Perencanaan Pembelajaran Standar Proses Madrasah Diniyah

28 a Sikap Sesuai dengan karateristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan kompetensi yang mendorong santri untuk melakukan aktivitas tersebut. b Pengetahuan Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning. Untuk mendorong santri menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecah masalah project based learning. c Keterampilan Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi topik dan subtopik mata pelajaran yang diturunkan dari Keterampilan harus mendorong santri untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan Keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis 29 penyingkapanpenelitian discoveryinquiry learning dan pembelajarn yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah project based learning. 3 Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama santri baik Secara invidual maupun kelompok melakukan relfeksi untuk mengevaluasi: a Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya Secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; b Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; c Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan d Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya Kementerian Agama RI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, 2013: 11-19.

C. Madrasah Diniyah Pondok Pesantren An-Nawawi

1. Pondok Pesantren

Secara bahasa, kata pesantren berasal dari kata santri dengan awalan “pe” dan akhiran “an” pesantrian yang berarti tempat tinggal para santri. Sementara kata santri sendiri berasal dari kata “sastri”, sebuah kata dari bahasa Sansekerta yang artinya melek huruf. Dalam hal ini menurut Yasmadi 2002: 61-62 agaknya didasarkan atas kaum santri adalah kelas