Catatan Lapangan Alat Perekam

63 a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; d. Membandingkan keadaan dalam perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan; e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 2. Trianggulasi dengan metode, menurut Patton Lexy J. Moleong, 2004: 178 yaitu pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dari beberapa sumber data dengan beberapa teknik pengumpulan data. Dari dua ulasan terkait metode trianggulasi di atas, penelitian ini akan mengaplikasikan kombinasi dari metode trianggulasi tersebut. Dimana, trianggulasi sumber akan dijadikan sebagai acuan utama sedang trianggulasi metode dijadikan sebagai pelengkapnya. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Pendidikan Madrasah Diniyyah An-Nawawi

a. Keadaan dan kondisi Madrasah Diniyah An-Nawawi

Madrasah Diniyah An-Nawawi beralamat di Desa Gintungan, Kec. Gebang, Kab. Purworejo. Merupakan pendidikan nonformal yang bernaung dalam Pondok Pesantren An-Nawawi. Madrasah Diniyah An- Nawawi dilaksanakan di gedung pendidikan Pondok Pesantren An- Nawawi Berjan. Gedung pendidikan tersebut berbentuk huruf U yang terdiri dari 3 gedung utama dan satu masjid di salah satu ujung huruf U tersebut. Dua gedungnya berlantai 2 dan satunya berlantai 3. Secara keseluruhan gedung terlihat bersih dan rapi. Gedung pendidikan tersebut memuat sekitar 25 kelas bagi para santri, sementara jumlah santri per kelas antara 20-40 santri yang sangat dipengaruhi oleh tingkatan kelasnya. Selain digunakan untuk pelaksanaan madrasah diniyyah pada malam hari, gedung ini juga digunakan untuk sekolah formal di siang harinya. Terkait masalah perlengkapan dan sarana pembelajaran gedung pendidikan tersebut sudah menyerupai sekolah formal pada umumnya. Walaupun masih dalam taraf yang sederhana, sarana yang dapat dijumpai seperti white board, alat tulis, meja dan kursi belajar, sampai announcer speaker pengeras. Sarana tersebut sudah cukup memadai jika digunakan untuk pembelajaran madrasah diniyyah yang berbasis agama karena