Pondok Pesantren An-Nawawi Madrasah Diniyah Pondok Pesantren An-Nawawi

40

D. Kajian Relevan

Penelitian tentang Mutu Pendidikan Madrasah Diniyah Di Pondok Pesantren ini memiliki sisi kerelevanan dengan penelitian yang lain. Salah satunya adalah penelitian dengan judul, “Implementasi Menejemen Strategis dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Petorang Jombang Jawa Timur,” yang dilakukan oleh Moh. Abdul Muchlis 2010. Penelitian ini menyadari bahwa penerapan menejemen strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum harus mencakup baik input, proses, dan output dan tidak terlepas juga dari rumusan visi, misi, dan tujuan sebagai landasan idiil agar dalam penerapannya lebih terencana dan terarah. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, analitik, kualitatif dengan menggunakan study lapangan field research dalam mengumpulkan data. Hasil penelitian disimpulkan: penerapan menejemen strategis dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum rejoso Peterongan Jombang Jawa Timur, sudah terlaksana dengan baik. Usaha kegiatan peningktan mutu pendidikan di Pondok Pesantren semakin meningkat dan terarah, karena penerapan menejemen strategis yang dibuat di pondok pesantren dapat dilaksanakan dan tujuannya tercapai dengan baik. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ninin Hairun Nisa. Dalam Skripsi Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga 2011, yang berjudul “Implementasi Manajemen dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta ”. Penelitian ini 41 dilakukan untuk mengetahui implementasi menejemen yang dilakukan dimadrasah diniyah pondok pesantren wahid hasyim Yogyakarta, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di lembaga tersebut. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi menejemen yang dilakukan lembaga ini adalah suatu sistem yang terdiri dari input, proses, dan output. Sementara mutu pendidikan di Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Wahid Hasyim bersifat relatif, artinya baik tidaknya mutu ini dapat dilihat dari tercapai tidaknya standar yang telah ditetapkan oleh lembaga ini. Ada pun standar yang telah ditetapkan di lembaga ini yaitu, santri dapat memahami bidang-bidang yang diajarkan telah dapat dicapai. Penelitian relevan yang terakhir dilakukan oleh Mawi Khusni Albar. Dalam Skripsi Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2006, yang berjudul,“Dianmika Pendidikan Islam Di Madrasah Diniyah Study terhadap Madrasah Diniyah di Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap ”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa tentang pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada madrasah diniyah di Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap sehingga mengalami pasang surut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan Agama Islam pada Madrasah Diniyah Assiqyul „Uluum sebagai madrasah diniyah yang sedang mengalami pasang telah menerapkan model dan kurikulum pesantren dalam madrasah diniyah sangat cocok bagi lingkungan masyarakat, meski perlu ada inovasi lebih lanjut. 42

E. Kerangka Pikir

Pondok Pesantren An-Nawawi merupakan salah satu pondok pesantren modern sekaligus besar yang ada di Kabupaten Purworejo. Pesantren ini juga termasuk pesantren tua di Purworejo yang telah berdiri sejak tahun 1870. Tanda pesantren ini merupakan pesantren besar dapat dilihat dari berbagai hal: Pertama, mulai dari jumlah santri yang mencapai 1400 lebih berasal dari berbagai macam penjuru di Indonesia seperti Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, bahkan Malaysia, menjadikan pesantren ini menyumbang 25 dari 4.746 jumlah santri yang tersebar dalam 11 pesantren di Kec. Gebang, Kab. Purworejo; Kedua, pesatnya perkembangan pendidikan yang tercermin dari jenjang pendidikan formal yang lengkap mulai dari MTS setara SMP hingga pada Sekolah Tinggi Agama Islam An-Nawawi STAIAN setingkat perguruan tinggi, dan tentunya pendidikan diniyah yang mempunyai tiga jenjang dan jika diakumulasi mencapai 7 tujuh tahun pembelajarannya. Ketiga, menejemen dan perekonomian pesantren yang terus berkembang, hal itu tercermin dari pengelolaan unit pendidikan formal dan perekonomian dalam yayasan yang disebut YASPENDO, berbagai bentukan unit dalam sektor perekonomian seperti Unit percekatakan, Unit Warseda, Unit BMT, dan Warnet. Dengan tidak mengesampingkan berbagai hal yang membuat pesantren ini disebut sebagai pesantren besar di Purworejo, namun pesantren sebuah lembaga pendidikan yang memprioritaskan pendidikan didalamnya. Terkait hal tersebut, pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren