Organisasi ASEAN Komite-komite ASEAN

258 Deklarasi Bangkok ditandatangani oleh lima Menteri Luar Negeri ASEAN, yakni: Adam Malik Indonesia, Thanat Khoman Thailand,Narsisco Ramos Filipina, Raja Ratnam Singapura, Tun Ab- dul Razak Malaysia. Dengan ditandatanganinya Deklarasi Bangkok tersebut, berdirilah Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara Perbara atau ASEAN. ASEAN sing- katan dari Association of South East Asian Nations. ASEAN menganut sistem keanggotaan terbuka. Artinya ASEAN memberi kesempatan kepada ne- gara-negara Asia Tenggara yang belum menjadi anggota pada saat Deklarasi Bangkok ditandata- ngani untuk menjadi anggota. Pada saat Deklarasi Bangkok ditandatangani, negara-negara di kawas- an Asia Tenggara yang belum menjadi anggota ASEAN adalah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Kamboja Kampuchea, dan Myanmar. Satu per satu negara-negara tersebut kemudian bergabung dengan ASEAN. Brunei Darussalam se- cara resmi bergabung dengan ASEAN dan menjadi anggota ke-6 pada tanggal 7 Januari 1984. Pada tang- gal 28 Juli 1995 Vietnam masuk dan menjadi anggota ASEAN ketujuh. Kemudian disusul oleh Myanmar dan Laos pada tanggal 23 Juli 1997. Kamboja berga- bung dengan ASEAN pada tanggal 30 April 1999.

B. Asas dan tujuan ASEAN

Suatu organisasi atau lembaga tentu mempu- nyai asas dan tujuan. Apa asas dan tujuan ASEAN?

a. Asas ASEAN

ASEAN merupakan organisasi regional Asia Tenggara yang bekerja sama dalam bidang ekono- mi, politik dan kebudayaan. Kerja sama ASEAN didasarkan pada asas:  saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persamaan dari semua anggota;  mengakui hak setiap bangsa untuk hidup bebas dari campur tangan pihak luar;  tidak mencampuri urusan dalam negeri ma- sing-masing anggota; dan  menyelesaikan perselisihan secara damai.

b. Tujuan pemben tukan ASEAN

ASEAN memiliki tujuan sebagaimana tercan- tum dalam Deklarasi Bangkok. T ujuan-tujuan ter- sebut adalah sebagai berikut.  Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemaju - an sosial, dan perkembangan kebudayaan di Asia Tenggara.  Memajukan stabilitas kemantapan dan perda- maian regional Asia Tenggara.  Memajukan kerja sama aktif dan bantuan bersa- ma di antara negara-negara anggota di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahu- an, dan adm inistrasi.  Menyediakan bantuan satu sama lain dalam bentuk fasilitas latihan dan penelitian.  Kerja sama yang lebih besar di bidang pertani- an, industri, perdagangan, pengangkutan dan komunikasi serta peningkatan standar kehi- dupan rakyatnya.  Memajukan studi-studi masalah Asia Tengga- ra.  Memelihara dan meningkatkan kerja sama yang bermanfaat dengan organisasi-organisasi re- gional dan internasional yang ada.

C. Organisasi ASEAN

ASEAN mempunyai alat perlengkapan atau or- ganisasi sebagai berikut: summit meeting, annual mi- nisterial meeting, sidang menteri-menteri ekonomi, sidang menteri nonekonomi, standing committee atau panitia tetap.  Summit Meeting. Summit Meeting merupakan sidang para kepala negara atau ke pala pemerintahan. Sidang ini merupakan kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN. Pertemuan para kepala negara atau pemerintahan diadakan apabila dianggap perlu untuk memberikan pengarahan-pengarah- an pada ASEAN.  Annual Ministerial Meeting. Annual Ministerial Meet- ing merupakan sidang tahunan Menteri Luar Negeri ASEAN. Sidang ini bertanggung jawab dalam merumuskan garis kebijaksanaan dan koordinasi kegiatan-kegiatan ASEAN sesuai de- ngan Deklarasi Bangkok. Sidang tahunan Menlu ASEAN akan memeriksa implikasi-implikasi politik atas keputusan-keputusan ASEAN me- ngingat dalam semua kegiatan ASEAN selalu terdapat implikasi politik dan diplomatik.  Sidang Menteri-Menteri Ekonomi. Sidang Para Men- teri ekonomi ASEAN diselenggarakan 2 kali da- lam 1 tahun. Sidang ini bertugas merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan koordinasi yang khusus menyangkut masalah-masalah kerja sama ASEAN di bidang ekonomi. Selain itu, sidang ini juga akan menilai hasil-hasil yang telah dicapai oleh komite-komite yang ada di bawahnya.  Sidang Menteri Nonekonomi. Sidang Para Menteri Nonekonomi merumuskan kebijakan-kebijakan mengenai bidang mereka masing-masing. Misal- nya pendidikan, kesehatan, sosial, kebudayaan, perburuhan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.  Standing Committee atau panitia tetap. Panitia ini bertugas membuat keputusan-keputusan dan menjalankan tugas-tugas perhimpunan di anta- ra dua sidang tahunan Para Menteri Luar Negeri ASEAN. Di unduh dari : Bukupaket.com 259

D. Komite-komite ASEAN

Komite-komite ASEAN dikelompokkan menjadi dua bidang, yaitu bidang ekonomi dan bidang non- ekonomi. Ada lima komite yang berkedudukan tetap di negara-negara ASEAN penandatangan Deklarasi Bangkok. Komite-komite ini berada di bawah koor- dinasi para menteri ekonomi. Kelima komite tersebut adalah sebagai berikut.  Komite Perdagangan dan Pariwisata Committee on Trade and Tourism atau COTT. Komite ini berke- dudukan di Singapura.  Komite Industri Pertambangan dan Energi Com- mittee on Industry Mineral and Energy atau COIME yang berkedudukan di Filipina.  Komite Keuangan dan Perbankan Committee in Finance and Bank atau COFAB yang berkeduduk- an di Thailand.  Komite Pangan, Pertanian, dan Kehutanan Com- mittee on Food, Agriculture and Foresty atau COFAF yang berkedudukan di Indonesia.  Komite Transportasi dan Komunikasi Commit- tee on Transportation and Communication atau COTAC yang berkedudukan di Malaysia. Sementara itu komite yang menangani bidang nonekonomi dikelompokkan menjadi tiga komite. Tempat kedudukan ketiga komite ini berpindah se- tiap tiga tahun. Komite-komite tersebut meliputi:  Komite Kebudayaan dan Penerangan Commitee on Culture and Information atau COCI;  Komite Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Com- mitee in Science and Technology atau COST; dan  Komite Pembangunan Sosial Commitee on Social Development atau COSD.

E. Sekretariat ASEAN