Alokasi waktu Perencanaan Pembelajaran Madrasah Diniyyah An-Nawawi

146 tentang Al-Quran sebagai sumber utama Agama Islam dilengkapi dengan hadits sebagai pendetailan dari apa yang dimaksudakan dalam Al- Qur’an. Sementara kitab apa saja yang digunakan sudah diatur dalam buku pedoman pendidikan. Namun secara garis besar kitab tersebut haruslah berkiblat pada Al- Qur’an dan Hadits. Sementara untuk media pembelajaran yang digunakan sangatlah sederhana. Hanya terbatas pada kitab dan perlengkapan tulis menulis lain. Sementara untuk alat presentasi atau diskusi semisal alat projektor masih jarang digunakan untuk masing-masing kelas karena alasan masing terbatasnya dalam hal kuantitasnya untuk memfasilitasi tiap kelas. Namun jika melihat dari kajian yang dipelajari dalam pembelajaran dimadrasah memang tidak membutuhkan terlalu banyak media pembelajaran untuk memfasilitasi keberlangsuangan KBM. Hal itu dikarenakan kajian agama yang bersifat cenderung dogmatis dan mempunyai ruang perdebatan yang sempit. Konsepnya cenderung hanya mempelajari dan memahami bukan membuat sesuatu yang baru. Apalagi karena sumbernya adalah kitab yang sudah dimiliki oleh masing – masing santri maka pembelajaran dapat dilakukan tanpa media lain. Adapun media bantu yang paling sering digunakan adalah papan tulis dan perlengkapannya untuk menuliskan tulisan Arab. Walau sederhana, alat ini penting dalam keberhasilan pembelajaran karena yang dikaji adalah kitab yang bahasanya menggunakan bahasa Arab yang notabene bukan merupakan bahasa yang digunakan keseharian, maka perlu adanya 147 pembiasan menulis Arab dan salah satunya adalah dengan menulis di papan tulis. Jika dilihat dari sisi perkembangan jaman memang terasa tertinggal dan tidak dapat mengikuti perkembangan dengan kesederhanaan media yang sangat bergantung pada kitab sebagai sumber belajar sementara medianya hanya terbatas pada papan tulis dan perlengkapan tulis menulis. Namun jika di lihat dari segi konten yang diajarkan berupa kajian agama yang bersifat dogmatis dan memiliki ruang sempit dalam hal penemuan atau lainnya, cara belajar ini terasa sudah cukup relevan. Disamping itu walaupun belum menggunakan alat- alat teknologi seperti porjektor, wifi, laptop, namun dalam beberapa kesempatan madin tetap menggunakan alat tersebut sebagai intermezzo atau metode selingan. Hal itu biasanya digunakan pada diskusi besar yang musyawarah kubro. Dimana musyarawah diikuti oleh delegasi dari masing-masing kelas. Dalam diskusi tersebut selain menggunakan laptop dan wifi sebagai penunjang diskusi, juga menggunakan projektor sebagai piranti display. Menunjukkan walaupun dalam pembelajaran keseharian Madin An-Nawawi telihat belum dapat memanfaatkan piranti teknologi namun tetap tidak meninggalkan atau terasing dari teknologi tersebut sebagai media pembelajaran. Terkait dengan standar pemerintah yang tertuangkan dalam Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam Nomor: 3203 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pengelolaan Dan Penilaian