Bagaiman terkait kendala dalam pembelajaran di madrash diniyyah?

231

3. Kenapa trend yang terbentuk dimadrasah diniyyah An-Nawawi

menunjukan kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat, semakin sedikit santrinya? Jawaban: Logika sederhana karena keluar sekolah formal selesai tp madin belum, bisa tidak lulus setoran bisa jadi.

4. Apakah sedikitnya santri saat semakin tinggi tingkatannya

dikarenakan setoran ataukah keluar? Jawaban: Dominan karena tidak naik, entah karena setoran, ataupun sikap, ujian tertulis. Tapi yang biasa mengganjal karena setoran. Tapi pendidikan pesantren sangat terkait tentang syareat, pintar harus belajar.

5. Apakah kurikulum yang digunakan di Madrasah Diniyyah An-

Nawawi? Jawaban: Buat sendiri, menyesuaikan sendiri. Sebenarnya jika dibandingkan dengan kurikulum modern pemerintah seperti misal kbk. Pesantren lebih dulu tentang itu, misal: ping belajar nahwu sorof oo pondok sana, fiqh oo pondok sana. Udah ada kompetensi masing-masing. Misal klirap kebumen –itu sorof. 6. Sektor manakah yang merupakan keunggulan dari Madrasah Diniyyah an-nawawi? Jawaban: Fiqh. Krn kalau sudah ada pend formalnya itu susah untuk mengambil spesialis yang spesifik, mending mengambil fiqh yang lebih umum, fiqh berkaitan langsung dengan masyarakat.

7. Bagaimana terkait fleksibilitas program dalam pelaksanaan

pembelajaran? Jawaban: Tidak terpatok waktu karena islam soal syariat , lebih condong pada isi walaupun tetap harus melihat rancangan waktunya. Karena juga ada ujian madin. Bisa maju sedikit bisa mundur sedikit. Tapi tetap ada rancangan waktu. Karena kita sudah terpengaruh formal jadi kerangka besarnya tetap harus ada. 8. Apa saja sumber belajar yang digunakan oleh madrasah? Jawaban: Kitab-kitab, kita kembali pada al-Quran tapi tidak langsung pada Al- Qur’an. Tidak memahami Al-Qur’an tanpa bantuan kitab-kitab. Fiqh, nahwu, sorof. Al- qur’an+hadist = fiqh. Jadi al-qur‖an dan hadist general, dan kitab-kitab lain menjelaskan secara detail. Sama saja seperti pancasila kan dia juga secara umum. 9. Bagaimana keseluruhan pelaksanaan proses madrasah? Jawaban: Secara umum sudah baik 232 10. Apa kendala yang sering ditemui dalam pelaksanaan madrasah? Jawaban: Materi yang disampaikan tidak pas dengan waktunya. Misalnya seharunya 4 sks tapi hanya disediakan 2 sks, itu terjadi karena dalam materi yang kita bahas kan punya kitab-kitab yang bervariatif. Memang seharusnya bisa diprediksikan oleh pihak madrasah, tapi dalam penyebaran jamnya bisa menjadi masalah lagi. Juga dalam kehadiran guru yang tidak asli pondok, kadang tidak tidak bisa masuk 100 persen karena rumah jauh, kendalam hujan dll. 11. Kenapa banyak pendidik muda? Jawaban: Ya banyak, terkait tingkat biasanya tergantung pada kesenioran. Ada semacam khikmat, semacam mengabdi melayankan diri karena butuh juga santri tamatan untuk mengajar banyak murid seperri di an-nawawi. Ada yang menetap tapi prosentasenya sedikti dari pada yang boyong. 12. Bagaimana terkait kedisiplinan santri? Jawaban: Cukup baik sudah bisa diimplementasikan. Dan setiap pelanggaran disini ada sangsinya tapi tergantung penggarannya. 13. Apakah regulasi madin menyatu dengan pondok? Jawaban: Iya, karena pembelajaran pondok itu ya direpresentasikan dimadin formalnya. Nanti nonformalnya ya ada sorogan, badongan.

14. Terkait pendidikan luar madrasah, apakah hal tersebut masuk

penilaian dalam rapot? Jawaban: Tidak, yang masuk madinnya kelas classical saja. Madin formal dalam pesantren bukan formal dalam umum. Kalau pesantren ya bandongan dan sorogan sistem salaf. 15. Sudah sejak kapan mengajar di madrasah? Jawaban: Masuk sini 2003, menetap 2007.