Apakah pend luar madrasah juga msik dalam penilaian dalam rapor?
223
karena perlu banyak aspek yang dilihat. Hanyak saja dipondok pesantren biasanya disamping, anak itu menguasai materi, juga
untuk melatih diri apa yang telah diketahui. Disamping itu juga ada tuntutan untuk melakukan sebuah tirakat riyadoh untuk
mendukung agar apa yang ia dapat tidak semata-mata sebagai sebuah nalar saja tapi juga sudah menjadi sebuah keyakinan.
Seperti umpama, ketika tirakat yang berbetuk jamaah, kurang istirahat, untuk agar pengetahuan yang didapat lebih berkesan
didalam hati. Jadi tidak mudah hilang, tentunya nanti akan berimbang kehasil ketika dia menjadi sebuah output pondok.
Walaupun saya sebenarnya kurang memahami bisa seperti itu tapi memang ada. Bahkan ada statment dari seorang alumni ketika
sowan pengasuh,‖mbah nyai, alumni sing di dadi kok malah sing lare dalem.‖ Lare dalem itu maksutnya yang sehari-hari disamping
belajar wajib juga ikut membantu pak kyai didalem. Artinya, ada yang asah-asah, macul, bantu nyopir. Waktu itu saya juga ikut
sowan berdaua dengan alumni tersebut, saat ditanya tentang tapi
mbah nyai pun menjawab,― yo ra ko kono kui, yo garek ndelok bocae dewe-dewe, walaupun sekarang yang kita lihat secara umum
di pondok yang sukses itu kebanyakan anak dalem tersebut.
Karena kata mbah nyai itu juga terganrung person sendiri untuk berkomitmen terhadap tujuan awal masuk pondok. karena di sini
santri tidak terkekang bahkan cenderung bebas, disini apapun bisa masuk, internet bisa masuk, memang kalau hape belum
diperbolehkan tapi tapi itu masing ada satu dua anak yang kedapatan membawa hape. Untuk lingkungan pesantren sendiri,
tidak kita tunjang dengan adanya pagar, jadikan bebas. Putra dan putri masih memungkinkan bertemu setiap saat. Yaitu di sekolahan
formal.
18. Apakah para pendidik belajar dulu sebelum masuk kelas?
Jawaban:
Terus, terus ada anjuran dari pengasuh, jangan merasa malu walaupun sudah tamat untuk bertanay kepada teman. Jangan
merasa mampu untuk memahami langsung dari kitab tanpa berdiskusi
dengan teman-teman.
Lalu dianjurkan
untuk musyawaroh dengan teman yang lain, artiny agar memandang
permasalahan tidak adri satu sudut saja. Tapi sifatnya tidak tertulis Cuma kondisional saja, jadi memang dawuh dari pengasuh untuk
jangan muthola’ah, artinya jangan merasa memahami betul tapi harus bermusywaroh dulu.
224