Bagaimana terkait Fleksibilitas program Madrasah Diniyyah An-

215 isinya, karena kita prinsipnya berkhitmat. Prinsipnya apapun yang kita lakukan disini prinsipnya adalh belajar. Maka kita ndak pernah mengatakan bahwa kami murid kamu guru. Kita sama-sama belajar, cuma berbeda waktu belajarnya. Saya duluan yang belajar, kamu setelah saya. Say datang kesini lebih dulu kamu belakangan. Jadi saya berkewajiban didepan kamu dibalakang. Cuma itu. Dalam artiam kita disini bukan berkarir. Tapi bener-bener pengkhitmatan. 21. Bagaimana terkait perlengkapan pembelajaran? Jawaban: Literaturnya kitab. Ya Cuma alat-alat tulis dan perlengkapannya itu.

22. Bagaimaa Penilaian terhadap keseruhan proses pelaksanaan pendidikan

di madrasa diniyyah? Jawaban: Semuanya masih proses, kita belum mencapai tingkat sempurna dalam pembelajaran dimadrasah. Dan tidak semua target nya kita rencanakan itu tercapai. Tapi bukan berarti semua juga tidak tercapai. Tiap tahun pasti ada perbaikan demi perbaikan. Yang jelas belum mencapai tingkatakan yang sempurna dalam artian apa yang telah kitta rencanakan bisa tercapai. 23. Target apa yang belum tercapai? Jawaban: Kenaikan kelas, santri mampu semua materi, kompetensi guru cukup karena konsepnya kita juga msih belajar. Kitapun juga msih menyempatkan ngaji bersama saat akan masuk kelas tapi belum menguasai. Jadi sebelum masuk mereka belajar bersama dulu. Etika dipesantren seperti itu , maka dulu sesepuh kita mbah marsum saat ingin masuk kelas saat belum mengusasai pelajar maka dia belajar dulu, lebih baik tidak masuk daripada tidak menguasai lupa tapi sudah masuk. Dalam artian ketika mau masuk pun kita persiapkan materi yang akan di kaji. Karena jelas, apa yang kita katakan akan menjadi patokan.

24. Apa Kendala dalam proses pelaksanaan pendidikan madrasah diniyyah

Jawaban: Kendalanya mungkin maslah waktu, terutama ngaji siang sehabis sekolah formal, karena mereka benar-benar dari pagi sampai malam. Tapi itu tetap kita laksanakan dan kita benahi sistemnya secara bertahap. Karena santri juga sebenarnya saat dikasih waktu istirahat jugga tidak digunakan untuk istirahat, hanya untuk main-main. Yang ada kita memaklumi merak capek. 25. Apakah Pend. Luar madrasah masuk dalam nilai rapot? Jawaban: Masuk, perihal tentang akhlak. 26. Apakah metode Punish-reward berjalan dengan baik? Jawaban: Iya ada hukuman, hukumaan tergantung pelanggaran, adal pelanggaran kelas a, pelanggaran sedang, ringan. Ketika melakukan pelanggaran itu 216 konsekuensinya berbeda. Pelanggaran A otomatis hukumannya berat. Ketika perlu kita keluarkan kita keluarkan. Pengeluaran adalah hukum final. Hukuman yang sifatnya ringan itu seperti, Bersih-bersih, baca Al- Qur’an, paket ke pndok putri dipajang, kita buat peraturan seperti itu tidak serta merta saklek, kita juga melihat dosisnya. Misalnya dia berulang kali kita tangani, kita hukum baca Al- Qur’an, berdiri, digundul, tidak mempan juga, lalu kita paket ke putri.itu sifatnya kodisioanl. Tapi aturan yang baku juga ada. Dalam artian, yang bersifat sistemik juga telah diatur. Kalau hadiah Pasti ada, mencakup: paling rajin ke perpus, rangking, lomba tahunan pidato perwakilan himpunan, santri teladan semua santri terbaik dari berbagai tingkatan kita kumpulkan dan kita diskusikan mana yang terbaik. Hadiah berupa kitab, sertifikat, beasiswa misal gratis untuk semester depan.

27. Pendidikan Formal pada Pondok Pesantren An-Nawawi 6 tahun, sedang

madin 7 tahun. Kenapa tidak disamakan saja antara formal dan madin? Jawaban: Itu sebenarnya juga menjadi kendala bagi kita. Tapi karean kita belum siap untuk merubah keseluruhan sistem, dalam artian kita selaraskan antar madin dan formal. Kita juga sudah punya rencana kesitu, tapi saat ini masih kita persiapkan untuk menuju kesitu. Kebijakan yang kita proyeksikan karena objeknya satu, santrinya Cuma santri ya kita persiapkan untuk menyelaraskan hal tersebut. Tapi hal itu butuh proses karena merubah keseluhan sistem yang telah kita bangun. 28. Bagaimana terkait legalisasi tamatan? Jawaban: Ijasah, belum kedepag. Karena kita sudah ada formalnya, sudah ada perguruan tingginy juga, maka untuk madinnya yang kita tekankan lebih pada subtansinya. Yang penting proses pembelajarannya baik.