Serangan Umum 1 Maret 1949 smp9ips IPS RatnaSukmawati

50 Black 50 C y a n 5 tetapi, dengan aksi penawanan oleh Belanda ter- sebut ternyata RI tidak lenyap. Belanda harus berhadapan dengan pasukan g erilya yang kerap menyulitkan pihak Belanda. Kontak senjata dan di- plomasi terus dilakukan. Serbuan Belanda atau Agresi Militer II menda- pat reaksi masyarakat internasional. Pada tanggal 7 Februari 1949, suara simpati kepada Indonesia atas terjadinya serbuan Belanda datang dari Ame- rika Serikat. Rasa simpati Amerika Serikat terhadap Indonesia diwujudkan dengan pernyataan-per- nyataan sebagai berikut.  Amerika Serikat menghentikan semua bantuan kepada Belanda sampai negeri ini menghenti- kan permusuhannya dengan Indonesia.  Mendesak pihak Belanda supaya menarik pasu- kannya ke belakang garis status quo Renville.  Membebaskan pemimpin-pemimpin Indonesia yang ditawan sejak 18 Desember 1948.  Mendesak Belanda untuk membuka kembali perundingan yang jujur dengan Indonesia atas dasar persetujuan Renville. Rasa simpati dunia internasional tidak hanya datang dari Amerika Serikat, tetapi juga dari Ru- sia, Cina, Kolumbia, dan negara-negara anggota PBB lainnya. Karena tekanan politik dan militer itulah akhir- nya Belanda mau menerima perintah Dewan Kea- manan PBB untuk menghentikan agresinya.

M. Serangan Umum 1 Maret 1949

Serangan Umum 1 Maret dilancarkan oleh pasukan RI untuk merebu t kembali Y ogyakarta Ibu kota Republik Indonesia yang dikuasai oleh Belanda sejak agresi militer kedua. Beberapa waktu sebelum serangan umum di- lancarkan, Letkol Soeharto sebagai komandan Bri- gade 10 melakukan komunikasi dan koordinasi dengan penggagasnya, yaitu Sri Sultan Hameng- kubuwono IX Kepala Daerah Istimewa Yogyakar- ta. Koordinasi itu penting untuk menyusun stra- tegi serangan umum 1 Maret 1949. Selain itu, bebe- rapa kesatuan diperintahkan untuk menyusup ke dalam kota Yogyakarta, di antaranya adalah kesa- tuan khusus di bawah pimpinan Kap-ten Widodo. Beliau bertugas untuk memutuskan hubungan antara pos-pos penjagaan Belanda d i dalam kota, antara lain dengan memasang ranjau darat. Untuk mempermudah koordinasi penyerang- an, wilayah penyerangan dibagi atas 5 sektor, yaitu:  sektor barat, dipimpin oleh Letkol Vence Sumual,  sektor selatan, dipimpin oleh Mayor Sarjono,  sektor utara, dipimpin oleh Mayor Kusno,  sektor kota, dipimpin oleh Letnan Amir Murto- no dan Letnan Marsudi, dan  sektor barat, di bawah pi mpinan Letkol Soe- harto sampai perbatasan Malioboro. Yang dijadikan patokan sebagai tanda mulai- nya serangan adalah bunyi sirene pukul 06.00 pagi yang biasa dibunyikan di kota Y ogyakarta waktu itu. Pasukan Belanda tidak menduga akan ada se- rangan, sehingga dalam waktu yang relatif singkat pasukan TNI berhasil memukul mundur semua po- sisi pasukan Belanda dan memaksa mereka berta- han dalam markasny a di dalam kota Y ogyakarta. Pasukan TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta selama enam jam, sesuai dengan rencana semula, sekitar pukul 12.00. TNI mulai mundur keluar kota sebelum pasukan bantuan Belanda tiba. Berita serangan ini disiarkan keluar melalui pe- mancar radio di Wonosari. Waktu Belanda melan- carkan serangan balasan, pemancar radio tersebut menjadi sasaran utama. Peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 ini juga dilaporkan oleh R. Sumardi ke pemerintah PDRI di Bukittinggi melalui radio- gram. Berita ini kemudian disampaikan kepada Ma- ramis diplomat RI di New York. Serangan umum 1 Maret mempunyai arti pen- ting, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Serangan umum 1 Maret mencapai tujuannya, yai- tu sebagai berikut.  Ke dalam: 5 mendukung perjuangan diplomasi; 5 meninggikan semangat rakyat dan TNI yang sedang bergerilya; dan 5 secara tidak langsung telah mempengaruhi sikap para pemimpin negara federal ben- tukan Belanda seperti negara Pasundan, negara Sumatra Timur dan negara Indone- sia Timur yang tergabung dalam Bijeen- komst Federal Voor Overleg BFO.  Ke luar: 5 menunjukkan kepada dunia internasional bahwa TNI masih ada dan mampu menga- dakan serangan; dan 5 mematahkan moral pasukan Belanda. 2 .1 .3 Per j u ang an Dip lom asi Perjuangan bangsa Indonesia untuk memper- tahankan kemerdekaan juga dilakukan di meja pe- rundingan atau perjuangan diplomasi. Perjuangan diplomasi dilakukan, misalnya dengan mencari dukungan dunia internasional dan berunding lang- sung dengan Belanda. Di unduh dari : Bukupaket.com Black 51 C y a n 5 1 51

A. Mencari dukungan internasional