Data Display Penyajian Data

65 dalam pembelajaran madrasah diniyyah sumber belajar yang terpenting adalah kitab sebagai saran utama untuk mengkaji materi yang dipelajari. Pembelajaran di Madrasah Diniyyah An-Nawawi sangat bergantung pada keberadaan kitab. Oleh karena itu, pendidik dan santri dalam pembelajarannya diharuskan selalu mempunyai kitab satu-persatu agar pembahasan dapat berlangsung dengan kondusif. Media bantu yang sering digunakan dalam Madrasah Diniyyah An-Nawawi adalah alat dan papan tulis. Sarana ini digunakan guru-guru untuk menjabarkan tiap tulisan Arab yang sementara dipelajari, selain itu papan tulis juga digunakan untuk memperdalam kemampuan santri dalam menulis dan memahami tulisan Arab. Namun untuk alat display yang lebih canggih seperti proyektor belum dapat diaplikasikan secara keseharian, walaupun piranti tersebut sudah disediakan oleh sekolah, namun masih dalam jumlah sedikit. Hal ini sesuai pernyataan dari Bapak MJ selaku kepala pondok yang menyatakan sebagai berikut. ―Pertama jelas kitab, namun ketika pelajaran-pelajaran yang memang perlu interaksi tentu dapat kita tulis dipapan tulis, seperti sekolah biasanya. Untuk Awwaliyah, kita prioritaskan untuk menulis, tentunya untuk masalah media dan fasilitas dalam pendidikan madin, kita pun tidak menggunakan piranti seperti projektor, hanya menggunakan papan tulis sebagai media pembantu, khususnya untuk Awwaliyah karena kita fokuskan untuk menulis. Tulisan dalam kitab ditulis ulang sebagai pembelajaran santri menulis‖ Kamis, 11 Desember 2014. Hal tersebut juga dikuatkan oleh pernyataan Bapak FM yang menyatakan sebagai berikut. 66 Sumber belajar paling wajib yaitu kitab, selain kitab adalah hal yang bersifat praktek. Itu mungkin kita fasilitasi, misal Awwaliyah untuk ubudiyyah ibadah wajib perlu praktek misal wudhu, sholat, kita akan memfasilitasi tempat, kita sediakan tempat untuk praktek tersebut atau mungkin yang paling sering saat ujian praktek, kita siapkan di kelas, misal ujian prakteknya merawat jenazah, akan kita laksanakan dengan mengambil jam madrasah malam di kelas karena akan butuh boneka, mori sebagai silmulasi. Jika alat bantu sederhana saja semisal papan tulis, spidol, penghapus sudah cukup karena kajian utamanya kitab. Untuk projektor atau pun lcd itu ada, tapi belum dapat menyediakan setiap kelas satu. Itu pun paling digunakan saat musyawaroh kubro diskusi gabungan antar kelas yang pesertanya adalah delegasi dari masing-masing kelas, tetapi jika untuk pembelajaran keseharian belum. Walaupun tidak menutup kemungkinan besok dapat sampai ke taraf tersebut karena melihat jaman sekarang, hal tersebut pastinya sudah wajar jika diadakan ‖ Kamis, 18 Desember 2014. Sementara kompleks pondok pesantren terpisah sekitar 300 meter dari gedung pendidikan. Di komplek tersebut juga menjadi sarana belajar santri untuk memperdalam ilmu tentang keagamaan. Selain satu masjid yang menjadi pusat kehidupan di Pondok Pesantren An-Nawawi juga mempunyai: 1 Dua unit asrama putri, masing-masing 2 dua lantai; 2 Satu unit asrama putra, 3 tiga lantai; 3 Satu unit gedung penginapanperistirahatan tamu; 4 Satu unit gedung koperasi, 2 dua lantai; 5 Satu unit gedung thoriqoh, 2 dua lantai; 6 Membeli 4 empat bidang tanah kurang lebih seluas 11. 500 meter2, yang diperuntukan bagi pembangunan program jangka panjang.