Latar belakang pembentukan OKI

260 nakan s atelit t ersebut, s ehingga k omunikasi antaranggota ASEAN menjadi semakin lancar dan efektif.

G. Penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi KTT ASEAN adalah konferensi puncak antara pemimpin-pemimpin ASEAN. Sejak KTT ke-7 tahun 2001, KTT ASEAN diselenggarakan setiap tahun. Sejak berdirinya ASEAN telah berlangsung 11 KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi. Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ter- sebut adalah sebagai berikut:  KTT ASEAN I berlangsung pada tanggal 23 - 24 Februari 1976 di Denpasar Indonesia.  KTT ASEAN II berlangsung pada tanggal 4 - 5 Agustus 1977 di Kuala Lumpur Malaysia.  KTT ASEAN III berlangsung pada tanggal 14 - 15 Desember 1987di Manila Filipina.  KTT ASEAN IV berlangsung pada tanggal 27 - 28 Januari 1992 di Singapura.  KTT ASEAN V berlangsung pada 14 - 15 De- sember 1995 di Bangkok Thailand.  KTT tidak resmi ke-1 berlangsung pada tanggal 30 November 1996 di Jakarta Indonesia.  KTT tidak resmi ke-2 pada tanggal 14 - 16 Desem- ber 1997 di Kualalumpur Malaysia.  KTT ASEAN VI berlangsung pada tanggal 15 - 16 Desember 1998 di Hanoi Vietnam.  KTT tidak resmi ke-3 berlangsung pada tanggal 27 - 28 November 1999 di Manila Filipina.  KTT tidak resmi ke-4 berlangsung pada tanggal 22 - 25 November 2000 di Singapura.  KTT ASEANVII berlangsung pada tanggal 5 - 6 November 2001 di Bandar Seri Begawan Bru- nei.  KTT ASEAN VIII berlangsung pada tanggal 4 - 5 November 2002 di Kamboja.  KTT ASEAN IX berlangsung pada tanggal 7 - 8 Oktober 2003 di Bali Indonesia.  KTT ASEAN X berlangsung pada tanggal 29 - 30 November 2004 di Vientiane Laos.  KTT ASEAN XI berlangsung pada tanggal 12 - 14 Desember 2005 di Kuala Lumpur Malaysia  KTT ASEAN XII berlangsung pada tanggal 11 - 14 Januari 2007 di Cebu Filipina.  KTT ASEAN XIII berlangsung 18 - 22 Novem- ber 2007 di Singapura. 7 .2 .5 Or g anisasi K onf er ensi Islam OK I Organisasi Konferensi Islam OKI adalah sua- tu organisasi negara-negara Islam atau negara- negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Markas OKI berada di kota Jeddah Arab Saudi. Organisasi ini terbuka untuk dunia inter - nasional. Artinya, setiap negara dapat menjadi anggota OKI apabila memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh organisasi tersebut.

A. Latar belakang pembentukan OKI

OKI dibentuk sebagai reaksi atas pembakaran Masjid Al AqshaAl-Quds di Yerusalem. Masjid ini dibangun Nabi Daud pada sekitar tahun 1000 SM. Masjid ini menjadi k eagungan dan kebanggaan umat Islam. Pembakaran masjid ini membangkit- kan kemarahan umat Islam, baik di dunia Arab ma- upun di seluruh dunia. Pembakaran masjid tersebut terjadi pada tanggal 21 Agustus 1969. Pembakaran dilakukan oleh warga Israel yang bernama Denis Rohan. Denis Rohan diduga sakit mental. Dengan terjadinya peristiwa tersebut, Raja Hassan II dari Maroko dan Raja Faisal dari Arab Saudi menyerukan kepada para pemimpin dunia Arab, khususnya, dan dunia Islam pada umumnya untuk bersama-sama menuntut pertanggungja- waban Israel. Atas prakarsa kedua raja tersebut, dibentuklah panitia penyelenggara KTT yang beranggotakan 6 negara. Enam negara ini kemudian dikenal sebagai pendiri OKI. Keenam negara tersebut adalah Ma- laysia, Saudi Arabia, Somalia, Pakistan, Maroko, dan Nigeria. Gambar 7.2.11 Sebagian pemimpin ASEAN dari kiri: Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei, PM Laos Bouasone Bouphavanh, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dan PM Myanmar Thein Sein saat menuju pertemuan dengan Presiden Korea Selatan Roh Moo-hyun di sela-sela KTT Ke-13 ASEAN di Singapura, Rabu 21 November 2007. sum ber: Ko m pa s, 2 2 N ov em be r 2 00 7 Di unduh dari : Bukupaket.com 261 Pembentukan OKI dilaksanakan pada waktu diadakan Konferensi Tingkat Tinggi Islam pada bu- lan September 1969 di Rabat, Maroko. Konferensi ini dihadiri oleh 28 negara Islam. Dalam konferensi ini, disepakati beberapa hal berikut.  Mengutuk pembakaran Masjid Al Aqsha pada tanggal 21 Agustus 1969.  Menuntut dikembalikannya Kota Y erusalem seperti sebelum perang tahun 1967.  Menuntut penarikan pasukan Israel dari selu- ruh wilayah perang yang diduduki.  Resolusi yang merencanakan untuk mengada- kan pertemuan para menteri luar negeri nega- ra-negara Islam. Yang menjadi anggota OKI antara lain, Aljazair, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Saudi Arabia, Mali, Comoro, Gabon, Guinea, Indonesia, Irak, Iran, Malaysia, Lebanon, Nigeria, Oman, Ku- wait, Kamerun, Chad, Gambia, dan Jibouti.

B. Tujuan OKI