Langkah-langkah pembelajaran Perencanaan Proses Pendidikan Madrasah Diniyyah An-Nawawi

116 Pernyataan ini juga ditegaskan oleh Bapak FM selaku kepala madrasah diniyyah sebagai berikut. ―Aturannya hanya global tetapi lebih spesifiknya bersifat pribadi masing-masing. Tetapi terdapat etika bahwa setiap masuk kelas pertama ustadz harus mendoakan santri, membacakan Al-Fatekah sebanyak 11 kali. Setelah itu membuka dengan salam. Memasuki inti, juga ada kode etiknya yaitu disesuaikan dengan fokus masing-masing tingkat. Sebelum diakhiri pembelajaran, diadakan tanya jawab, itu dimaksudakan agar materi itu tuntas, artinya saat ada yang belum jelas dapat meminta penjelasan. Apabila masih diberi kesempatan masih sulit itu tentunya dari dewa asatit yang aktif bertanya. Jika belum jelas dipertemuan berikutnya diulang lagi. Intinya alokasi waktu madrasah diniyyah kita ambil setelah isya pukul 20.00 WIB, dua jam pelajaran diselingi istirahat 15 menit. Diluar itu yang setelah madrasah kita adakan ekstra bagi teman-teman yang tidak sekolah, untuk jenjang yang sudah kuliah ada kitab muhadad, ada ngaji sorogan. Untuk yang sudah lulus Ulya dan Ulya pun boleh ikut asal tidak mengganggu pelajaran pokok mereka. Prinsipnya madrasah diadakan setelah isya dari jam 20.00 sampai jam 22.15. Diluar itu hanya bersifat les, dan ditujukan untuk tekanan ke anaknya tidak wajib karena itu sifatnya hanya opsional untuk yang ingin mengikuti ‖ Kamis, 18 Desember 2014.

l. Pengajian luar madrasah

Pengajian luar madrasah merupakan proses keagamaan yang dilaksanakan secara riil dengan langsung mempraktekan nilai-nilai dalam kehidupan keseharian meliputi ibadah keseharian, pengajian, dan diskusi keagamaan. Implemetasi merupakan aspek penting dalam keberhasilan proses pendidikan madrasah diniyyah di pondok pesantren yang didapat secara teori di kelas. Hal itu disebabkan dalam pengajianpembelajaran luar madrasah seperti lahan untuk mempraktekan secara langsung dan nyata nilai-nilai yang telah diperoleh secara teoritis di kelas dalam dikehidupan sebenarnya. Mencakup mempraktekan teori yang tidak 117 dapat dipraktekan langsung di dalam kelas seperti: wudhu, sholat, dll. Tidak hanya mempraktekan nilai- nilai tersebut, dalam pengajian luar madrasah juga memungkinkan santri untuk memperdalam ilmu yang didapat di kelas secara lebih mendalam. Mengingat dalam teori dan penjelasan dalam kelas saat madrasah diniiyyah dibatasi oleh jam pelajaran. Sementara dalam pengajian madrasah, santri dapat mendalami ilmu keagamaan dengan adanya pengajian bandongan ataupun musyawarah. Dapat dikatakan juga pengajian luar madrasah, berfungsi untuk melengkapi keterbatasan dari pengajian dalam madrasah yang terbatas waktu dan tenaga santri yang sudah diforsir sejak pagi. Sejak pagi santri juga mengikuti sekolah formal yang disediakan oleh pihak pondok. Senada dengan pernyataan di atas, Bapak MJ selaku kepala pondok juga menyatakan sebagai berikut.