Akhlaq Perencanaan Pembelajaran Madrasah Diniyyah An-Nawawi

153 a Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah kelas I: 30 menit b Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah kelas II-IV: 40 menit c Madrasah Diniyah Takmiliyah Wustha: 45 menit d Madrasah Diniyah Takmiliyah Ulya: 45 menit Sementara dalam pembelajaran Madin An-Nawawi sedikit berbeda. Dimana semua tingkat serta kelas dipukul rata untuk tiap jam tatap muka. Tidak ada perbedaan waktu antara tingkat Awwaliyah, Wustho, maupun Ulya, berikut adalah rinciannya: a Khissoh I : Pukul 20.00 sd Pukul 21.00 WIB b Istirahat : Pukul 21.00 sd Pukul 21.15 WIB c Khissoh II : Pukul 21.15 sd Pukul 22.15 WIB Dari paparan komparasi jam tatap muka antara regulasi yang dianjurkan Kemenag RI dengan regulasi yang ditetapkan oleh Madin An-Nawawi terlihat bahwa Madin An-Nawawi tidak menyesuaikan dengan regulasi yang dianjurkan oleh Kemenag RI. Madin An- Nawawi lebih memilih menyeragamkan semua kelas dengan persebaran waktu yang sama. Tidak hanya itu, Madin An-Nawawi juga memiliki durasi waktu yang jauh lebih lama dengan regulasi Kemenag RI, yaitu selisih 15-30 menit. Secara teknis untuk kelas tingkat menengah dan tinggi yaitu Wustho dan Ulya, memang perbedaan waktu tersebut tidak terlampau bermasalah karena dengan rataan usia yang sudah menginjak lebih dewasa yaitu antara 14-15 tahun ke atas. Belajar dari pukul 20.00 154 WIB sampai 22.15 WIB adalah hal yang dapat ditolerir. Namun untuk kelas Awwliyah yang masih dalam persebaran umur 13 tahun, maka terkadang hal itu menjadi kendala tersendiri. Salah satunya adalah mengantuk saat pelajaran berlangsung. Hal ini juga ditemukan langsung oleh peneliti saat mengamati kelas Awwaliyah. Dimana ada seorang santri yang tertidur saat pembelajaran berlangsung. Santri tersebut tertidur hingga usai kelas. Dengan penuh rasa toleransi pendidik saat itu membiarkan santri itu tidur dengan alasan kasihan karena kelelahan. Hal seperti diatas adalah salah satu kendala saat waktu jam tatap muka dipukul rata menjadi 60 menit untuk semua kelas. Peristiwa tidurnya santri tingkat Awwaliyah dari wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada berbagai sumber sering terjadi. Oleh karena itu, seyogyanya untuk memperlancar dan agar pembelajaran dapat tepat guna maka pihak madin perlu menilik regulasi terkait jam tatap muka yang dianjurkan oleh kemenag RI agar pembelajaran dapat berlangsung dengan efisien dan efektif. 2 Buku teks pelajaran Dalam regulasi yang dicanangkan oleh Kemenag RI, buku teks pembelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran. Sementara jumlah buku teks disesuaikan dengan kebutuhan santri.