Bagaimana terkait penggunaan gedung pendidikan?

225

22. Dalam pelaksanaan madrasah, apakah sudah sesuai dengan apa yang

telah ditargetkan? Jawaban: Sebenarnya ada dua peraturan, peraturan untuk dewan asatit dan peratutan untuk santri. Lha kalau kita evaluasi, mungkin evaluasi santri tentunya kita lihat diestiap akhir tahun prosentase yang naik dan yang tidak, Itu mengalami perkembangan. Sekarang bisa dibilang tidak lebih dari 5 yang tidak naik secara keseluruhan. Hanya saja kasus anak yang tidak naik itu biasanya dan katanya karena pengturan waktu, dimana anak kelas satu Wustho itu biasanya bersamaan dengan ujian nasional disekolah formalnya. Nantinya ketika sudah tengah semester keatas, mereka ada les untuk formal. Les itu sudah mengurangi banyak waktu dipesantren. Itu sedang dalam kajian kita agar dua waktu itu tidak saling menggangu. 23. Bagaimana terkait fenomena tinggal kelas karena hapalan? Jawaban: Kebanyakan memang karena hapalan. Untuk materi pelajaran insyaallah bisa mengikuti. kelas satu Wustho dan dua Wustho yang banyak. Awwaliyah sedikit. Disamping karena hapalannya masih ringan, waktu juga masih longgar. Paling dari 200 anak yang tidak naik kelas mencapai 20-30 anak di Awwaliyah. Yang berat biasanya di kelas satu Wustho dan kelas satu Ulya, kalau kelas satu Wustho ini memang karena beban hapalan terlalu banyak mencapai 600 bait. 24. Keseluruh dari Awwaliyah sampai Ulya yang rodek karena hapalan? Jawaban: Melihat kemarin itu sekitar misal sekitar 500 itu yang tidak naik tidak sampai 50 anak. Dan kebanyak memang dari kelas 1 Wustho dan 2 Wustho yang tidak naik kelas. Yang paling parah itu, 3 tahun yang lalu kalo tidak salah, itu pernah satu kelas yang naik hanya satu orang, itu dikelas 2 Wustho. 25. Apakah ijasah sudah mendapat legalisasi dari Kemenag? Jawaban: Sudah, tapi kalau dipakenya hanya perguruan itnggi tertentu yang bisa menerima, tap untuk perguruan tinggi negri belum. Sudah ikut kemenag muali kisaran tahun 2007. Tappi untuk yang kemarin ada masalah, karena kemenag itu untuk memberikan legalisir berupa cap kemenag pada ijasah mengharuskan memberikan materi yang belum kami berikan disini seperi yang tadi saya sampaikan, seperti kitab Al-Iqton, kitab Al. Dan kemenag masih memberikan syarat lagi agar MDA itu tidak 1 tahun tapi 3 tahun. Oleh karena itu kita belum bisa mengikuti tapi legalisir tetap kita mintakan. 226 Jadi tiap tahun kadang, mohon maaf dari kemenag sendiri belum bisa dipastikan memberi atau tidak. Tapi kalau memebri itu pernah, kalau tidak dimintakan ya tidak diberi. Tapi anjuran dari kemenag yang belum kita laksanakan adalah yang MDA 3 tahun itu, terkait penembahan kitan sudah kita laksanakan. Tapi dulu sini MDA itu tiga tahun sebelum tahun 2004, jadi kalau mau lulus sini ya haru 9 tahun dulu baru bisa tamat. Tapi sekarang 7 tahun sudah bisa tamat. Yang jelas secara administrasi sudah terdaftar dikemenag.

26. Jika begitu, apakah ada kemungkinan kemenag menolak saat

pengajuan legalisasi ijasah dari pihak madrasah? Jawaban: Bisa, ya itu karena Awwaliyah harus 3 tahun, nama-nama kitab perlu ditambah. Untuk tahun kemarin memang kita tidak legalisirkan kesana. Terakhir kemarin saat dimintakan cap secara person bukan atas nama An-Nawawi, mereka menjawa kalau sudah ada sekolah formal tidak bisa legalisir.Itu dari peraturan sananya kita juga bingung, yang harus diikuti itu yang mana, karena alasannya berubah-ubah. Ketika kita tanyakan pada Pak Bupati PWR tentang syarat tersebut, beliau juga belum memberi tanggapan. Tapi yang jelas dulu selama 2007 kebelakang kita sudah bisa mendapat cap dari kemenag. Singkatnya ya kalau akhir-akhir ini belum bisa. Ya, sebenarnya tidak apa-apa karena sudah ada sekolah formal, tapi kalau bisa muadalah ijasah dari kemenag rasanya puas mas, dari ijasah pondok bisa untuk mendaftar ke perguruan tinggi.

27. Apakah keseluruhan tenaga pendidik merupakan lulusan dari

madrasah diniyyah? Jawaban: Pendidik disini sekitar 97, itu sudah termasuk yang dari luar sekitar 20 pendidik.

28. Fenomena terkait alumni yang mengajar dimadrasah, apakah hal

tersebut ditradisikan atau bagaimana? Jawaban: Ya, kelemahan pondok sini itu, kader yang benar-benar metang itu sulit, karena saat sudah beberapa tahun mengajar disini akan ada waktunya mereka keluar juga. Karena mereka bukan orang purworejo asli. Pendidik dari luar itu juga biasanya karena mereka bermukim disekitar pondok ataupun Purworejo, kalau yang seoerti itu ada kemungkinan sampai sepuh bisa tetap ikut andil disini, tapi kalau untuk yang muda-muda biasanya kalau sudah cukup nanti pulang ke rumah masing-masing. Itu sebenarnya sebuah kelemahan juga.