Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi

100 sebagaimana mestinya. Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak TH selaku pengajar senior di madrasah diniyyah menyatakan sebagai berikut. ―Kitab-kitab adalah sumber belajar yang penting, kita kembali pada Al- Qur’an tapi tidak langsung pada Al-Qur’an. Tidak dapat memahami Al- Qur’an tanpa bantuan kitab-kitab seperti, Fiqh, Nahwu, Shorof, jadi Al- Qur’an dan hadits general, dan kitab-kitab lain menjelaskan secara detail, sama saja seperti pancasila dalam negara Indonesia yang menjelaskan secara umum ‖ Minggu, 7 Desember 14. Pernyataan di atas memberi kita gambaran, bahwa madrasah diniyyah memiliki sumber belajar yang utama berupa Kitab Suci Al- Qur’an dan hadits. Namun untuk dapat memahami secara lebih detail, juga diperlukan kitab-kitab lain yang menerangkan terkait dua sumber utama tersebut. Namun jika kita bicara media pembelajaran pada madrasah diniyyah, tidaklah sebanyak kitab-kitab yang dipelajari. media pembelajaran di kelas sangat sederhana dalam membantu kegiatan belajar mengajar berlangsung. Praktis hanya papan tulis dan perlengkapan tulis pendukungnya, dikarenakan bahan ajarnya yang berupa kitab dan tidak memerlukan variasi alat peraga. Jika pun ada, itu lebih cenderung digunakan untuk prakteknnya. Namun praktek biasanya dilakukan di kegiatan di luar jam madrasah, yaitu di pengajian luar madrasah yang diadakan setiap sore. Hal ini tentunya bertujuan untuk mengefektifkan waktu madrasah diniyah yang hanya berlangsung pada malam hari. 101 Alat peraga untuk prakteknya tentu sangat variatif, tergantung kajian apa yang dipelajari. Saat pelajaran Wudhu maka kita perlu air yang mengalir, saat sholat perlu shajadah, sarung serta peci, bahkan praktek dapat sampai cara memotong atau menyembelih hewan kurban secara benar, biasanya santri menyediakan ayam untuk praktek bab tersebut. Jika piranti elektronik dapat digunakan saat ada musyawarah kubro. Musyarawah kubro adalah agenda satu bulan sekali yang berisi diskusi antar santri dan pengajar yang melibatkan beberapa kelas. Dalam acara ini sering kali menggunakan piranti elektronik berupa proyektor, mengingat forum yang mengikuti banyak disamping untuk memancing rasa ketertarikan santri. Intinya penggunaan media belajar di dalam kelas saat madrasah diniyyah berlangsung masih sederhana. Mengingat sumber belajar dan kajian yang dipelajari tidak mengharuskan pembelajaran berlangsung dengan variasi alat peraga yang banyak.

h. Penilaian hasil pembelajaran

Imtihan merupakan ujian yang diadakan oleh Madrasah Diniyyah An-Nawawi untuk mengukur kemampuan tiap santri. Imtihan dilaksanakan dalam dua waktu dalam satu tahun, yaitu pada semester awalnisfu sanah atau akhirus sanahsemester akhir. Rincian dari pelaksanaan ujian dapat dilihat dari data berikut ini: