Bagi masyarakat Manfaat Praktis

16 b. Prestasi non akademik, seperti misalnya IMTAQ, kejujuran, kesopanan, olahraga, kesenian, Keterampilan, dan kegiatan ekstrakulikuler lainnya. Mutu sekolah dipengaruhi oleh banyak tahapan yang saling berhubungan proses seperti misalnya perencanaan, pelaksanaan, pengawasan Depdiknas, 2001: 25-26. Dilengkapi oleh Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 7 mengemukakan unsur-unsur yang berperan dalam mutu pendidikan baik dari segi input, proses, dan output. Pengembangan mutu pendidikan Secara sistemik dapat dilihat pada gambar berikut. c. d. Gambar 1. Peta Komponen Pendidikan Sebagai Sistem RAW Input siswa: 1. Intelektual 2. Fisik-kesehatan 3. Sosial-afektif 4. Peer group Proses Pendidikan: 1. Pengajaran 2. Pelatihan 3. Pembimbingan 4. Evaluasi 5. Ekstra kulikuler 6. Pengelolaan Output lulusan: 1. Pengetahuan 2. Kepribadian 3. Perfomansi Instrumental input: 1. Kebijakan pend. 2. Program pend.-kurikulum 3. Personil: KS, Guru, Staf TU 4. Sarana, fasilitas, media, biaya Environment input: 1. Lingkungan sekolah 2. Lingkungan keluarga 3. Masyarakat 17 Madrasah adalah tempat pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran yang berada di bawah naungan Departemen Agama, madrasah ini meliputi lembaga pendidikan: Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, Mu’allimin, Mu’allimat serta Diniyyah. Madrasah tidak lain adalah kata Arab untuk sekolah, artinya tempat belajar. Istilah madrasah ditanah Arab ditujukan untuk semua sekolah umum, namun di Indonesia ditujukan untuk sekolah-sekolah Islam yang mata pelajaran dasarnya adalah mata pelajaran Islam. Lahirnya lembaga ini merupakan kelanjutan sistem di dunia pesantren yang di dalamnya terdapat unsur-unsur pokok dari suatu pesantren. Unsur-unsur tersebut ialah: kyai, santri, pondok, masjid, dan pengajaran mata pelajran agama Islam. Sementara dalam sistem madrasah tidak harus ada pondok, masjid dan pengjian kitab-kitab Islam klasik. Unsur yang diutamankan dalam madrasah adalah pimpinan, guru, siswa, perangkat keras, perangkat lunak dan mata pelajaran agama Islam. Lahirnya lembaga ini merupakan kelanjutan sistem pendidikan pesantren gaya lama, yang dimodifikasikan menurut model penyelenggaraan sekolah umum dengan sistem klasikal. Di samping memberikan pengetahuan agama, diberikan juga pengetahuan umum sebagai pelengkap. Hal ini merupakan ciri khas pada mula berdirinya di Indonesia sekitar akhir abad ke- 19 atau awal abad ke-20. Sesuai dengan falsafah negara Indonesia, maka dasara pendidikan madrasah adalah ajaran agama Islam, falsah negara Pancasila, dan UUD 1945.