Gerakan reformasi Presiden Soeharto Mengundurkan diri

241 dihadapi menyangkut masalah ekonomi, moneter krismon,politik, kepemimpinan, peran militer , dan peran masyarakat. Krisis ekonomi ditandai dengan jatuhnya nilai mata uang rupiah terhadap nilai mata ua ng dolar Amerika. Jatuhnya nilai rupiah diikuti dengan me- lambungnya harga-harga kebutuhan pokok semba- ko. Krisis ekonomi ini berpengaruh besar terhadap terjadinya krisis politik. Krisis politik di Indonesia ditandai dengan mun- culnya ketidakpercayaan kaum intelektual teruta- ma mahasiswa terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto. Ketidakpercayaan juga ditujukan pada angkatan bersenjata yang menjadi pendukung uta- ma Orde Baru dan dianggap menjadi bagian dari sumber krisis. Krisis yang melanda Indonesia juga disebabkan berbagai praktik KKN yang telah lama dilakukan oleh rezim Orde Baru. KKN adalah singkatan dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme. Kolusi antara elit politik Orde Baru dan para pengusaha konglomerat hanya menguntungkan elit politik dan pengusaha saja. Sebaliknya, rakyat hanya menerima akibat bu- ruk dari praktik tersebut. Korupsi yang dilakukan oleh para pejabat nega- ra telah menguras sumber ekonomi negara sehingga uang yang seharusnya digunakan untuk kemak - muran rakyat tidak sampai pada sasarannya. Adapun nepotisme adalah praktik penguasa yang lebih mementingkan anggota keluarga, kenal- an atau golongannya untuk memperoleh jabatan serta kesempatan-kesempatan dalam dunia usaha.

B. Gerakan reformasi

Penderitaan rakyat akibat krisis ekonomi di - tanggapi oleh kelompok intelektual, khususnya para mahasiswa. Para mahasiswa mulai turun ke jalan. Tuntutan para mahasisw a adalah sebagai berikut.  Pemerintah segera mengatasi krisis ekonomi.  Menuntut dilaksanakannya reformasi di segala bidang.  Menuntut dilaksanakannya sidang istimewa MPR.  Meminta pertanggungjawaban presiden. Aksi mahasiswa menuntut Presiden Soeharto mundur terjadi setelah peristiwa penembakan se- jumlah mahasiswa oleh aparat keamanan dan me- ninggalnya empat mahasiswa Trisakti - Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Sejak peristiwa penembakan itu, ribuan maha- siswa dari berbagai perguruan tinggi dari seluruh Indonesia berdemonstrasi di berbagai kampus di Jakarta serta di Gedung DPRMPR Jakarta. Puncak dari demonstrasi mahasiswa terjadi pada tanggal 19–21 Mei 1998 di depan Gedung DPRMPR sampai munculnya pernyataan Presiden Soeharto mun- dur dari jabatannya dan digantikan BJ. Habibie. Runtuhnya pemerintahan Orde Baru menyu- lut kerusuhan besar di Jakarta pada tanggal 14 Mei 1998. Kerusuhan itu merembet ke kota-kota besar lainnya seperti Solo, Surabaya, Medan, dan Padang. Ratusan bangunan dan kendaraan dihancurkan dan dibakar massa. Sebagian warga Tionghoa yang menjadi sasaran amuk kerusuhan. Kondisi pada waktu itu menjadi tida k menentu. Se mentara itu, mahasiswa bersama rakyat yang berdemonstrasi di jalan-jalan semakin gencar menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabatannya.

C. Presiden Soeharto Mengundurkan diri

Situasi Indonesia sudah tidak menentu. Pre- siden Soeharto mempersingkat kunjungannya di Mesir. Sejak tanggal 19 Mei 1998, ribuan mahasiswa menduduki gedung DPRMPR. T untutan supaya Presiden Soeharto mundur dari kursi presiden se- makin menguat. Menghadapi tuntutan itu, Pre- siden Soeharto mengadakan pertemuan dengan 9 tokoh masyarakat. Presiden Soeharto menyatakan akan me-reshuffle Kabinet Pembangunan VII menja- di Kabinet Reformasi. Selain itu, akan dibentuk Ko- mite Reformasi. Akan tetapi, para mahasiswa tetap menuntut Presiden Soeharto mundur dari jabat- annya. Pembentukan Kabinet Reformasi gagal karena banyak tokoh tidak mau menjadi menteri dalam Kabinet Reformasi. Akhirnya, pada tanggal 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri. Ia di- ganti oleh B.J. Habibie. Sumpah jabatan presiden baru dilaksanakan di Istana Merdeka pada saat itu juga. Peristiwa pengunduran diri Soeharto ini me- nandai berakhirnya masa pemerintahan Orde Ba- ru yang berlangsung selama 32 tahun. Gambar 7.1.5 Para mahasiswa menduduki gedung DPRMPR menuntut Presiden Soeharto mengundurkan diri. Sum ber: In do ne sia in the S oe ha rto Y ea rs Di unduh dari : Bukupaket.com 242 7 .1 .6 Ind onesia pad a Masa Ref or m asi Reformasi dipakai sebagai istilah untuk menye- but rezim kekuasaan pasca kejatuhan Orde Baru. Sebagaimana sudah kita pelajari, berbagai krisis yang mendera Orde Baru menyebabkan pemerin- tah Orde Baru mengakhiri kekuasaannya. Tuntutan reformasi yang mulai marak dikemukakan sejak Soeharto terpilih kembali untuk periode 1998–2003 ditambah krisis ekonomi yang mendera bangsa In- donesia sejak pertengahan tahun 1997 dan demons- trasi mahasiswa selama bulan Mei 1998 ber hasil mendesak pemerintah O rde Baru meng akhiri kekuasaannya. Zaman Reformasi dipakai unt uk menyebut masa kepemimpinan para presiden pasca lengser- nya Soeharto, yakni B. J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bam- bang Yudhoyono. Entah sampai kapan kita mema- kai istilah reformasi ini untuk menyebut atau men- deskripsikan sebuah rezim kekuasaan. Pada sub bab 7.1.6 ini kita akan mempelajari keadaan sosial politik pemerintahan pada masa reformasi.

A. Presiden-presiden yang memerintah pasca Presiden Soeharto