. Syarat penggabung- an adalah dikehendaki oleh rakyatnya dan diatur dengan Undang-Undang Federal. Pada tanggal 8 Maret 1950, pemerintah RIS me- nerbitkan Undang-Undang Darurat No. 11 T ahun 1950. Undang-Undang tersebut berisi tentang Tata Cara Perubahan Susunan Kenegaraan RIS. Berda- sarkan Undang-undang tersebut, beberapa negara bagian menggabungkan diri dengan Republik In- donesia di Yogyakarta. Pada tanggal 5 April 1950, RIS hanya tinggal tiga negara bagian. Ketiga negara bagian itu adalah Republik Indonesia, Negara Su- matera Timur, dan Negara Indonesia Timur. Keinginan rakyat di negara-negara bagian un- tuk bergabung dengan Republik Indonesia semakin kuat. Oleh karena itu, pemerintah RI menganjurkan pemerintah RIS agar mengadakan perundingan dengan Negara Sumatera Timur dan Negara Indo- nesia Timur untuk membicarakan pembentukan kembali negara kesatuan. Pada bulan Mei 1950, di- langsungkan perundingan antara RIS dan RI. Perun- dingan membahas tentang pembentukan negara kesatuan. Pada tanggal 19 Mei 1950, tercapai persetujuan antara kedua pemerintah. Persetujuan itu dituang- kan dalam suatu “Piagam Persetujuan”. Pada da- sarnya pemerintah RI dan RIS sepakat untuk mem- bentuk negara kesatuan. Kemudian, pemerintah RIS dan RI membentuk sebuah panitia bersama Di unduh dari : Bukupaket.com 61 Black 61 C y a n 6 1 yang diberi tugas untuk melaksanakan Piagam Persetujuan 19 Mei 1950 tersebut. Panitia bersama ini secara khusus bertugas menyusun Rancangan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan. Pada tanggal 14 Agustus 1950, parlemen dan senat RIS mengesahkan Rancangan Undang- Undang Dasar Sementara Negara Kesatuan Repu- blik Indonesia. Badan pekerja KNIP di Yogyakarta sudah menyetujui Rancangan UUDS tersebut pada tanggal 12 Agustus 1950. Dalam rapat parlemen dan senat RIS pada tang- gal 15 Agustus 1950, Presiden RIS Soekarno mem- bacakan piagam terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada hari itu juga, Presiden Soekarno menerima kembali jabatan Presiden Re- publik Indonesia dari Mr. Asaat pemangku jabatan sementara Presiden Republik Indonesia. Dengan demikian berakhirlah Negara Indonesia Serikat. Negara kesatuan yang dicita-citakan bangsa Indo- nesia dan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 kembal i terwujud. Dalam praktiknya, RIS hanya berumur delapan bulan. Konstitusi RIS diganti dengan Undang- Undang Dasar Sementara 1950 UUDS 1950. UUDS ini berlaku sampai Dekrit Presiden tahun 1959. De- ngan terbentuknya NKRI terwujudlah cita-cita Pro- klamasi 17 Agustus 1945, yaitu mendirikan negara kesatuan. 2 .2 .3 Masa Dem ok r asi Lib er al Setelah kembali ke bentuk negara kesatuan pa- da tahun 1950, Indonesia menganut sistem peme- rintahan parlementer dengan kabinet ministerial. Pemerintahan parlementer ini mewarnai kehidup- an demokrasi liberal dari tahun 1950 - 1959. Selain itu, Undang-Undang Dasar RIS diganti dengan Undang-Undang Dasar Sementara1950 UUDS.

A. Peristiwa politik