224
19. Bagaimana terkait kedisiplinan santri dan pendidik dalam
pembelajaran? Jawaban:
Kalau disiplin waktu tentunya nanti ada aturan-aturan, misal ada guru yang telat, tidak masuk, hal ini kita siasati setiap malam kita
buat penjadwalan masing-masing ustad. Jadi setiap malam itu ada daua tamatan yang berkeliling untuk meminta tanda tangan asatit
yang masuk.
Nah, kaitannya walaupun itu besifat teguran tapi kita tidak bisa seperti disekolah formal memberikan surat teguran. Tapi kita matur
baik- baik,‖wonten alangan nopo kok mboten rawuh.‖ Tentunya
setiap pendidik pasti tidak bisa mulus masuk terus, kita sediakan kepala-kepala masing-masing tingkatan yang berfungsi nanti ketika
ada dewan asatit yang berhalangan itu untuk mengkonformasi dan tindak lanjut mengganti ustad yang lain untuk bisa mewakili yang
berhalangan atau membuat perubahan jadwal secara mendadak karena ketidak hadiran.
Nanti di akhir tahun kita serahkan rekapan kehadiran tadi kedewan pengasuh untuk selanjutnya dipertimbangkan apakah tahun
berikutnya akan mengajar lagi atau dialih fungsikan misal jaga warnet, atau diswalayan, dsb kalau memang waktu mengajarnya
tidak memenuhi.
20. Bagaimana terkait dengan dasar perumusan program dalam
madrasah? Apakah dari kitab atau dari sumber lain? Jawaban:
Kalau pengasuh memberikan gambaran secara umum, untuk perumusannya secara detail itu setiap satu tahun rapat seluruh
dewan asatit dewan guru itu sebanyak dua kali, di nifwu sanah dan akhirus sanah. Untuk rapat mustahiq wali kelas itu kita
adakan 4 kali setiap satu tahun. Kalau yang seperti itu ada, tapi itu adalah kitab umum, bukan kitan yang dibuat oleh pihak An-nawawi
sendiri.
21. Bagimana terkait pemberlakuan kukuman dalam pembelajaran di
madrasah? Jawaban:
Hukuman ada aturan secara tertulis, ada kriterianya. Itu dimulai dari kategori ringan, sedang, dan berat. Tentunya nanti sampai
mentok-mentoknya dipungkan kepada orangtua dikekuarkan dari pondok. tapi dari pengasuh, khususnya dari bu Nyai akhir-akhir ini
sering dawuh jangan pake kekerasan.
225
22. Dalam pelaksanaan madrasah, apakah sudah sesuai dengan apa yang
telah ditargetkan? Jawaban:
Sebenarnya ada dua peraturan, peraturan untuk dewan asatit dan peratutan untuk santri. Lha kalau kita evaluasi, mungkin evaluasi
santri tentunya kita lihat diestiap akhir tahun prosentase yang naik dan yang tidak, Itu mengalami perkembangan. Sekarang bisa
dibilang tidak lebih dari 5 yang tidak naik secara keseluruhan. Hanya saja kasus anak yang tidak naik itu biasanya dan katanya
karena pengturan waktu, dimana anak kelas satu Wustho itu biasanya bersamaan dengan ujian nasional disekolah formalnya.
Nantinya ketika sudah tengah semester keatas, mereka ada les untuk formal. Les itu sudah mengurangi banyak waktu dipesantren.
Itu sedang dalam kajian kita agar dua waktu itu tidak saling menggangu.
23. Bagaimana terkait fenomena tinggal kelas karena hapalan?
Jawaban:
Kebanyakan memang karena hapalan. Untuk materi pelajaran insyaallah bisa mengikuti. kelas satu Wustho dan dua Wustho yang
banyak. Awwaliyah sedikit. Disamping karena hapalannya masih ringan, waktu juga masih longgar. Paling dari 200 anak yang tidak
naik kelas mencapai 20-30 anak di Awwaliyah. Yang berat biasanya di kelas satu Wustho dan kelas satu Ulya, kalau kelas satu
Wustho ini memang karena beban hapalan terlalu banyak mencapai 600 bait.
24. Keseluruh dari Awwaliyah sampai Ulya yang rodek karena hapalan?
Jawaban:
Melihat kemarin itu sekitar misal sekitar 500 itu yang tidak naik tidak sampai 50 anak. Dan kebanyak memang dari kelas 1 Wustho
dan 2 Wustho yang tidak naik kelas. Yang paling parah itu, 3 tahun yang lalu kalo tidak salah, itu pernah satu kelas yang naik hanya
satu orang, itu dikelas 2 Wustho.
25. Apakah ijasah sudah mendapat legalisasi dari Kemenag?
Jawaban:
Sudah, tapi kalau dipakenya hanya perguruan itnggi tertentu yang bisa menerima, tap untuk perguruan tinggi negri belum.
Sudah ikut kemenag muali kisaran tahun 2007. Tappi untuk yang kemarin ada masalah, karena kemenag itu untuk memberikan
legalisir berupa cap kemenag pada ijasah mengharuskan memberikan materi yang belum kami berikan disini seperi yang
tadi saya sampaikan, seperti kitab Al-Iqton, kitab Al. Dan kemenag masih memberikan syarat lagi agar MDA itu tidak 1 tahun tapi 3
tahun. Oleh karena itu kita belum bisa mengikuti tapi legalisir tetap kita mintakan.