Pendidikan Madrasah Diniyyah Madrasah Diniyyah An-Nawawi

42

E. Kerangka Pikir

Pondok Pesantren An-Nawawi merupakan salah satu pondok pesantren modern sekaligus besar yang ada di Kabupaten Purworejo. Pesantren ini juga termasuk pesantren tua di Purworejo yang telah berdiri sejak tahun 1870. Tanda pesantren ini merupakan pesantren besar dapat dilihat dari berbagai hal: Pertama, mulai dari jumlah santri yang mencapai 1400 lebih berasal dari berbagai macam penjuru di Indonesia seperti Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, bahkan Malaysia, menjadikan pesantren ini menyumbang 25 dari 4.746 jumlah santri yang tersebar dalam 11 pesantren di Kec. Gebang, Kab. Purworejo; Kedua, pesatnya perkembangan pendidikan yang tercermin dari jenjang pendidikan formal yang lengkap mulai dari MTS setara SMP hingga pada Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi STAIAN setingkat perguruan tinggi, dan tentunya pendidikan diniyah yang mempunyai tiga jenjang dan jika diakumulasi mencapai 7 tujuh tahun pembelajarannya. Ketiga, menejemen dan perekonomian pesantren yang terus berkembang, hal itu tercermin dari pengelolaan unit pendidikan formal dan perekonomian dalam yayasan yang disebut YASPENDO, berbagai bentukan unit dalam sektor perekonomian seperti Unit percekatakan, Unit Warseda, Unit BMT, dan Warnet. Dengan tidak mengesampingkan berbagai hal yang membuat pesantren ini disebut sebagai pesantren besar di Purworejo, namun pesantren sebuah lembaga pendidikan yang memprioritaskan pendidikan didalamnya. Terkait hal tersebut, pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren 43 An-Nawawi, Secara umum dapat dibedakan menjadi 2 dua bidang, meliputi: 1 Pendidikan madrasah Diniyah keagamaan; 2 pendidikan madrasah formal pengetahuan umum. Hal yang membuat pondok pesantren berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya adalah karena lembaga pendidikan tersebut memprioritaskan diri dalam aspek keagamaan, dimana bertujuan sebagai agen kaderisasi Islam sekaligus sebagai penyeleksi calon para kyai dan ulama, dan madrasah diniyah merupakan manifestasi nyata dari nilai tersebut. Disamping hal tersebut, grafik peningkatan peminat pondok pesantren dari tahun ketahun yang semakin bertambah juga harus disikapi dengan peningkatan mutu dari pondok pesantren, baik dari segi pendidikan umumnya dan khususnya dalam pendidikan diniyah yang menjadi ciri dan kekuatan pesantren. Pendidikan yang dapat menghasilkan produk yang baik tentunya sangat berkaitan dengan mutu pendidikan didalamnya, baik dari mulai input, proses, maupun output. Hal ini juga berlaku dalam pendidikan madrasah diniyah. Agar bisa menghasilkan produk dari pendidikan diniyah yang baik, maka perlu adanya input, porses, dan tentunya akan bermuara pada output yang baik. Namun dalam pelaksanaannya, 3 tiga elemen penting dari unsur terbentuknya mutu pendidikan yang baik tersebut, juga mempunyai berbagai kriteria agar bisa dikatakan bahwa pendidikan tersebut bermutu. Pada dasarnya, ketiga aspek dalam pembelajaran di pesantren input, proses, output sama-sama penting untuk dikaji terkait pengaruh mutu keseluruhan pendidikan di dalamnya. Namun karena keterbatasan waktu yang