Latar belakang smp9ips IPS RatnaSukmawati

235 Pada bab sebelumnya, kamu sudah mempela- jari bagaimana negara Indonesia menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman yang mengganggu dan membahayakan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada sub bab 7.1, kamu secara khusus akan mempelajari berakhirnya pemerin- tahan Orde Lama dan mulainya p emerintahan Orde Baru. Kamu juga akan mempelajari berakhir- nya pemerintahan Orde Baru dan mulainya peme- rintahan Reformasi. 7 .1 .1 S u p er sem ar Tong g ak Lahir nya Or d e B ar u

A. Latar belakang

Surat Perintah Sebelas Maret Supersemar me- ngawali tekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Supersemar me- rupakan tonggak sejarah lahirnya Orde Baru. Pada tanggal 10 Maret 1966, Presiden Soekarno didampingi tiga Waperdam, yakni Waperdam I: Dr. Subandrio, Waperdam II: Dr. J. Leimena, dan Wa- perdam III: Chairul Saleh, dan dihadiri partai-partai politik, mendesak massa agar mengutuk Tritura. Par- tai politik yang tergabung dalam Front Pancasila dengan tegas menolak desakan itu. Front Pancasila tetap menuntut supaya PKI dibubarkan. Karena menemui jalan buntu, pertemuan itu dilanjutkan keesokan harinya, yakni pada tanggal 11 Maret 1966. Pertemuan ini melahirkan Surat Perintah 11 Maret. Pada hari itu, sebetulnya berlangsung sidang paripurna kabinet. Akan tetapi, sidang tidak ber - langsung lama karena dilapo rkan bahwa terdap at pasukan yang tidak dikenal y ang berada di sekel i- ling Istana Merdeka. Presiden segera meninggalkan sidang diikuti Dr. Subandrio dan Chairul Saleh. Me- reka berangkat menuju Bogor dengan helikopter . Sidang ditutup oleh W aperdam II, Dr . J. Leimena yang kemudian menyusul ke Bogor. Hadir dalam sidang kabinet itu tiga perwira ting- gi Angkatan Darat, yakni Mayjen Basuki Rachmat Menteri Urusan Veteran, Brigjen M. Yusuf Menteri Perindustrian, dan Brigjen Amir Machmud Pang- dam VJayakarta. Mereka sepakat menyusul Pre- siden ke Istana Bogor. Sebelumnya mereka meminta izin terlebih dahulu kepada Letjen Soeharto pim- pinan TNI AD yang tidak hadir dalam s idang ka- binet karena sakit. Di istana Bogor, ketiga perwira itu mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soekarno yang di- dampingi oleh ketiga waperdam. Pembicaraan itu menghasilkan suatu kesimpulan, yak-ni perlu di- buat suatu surat perintah kepada Letjen Soeharto sebagai Panglima Angkatan Darat dan Pangkop- kamtib untuk memulihkan keadaan dan wibawa Orde Baru yang begitu kuat dalam kekuasaan- nya akhirnya “bubar ” karena tuntutan reformasi. Banyak ahli sudah memprediksikan kejatuhan Orde Baru dengan melihat bagaimana pemerintah men- jalankan upaya pembangunan berbiaya tinggi, kon- trol yang ketat atas bidang kehidupan sosial, politik, keagamaan, kebudayaan. Selain itu, praktik peme- rintahan yang ditandai dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme pun menjadi salah satu sebab utama ke- hancuran pemerintahan Orde Baru. Peristiwa kerusuhan Mei 1998 sebenarnya hanya momen puncak meletusnya revolusi di Indonesia dalam mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berba- gai krisis di segala bidang kehidupan menjadi pe- nyebab terj adinya peralihan kekua saan dari Orde Baru ke reformasi. Upaya penyempurnaan dan per- baikan di segala bidang kehidupan akan menjadi tantangan yang selalu harus dihadapi ke depan de- mi mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Diskusikanlah dalam sebuah kelompok kecil 1. Bagaimana pemerintahan Orde Baru dengan se- luruh struktur kekuasaannya berhasil menguasai hampir seluruh aspek kehidupan bangsa? 2. Apa penyebab runtuhnya Orde Baru yang sudah berkuasa selama 32 tahun? 3. Bagaimana kronologi lengsernya Presiden Soe- harto dari tampuk pemerintahan di Indonesia? Sum ber: In do ne sia in the S oe ha rto Y ea rs Di unduh dari : Bukupaket.com 236 pemerintah. Presiden Soekarno memerintahkan Brigjen Sabur Komandan Resimen Cakrabirawa untuk menyusun konsep surat perintah kepada Letjen Soeharto. Supersemar ini diberikan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban serta men- jaga wibawa pemerintah. Dalam menjalankan tu- gas, penerima mandat diharuskan melaporkan se- gala sesuatu kepada Presiden sebagai pemberi mandat. Tanggal 11 Maret 1966 dianggap sebagai titik awaltonggak sejarah la hirnya Orde Baru. Supersemar mengandung beberapa pokok pi- kiran sebagai berikut.  Mengambil segala tindakan yang dianggap per- lu, untuk terjaminnya keamanan dan ketertib- an serta kestabilan jalannya pemerintahan dan jalannya Revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden Panglima TertinggiPemimpin Besar Revolusi Mandataris MPRS demi keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia.  Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan panglima-panglima angkatan lain de- ngan sebaik-baiknya.  Supaya melaporkan segala sesuatu yang ber- sangkutan dalam tugas dan tanggung jawab- nya seperti tersebut di atas. Surat perintah tersebut malam itu juga diteri- ma oleh Letjen Soeharto. Dengan surat perintah ter- sebut Soeharto bebas untuk bertindak mengatasi keadaan.

B. Tindak lanjut pengemban Supersemar