Badan-badan utama Komite khusus OKI Badan-badan Subsider yang bergerak di bidang ekonomi dan sosial budaya

261 Pembentukan OKI dilaksanakan pada waktu diadakan Konferensi Tingkat Tinggi Islam pada bu- lan September 1969 di Rabat, Maroko. Konferensi ini dihadiri oleh 28 negara Islam. Dalam konferensi ini, disepakati beberapa hal berikut.  Mengutuk pembakaran Masjid Al Aqsha pada tanggal 21 Agustus 1969.  Menuntut dikembalikannya Kota Y erusalem seperti sebelum perang tahun 1967.  Menuntut penarikan pasukan Israel dari selu- ruh wilayah perang yang diduduki.  Resolusi yang merencanakan untuk mengada- kan pertemuan para menteri luar negeri nega- ra-negara Islam. Yang menjadi anggota OKI antara lain, Aljazair, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Saudi Arabia, Mali, Comoro, Gabon, Guinea, Indonesia, Irak, Iran, Malaysia, Lebanon, Nigeria, Oman, Ku- wait, Kamerun, Chad, Gambia, dan Jibouti.

B. Tujuan OKI

Tujuan dibentuknya Organisasi Konferensi Is- lam antara lain sebagai berikut.  Memelihara dan meningkatkan solidaritas di antara negara-negara Islam dalam bidang eko- nomi, budaya, pertahanan, keamanan, dan po- litik.  Bekerja sama dalam memperjuangkan kemer- dekaan rakyat Palestina.  Membantu perjuangan bangsa-bangsa yang tertindas.  Berusaha melenyapkan perbedaan rasial, dis- kriminasi, dan kolonialisme dalam segala ben- tuk.  Mengkoordinasikan usaha-usaha untuk melin- dungi tempat-tempat suci.

C. Prinsip-prinsip OKI

Untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, ma- ka OKI berped oman pada prinsip -prinsip sebagai berikut.  Persamaan antarnegara anggota.  Menghormati hak untuk menentukan nasib sen- diri dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.  Menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah negara.  Menyelesaikan setiap persengketaan yang mungkin timbul melalui cara-cara damai, misal- nya dengan cara perundingan, mediasiperan- tara, atau arbitrase.  Abstain dari ancaman atau pe nggunaan keke- rasan terhadap integritas wilayah, kesatuan na- sional, atau kemerdekaan politik suatu negara.

D. Struktur organisasi OKI

Struktur organisasi OKI terdiri dari: badan- badan utama; komite khusus; badan-badan subsi- der yang bergerak di bidang ekonomi dan sosial budaya; serta lembaga dan organisasi yang bersi- fat otonom.

a. Badan-badan utama

Badan-badan utama dalam Organisasi Konfe- rensi Islam diantaranya adalah sebagai berikut.  Konferensi para raja atau kepala negarapeme- rintahan KTT yang memiliki otoritas tertinggi. Konferensi ini diadakan setiap tiga tahun sekali.  Konferensi para menteri luar negeri KTM yang diadakan setahun sekali untuk membahas pe- laksanaan kebijaksanaan organisasi yang telah ditetapkan sesuai dengan piagam. KTM luar bi- asa dapat diadakan atas permintaan satu atau beberapa negara atau Sekretaris Jenderal. KTM dapat meminta diadakannya konferensi tingkat tinggi.  Sekretaris Jenderal merupakan badan eksekutif yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal dan dibantu oleh 4 orang asisten yang berkedu- dukan di Jeddah.  Mahkamah Islam Internasional yang berkedu- dukan di Kuwait m erupakan badan yudikatif yang bertugas menyelesaikan sengketa antar- anggota secara damai.

b. Komite khusus OKI

Berikut ini merupakan komite-komite khusus dalam Organisasi Konferensi Islam.  Komite Tetap Keuangan yang beranggotakan se- mua anggota OKI dan bertugas untuk melaksa- nakan pengawasan atas penggunaan anggaran Sekretariat Jenderal.  Komite Al Quds Yerusalem yang dibentuk pada tahun 1975 ini beranggotakan 15 orang. Tugas komite ini adalah mengadakan pengkajian atas resolusi-resolusi yang diambil OKI dan organi- sasi internasional mengenai Y erusalem.  Komite Ekonomi, Sosial Budaya yang beranggo- takan semua negara anggota OKI ini bersidang dua kali dalam setahun di salah satu negara anggota OKI. Tugas komite ini adalah merumus- kan dan melaksanakan kerja sama antar-negara anggota dalam bidang ekonomi, sosial, dan bu- daya sesuai dengan resolusi OKI. Di unduh dari : Bukupaket.com 262

c. Badan-badan Subsider yang bergerak di bidang ekonomi dan sosial budaya

Berikut ini badan-badan subsider yang berge- rak di bidang ekonomi dan sosial budaya.  Badan Subsider di bidang ekonomi, misalnya Pusat Riset dan Latihan Sosial Ekonomi berke- dudukan di Ankara; Pusat Riset dan Latihan Teknik berkedudukan di Dhaka; Kamar Dagang Islam berkedudukan di Casablanca; dan Dewan Penerbangan Islam berkedudukan di Tunisia.  Badan Subsider di bidang sosial budaya, misal- nya Dana Solidaritas Islam berkedudukan di Jeddah; Pusat Riset Sejarah dan Budaya Islam berkedudukan di Istanbul; Dana Ilmu, Teknologi, dan Pembangunan berkedudukan di Jeddah; Ko- misi Bulan Sabit Islam Palang Merah berkedu- dukan di Benghazi; dan Komisi Warisan Budaya Islam berkedudukan di Istanbul.

d. Lembaga d an O rganisasi y ang b ersifat otonom