Apakah para pendidik belajar dulu sebelum masuk kelas?

227 29. Bagaimana terkait upah para pendidik madrasah? Jawaban: Motivasinya kalau dipesantren tidak kemateri tap iitu berdasar hormat pada guru atau pengasuh, sebuah kehormatan bisa didawuhi oleh pengasuh untuk menajar. Tapi per jam pelajarannay tetap ada hitungannya, tapi kalau kita menghitung secara kita ditugaskan disitu rugi. Tapi sudah dibuat seprefesional mungkin, hitungannya tidak jauh dari formal. Misalnya mohon maaf kasarannya kalau formal satu jamnya itu 25rb kalau sini ya diruangi sedikit dibawahnya. Itu sudah dibuat seperti itu. Tapikan, kalau ada yang laju dari magelang ke Purworejo Cuma beberapa jam, itu kan semata-mata sebuah kebanggaan masih bisa dipanggil guru untuk mengajar. Tapi untuk rincinya sudah dihitungm dari transpot dan masa hikmat artinya sudah berapa lama mengajar disini dan nanti sudah bersifat senior ada tunjangan. Tapi prinsipnya, hitungan antara yang dari luar dan alumni sama, yang membadakan tingkatkan kelas yang dia masuki. Semakin tinggi jenjang kelasnya semakin tinggi yang diterima. 30. Keseluruhan proses pondok? Jawaban: Yang jelas kita berusaha waktu demi waktu semakin baik. Tentunya dari kekurangan dan kesalahan yang kemarin kita tutupi untuk menjdai semakin maju dan hal-hal yang belum tercapai diusahakan tercapai ditahun berikutnya. Kita juga adakan rapat untuk terus meningkatkan kualitas, juga uuntuk keluar kita juga terus mencaripondok-pondok yang bisa dijadikan contoh, seperti tahun kemarin kita para dewan asatit pondok kepacitan untuk study banding sebagai pertimbangan. Dan untuk santri sendiri, kalau jumlah secara kuantitas iitu naik tapi untuk kualitasnya tentunya dengan semakin banyak anak kita melihat taget mawon, target yang bersifat kelihatan. Misalnya yang aturan yang dulu kita anjurkan sekarang kita wajibkan, misalnya hapalan, pendidikan luar madrasah bagi santri pondok. kalau ada yang kendor kita evaluasi akan meningkat, apalagi saat pengasuh turun langsung memberikan dawuh-dawuh akan menjadi penyemangat bagi kita. 31. Bagaiman terkait kendala dalam pembelajaran di madrash diniyyah? Jawaban: Komunikasi antar pengelola itu harus terjalin benar, karena lembaga pendidikan disini banyak, ada madin, formal, staian. Maka komunikasi harus terus. Latar belakang santri yang sangat variativ juga berdampak pada cepat lambatnya menerima pelajaran dikelas. Karena banyak backgroun dkelurga santri disini seperti misal. Ada yang ditinggal orang tua keluar negri, ada yang tidak diterima di sekolah-sekolah 228 lain dan dipondokan. Tapi tentunya tidak bisa dijadikan kendala tpi harus dipandang sebagai tantangan. Pesantren terbuka dari dunia luar juga menjadi sebuah kendala tersendiri, karena kita sulit untuk mengawasi pergerakan mereka. Kalau dipagar kegiatan setidaknya bisa dilaksankan dengan maksimal, tapi kalau tidak dipagar kadang juga anaknya hilang keman kita tidak tahu. Baru ketahuan sat kita adakan absen. Walaupun juga ada hukumannya. Keseluruhan santri setidaknya harus mengikuti 75 pembelajaran. Bagi yang tidak memenuhi kehadiran tersebut hukumannya kemarin ada yang bersih-bersih, baca Al- Qur’an, tapi itu untuk hukuman kurang disiplin tapi kalau hukuman berat ya beda lagi hukumannya. 32. Bagaimana terkait fasilitas beasiswa dimadrasah diniyyah? Jawaban: Ada, misal untuk anak yang tidak mampu, itu nanti bisa ikut didalem mbah nyai ikut masak, disawah, sopir mbah nayai dan diberikan beasiswa tidak dibebani pembayaran madrasah juga untuk keluarga pengasuh, warga sekitar yang masih ikut desa ginttungan tidak dibebani spp, untuk yang sifatnya prestasi ya yadi santri teladan tidak dibebani biaya pendidikan selama satu tahun kedepan. Kalau keluar belum ada. Pondok hanya memberikan rekomendai dari pondok bahwa santri tersebut berprestasi ketika mendaftar. Seperti kemarin ada yang diterima di Unisma Malang. Beasiswa kedokteran. 4 slot yang diberikan untuk seluruh Indonesia dan salah satunya adalah santri sini, kita berperan dlam memberikan rekomendasi dari pondok.

33. Santri terlihat sangta sopan, apakah ada pelajaran terkait

kesopanan? Jawaban: Ada satu jam bahasa jawa di awwliyah saja, didukung dengan santri yang mondok disini kan jawa mendominasi dari disini tinggal melacarkan saja dan sisanya terbawa lingkungan. Dulu sempat ada angan-angan karena bahasa jawa sudah ada di formal, saya ingin menghapus dari madrasah, nah pengasuh waktu taaruf pembukaan di awal tahun menyapaikan bahasa jawa harus ada di madrasah padahal kan belum dikomunikasikan dengan pengasuh, lha saya kan terus kaget. Padahal jadwal sudah kita atur lalu kita ikutkan disore, paketnya KBJ bahasa jawa, tapi untuk lebih lancar karena berinteraksi sehari-hari dengan santri. Terkait kesopanan itu tidak ada pelajarannya, itu karena sudah kebiasaan pesantren salaf, tapi sebenarnya pensantren sini sudah