Dalam pelaksanaan madrasah, apakah sudah sesuai dengan apa yang Bagaimana terkait fenomena tinggal kelas karena hapalan? Keseluruh dari Awwaliyah sampai Ulya yang rodek karena hapalan? Apakah ijasah sudah mendapat legalisasi dari Kemenag?

229 lebih modern dan tradisi yang seperti itu sudah mulai luntur, beda kalau di pesantren yang masih berbasis salaf watu congol muntilan misalnya kadang melihat gur dari kejauhan sudah ketakutan. Tapi kalau disini yang sedang lah, cukupan. Jelasnya itu tidak ada pelajaran secara tertulis tapi hanya melihat tradisi dan senior- senior. 34. Sejak kapan menjadi kepala madrasah sejak kapan? Jawaban: Sejak tahun 2012, bantu-bantu di STAIAN. Masih S2. 230 Transkip wawancara dengan pendidik HariTanggal : Rabu, 7 Desember 2014 Pukul : 21.00 – 21.45 WIB Tempat : Ruang Ustadz di Gedung Madrasah Diniyyah An-Nawawi Narasumber : Pak Taufiq Hidayat Pekerjaan : Pendidik 1. Bagaimana terkait metode pendidikan yang digunakan dimadrasah diniyyah? Jawaban: Metode Pendidikan pesantren yang tidak ditemukan di pendidikan luar pesantren ada 4, yaitu: a. Mafidotul khasanah: pesantren tentang petuah-petuah yang baik, nasehat yang baik, misalnya santri tiap hari harus berjamaah, kerja bakti, b. Uswatun khasanah: teladan-teladan, pendidikan luar pesantren tidak ada seperti itu. c. Dakwatun khasanah: doa-doa yang baik, misalnya di formal anda diajar oleh guru matematika, apakah guru tersebut juga mendoakan kepintaran bagi anda? Beda dengan di madin, ustad kyai gak usah diminta pasti mendoakan santri-santrinya untuk pintar. d. Bakeded Implementasi: artinya di madin teorinya dan masjid dan kehidupan sehari-hari sebagai wadah implentasi langsung yang juga mendapat pangawasan. Metode pesantren terkadang jika diukur dengan metode modern tidak bisa dideteksi. Misal: mbah maksum lasem, lasem diambil dari daerahnya disalah satu daerah dirembang. Bapaknya mbah ali maksum krapyak. Kalo ngejar tafsir misal, saat mngejar itu santri paling depan gak lebih dari satu meter. Kalo ngaji semaunya, misal sekarang halaman 10 besok halam 100. Yasudah santri hanya mengikuti. Itu kalau dilihat dari metode modern kan gak ada korelasinya, tapi ternyata santri-santri jadi-jadi semua. Itu terjadi karena faktor x lebih dominan di lembaga pesantren. Meskipun tidak menampikan kemampuan harus belajar, riadoh prihatin itu diformalkan tidak ada.

2. Bagaimana terkait alat bantu peraga yang sering digunakan dalam

pembelajaran? Jawaban: Sebenarnya untuk alat peraga itu lebih pada pelajaran-pelajaran yang bersifat praktikum, misal praktik Sholat, wudhu, praktek madikan mayet, tergantung materi. Tidak semua pelajaran ada alat bantunya. Pesantren tetap akan melakukan pesinergian dengan lembaga modern, apalagi pondok yang sudah ada pendidikan formalnya itu pasti sedikit banyak akan mempengaruhi madin.