Pendidik Madrasah Diniyyah KESIMPULAN DAN SARAN

205 17. Apa yang dihasilkan setiap pembelajaran? Hapalan, pemahaman, atau karya? 18. Apa biasanya yang dilakukan pendidik saat akan mengakhiri pembelajaran? 206 Lampiran 3. Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI “Mutu Proses Pendidikan Madrasah Diniyah Di Pondok Pesantren An- Nawawi” No Aspek Rincian Sumber Data 1. Madrasah Diniyah An-Nawawi Berjan. a. Profil Madrasah Diniyah An- Nawawi b. Gambaran umum kondisi sekolah secara fisik maupun non fisik. Pengamat -an Peneliti 2. Proses pendidikan madrasah diniyah keputusan direktur jenderal pendidikan islam nomor: 3203 tahun 2013. a. Perencanaan Proses Pembelajaran; 1 Identitas madrasah 2 Diniyah Identitas mata pelajaran atau tema subtema; 3 Kelas semester; 4 Materi pokok; 5 Alokasi waktu; 6 Tujuan pembelajaran; 7 Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; 8 Materi pembelajaran; 9 Metode pembelajaran; 10 Media pembelajaran; 11 Sumber belajar; 12 Langkah-langkah pembelajaran; 13 Penilaian hasil pembelajaran. b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ; 1 Persyaratan pelaksanaan proses Pembelajaran: a. Alokasi waktu jam tatap muka b. Buku teks pelajaran c. Pengelolaan kelas 2 Pelaksanaan pembelajaran: a. Kegiatan pendahuluan b. Kegiatan Inti c. Kegiatan penutup 207 Lampiran 4. Pedoman Dokumentasi PEDOMAN DOKUMENTASI “Mutu Proses Pendidikan Madrasah Diniyah Di Pondok Pesantren An- Nawawi” No Aspek Rincian Sumber Data 1. Madrasah Diniyah An- Nawawi a. Letak geografis b. Bangunan untuk proses pendidikan c. Sarana prasarana pendidikan diniyah d. Visi dan misi pendidikan a. Dokumentas iarsip madrasah diniyah An- Nawawi pesantren b. Foto-foto 2. Proses pendidikan Madrasah Diniyah An- Nawawi Keputusan direktur jenderal pendidikan islam nomor: 3203 tahun 2013. a. Perencanaan Proses Pembelajaran; 1 Identitas madrasah 2 Diniyah Identitas mata pelajaran atau tema subtema; 3 Kelas semester; 4 Materi pokok; 5 Alokasi waktu; 6 Tujuan pembelajaran; 7 Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi; 8 Materi pembelajaran; 9 Metode pembelajaran; 10 Media pembelajaran; 11 Sumber belajar; 12 Langkah-langkah pembelajaran; 13 Penilaian hasil pembelajaran. b. Pelaksanaan Proses Pembelajaran ; 1 Persyaratan pelaksanaan proses Pembelajaran: a. Alokasi waktu jam tatap muka b. Buku teks pelajaran c. Pengelolaan kelas 2 Pelaksanaan pembelajaran: a. Kegiatan pendahuluan b. Kegiatan Inti c. Kegiatan penutup 208 Lampiran 5. Transkrip Wawancara Transkrip Wawancara Dengan Kepala Pondok HariTanggal : Kamis, 11 Desember 2014 Pukul : 20.00 – 21.30 WIB Tempat : Kantor Pondok Pesantren Narasumber : Pak Mujasim Pekerjaan : Kepala Pondok

1. Secara administrasi, apa nama madrasah diniyyah Pondok Pesantren An-

Nawawi? Jawaban: Madrasah Diniyah An-Nawawi Banin putra banat putri 2. Bagaimana pengaturan terkait mapel atau pun subtema di Madrasah Diniyyah An-Nawawi? Jawaban: Kurikulum sudah diatur, tentang Awwaliyah, Wustho, Ulya apa saja yang dikaji. Disesuaikan dengan tingkatannya karena kita punya target kopentensi yang ingin kita capai, misal untuk Awwaliyah: fokus pada bacaan Al- Qur’an dan peribadahan, Wustho: masalah nahwu-sorof alat membaca kitab, gramatika arab, Ulya: pola pikir, pengembangan, dan pemahaman.

3. Bagaimana terkait kurikulum, KD, silabus untuk pembelajaran di

Madrasah Diniyyah An-Nawawi? Jawaban: Sudah diatur dalam Manhaj secara umum saja, kita belum menggunkan sistem secara pendidikan formal, seperti silabus, KD. Manhaj cuma memberikan batasan, untuk lebih spesifik dan metode kita masih tradisional, masih mengikuti apa yang telah kita terima dahulu, apa yang telah diajarkan sejak dulu secara turun temurun, prinsipnya untuk perkembangan jaman terkait hal-hal baru juga kita pertimbangakan untuk diadaptasikan dalam pembelajaran kita, tapi kita juga tidak meninggalkan konsep-konsep terdahlu. Terkait metode pelajaran, ya tergantung pelajaran yang sedang berlangsung. Metode yang kita gunakan ya membaca, dibacakan, menerangkan, menulis, bacaan, menerangkan. Kalau pelajaran yang membutuhkan komunikasi harus dibuat komunikatif dan memerlukan interaksi ya kita komunikasikan, seperti misal alat, fiqh, hukum keseharian itu kan harus kita komunikasikan, dalam artian harus ada timbal balik dari santri karena merupakan kejadian sehari-hari. Tapi seperti tauhid teoritis dan ilmu-ilmu yang lebih pada teori, tidak perlu banyak diskusi karena sifatnya pasti, cukup untuk diterangkan. Intinya kita beri kebebasan pada guru untuk merancang masing-masing program pembelajaran, waktu dan metode, tapi kita tetap memberi batasan waktu yaitu di nihfu sanah semester awal atau akhirus sanah