Fenomena terkait alumni yang mengajar dimadrasah, apakah hal

230 Transkip wawancara dengan pendidik HariTanggal : Rabu, 7 Desember 2014 Pukul : 21.00 – 21.45 WIB Tempat : Ruang Ustadz di Gedung Madrasah Diniyyah An-Nawawi Narasumber : Pak Taufiq Hidayat Pekerjaan : Pendidik 1. Bagaimana terkait metode pendidikan yang digunakan dimadrasah diniyyah? Jawaban: Metode Pendidikan pesantren yang tidak ditemukan di pendidikan luar pesantren ada 4, yaitu: a. Mafidotul khasanah: pesantren tentang petuah-petuah yang baik, nasehat yang baik, misalnya santri tiap hari harus berjamaah, kerja bakti, b. Uswatun khasanah: teladan-teladan, pendidikan luar pesantren tidak ada seperti itu. c. Dakwatun khasanah: doa-doa yang baik, misalnya di formal anda diajar oleh guru matematika, apakah guru tersebut juga mendoakan kepintaran bagi anda? Beda dengan di madin, ustad kyai gak usah diminta pasti mendoakan santri-santrinya untuk pintar. d. Bakeded Implementasi: artinya di madin teorinya dan masjid dan kehidupan sehari-hari sebagai wadah implentasi langsung yang juga mendapat pangawasan. Metode pesantren terkadang jika diukur dengan metode modern tidak bisa dideteksi. Misal: mbah maksum lasem, lasem diambil dari daerahnya disalah satu daerah dirembang. Bapaknya mbah ali maksum krapyak. Kalo ngejar tafsir misal, saat mngejar itu santri paling depan gak lebih dari satu meter. Kalo ngaji semaunya, misal sekarang halaman 10 besok halam 100. Yasudah santri hanya mengikuti. Itu kalau dilihat dari metode modern kan gak ada korelasinya, tapi ternyata santri-santri jadi-jadi semua. Itu terjadi karena faktor x lebih dominan di lembaga pesantren. Meskipun tidak menampikan kemampuan harus belajar, riadoh prihatin itu diformalkan tidak ada.

2. Bagaimana terkait alat bantu peraga yang sering digunakan dalam

pembelajaran? Jawaban: Sebenarnya untuk alat peraga itu lebih pada pelajaran-pelajaran yang bersifat praktikum, misal praktik Sholat, wudhu, praktek madikan mayet, tergantung materi. Tidak semua pelajaran ada alat bantunya. Pesantren tetap akan melakukan pesinergian dengan lembaga modern, apalagi pondok yang sudah ada pendidikan formalnya itu pasti sedikit banyak akan mempengaruhi madin. 231

3. Kenapa trend yang terbentuk dimadrasah diniyyah An-Nawawi

menunjukan kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat, semakin sedikit santrinya? Jawaban: Logika sederhana karena keluar sekolah formal selesai tp madin belum, bisa tidak lulus setoran bisa jadi.

4. Apakah sedikitnya santri saat semakin tinggi tingkatannya

dikarenakan setoran ataukah keluar? Jawaban: Dominan karena tidak naik, entah karena setoran, ataupun sikap, ujian tertulis. Tapi yang biasa mengganjal karena setoran. Tapi pendidikan pesantren sangat terkait tentang syareat, pintar harus belajar.

5. Apakah kurikulum yang digunakan di Madrasah Diniyyah An-

Nawawi? Jawaban: Buat sendiri, menyesuaikan sendiri. Sebenarnya jika dibandingkan dengan kurikulum modern pemerintah seperti misal kbk. Pesantren lebih dulu tentang itu, misal: ping belajar nahwu sorof oo pondok sana, fiqh oo pondok sana. Udah ada kompetensi masing-masing. Misal klirap kebumen –itu sorof. 6. Sektor manakah yang merupakan keunggulan dari Madrasah Diniyyah an-nawawi? Jawaban: Fiqh. Krn kalau sudah ada pend formalnya itu susah untuk mengambil spesialis yang spesifik, mending mengambil fiqh yang lebih umum, fiqh berkaitan langsung dengan masyarakat.

7. Bagaimana terkait fleksibilitas program dalam pelaksanaan

pembelajaran? Jawaban: Tidak terpatok waktu karena islam soal syariat , lebih condong pada isi walaupun tetap harus melihat rancangan waktunya. Karena juga ada ujian madin. Bisa maju sedikit bisa mundur sedikit. Tapi tetap ada rancangan waktu. Karena kita sudah terpengaruh formal jadi kerangka besarnya tetap harus ada. 8. Apa saja sumber belajar yang digunakan oleh madrasah? Jawaban: Kitab-kitab, kita kembali pada al-Quran tapi tidak langsung pada Al- Qur’an. Tidak memahami Al-Qur’an tanpa bantuan kitab-kitab. Fiqh, nahwu, sorof. Al- qur’an+hadist = fiqh. Jadi al-qur‖an dan hadist general, dan kitab-kitab lain menjelaskan secara detail. Sama saja seperti pancasila kan dia juga secara umum. 9. Bagaimana keseluruhan pelaksanaan proses madrasah? Jawaban: Secara umum sudah baik