Bagaimana terkait Kasus tinggal kelas karena hapalan? Apakah tiap tahun ada yang tinggal kelas?

216 konsekuensinya berbeda. Pelanggaran A otomatis hukumannya berat. Ketika perlu kita keluarkan kita keluarkan. Pengeluaran adalah hukum final. Hukuman yang sifatnya ringan itu seperti, Bersih-bersih, baca Al- Qur’an, paket ke pndok putri dipajang, kita buat peraturan seperti itu tidak serta merta saklek, kita juga melihat dosisnya. Misalnya dia berulang kali kita tangani, kita hukum baca Al- Qur’an, berdiri, digundul, tidak mempan juga, lalu kita paket ke putri.itu sifatnya kodisioanl. Tapi aturan yang baku juga ada. Dalam artian, yang bersifat sistemik juga telah diatur. Kalau hadiah Pasti ada, mencakup: paling rajin ke perpus, rangking, lomba tahunan pidato perwakilan himpunan, santri teladan semua santri terbaik dari berbagai tingkatan kita kumpulkan dan kita diskusikan mana yang terbaik. Hadiah berupa kitab, sertifikat, beasiswa misal gratis untuk semester depan.

27. Pendidikan Formal pada Pondok Pesantren An-Nawawi 6 tahun, sedang

madin 7 tahun. Kenapa tidak disamakan saja antara formal dan madin? Jawaban: Itu sebenarnya juga menjadi kendala bagi kita. Tapi karean kita belum siap untuk merubah keseluruhan sistem, dalam artian kita selaraskan antar madin dan formal. Kita juga sudah punya rencana kesitu, tapi saat ini masih kita persiapkan untuk menuju kesitu. Kebijakan yang kita proyeksikan karena objeknya satu, santrinya Cuma santri ya kita persiapkan untuk menyelaraskan hal tersebut. Tapi hal itu butuh proses karena merubah keseluhan sistem yang telah kita bangun. 28. Bagaimana terkait legalisasi tamatan? Jawaban: Ijasah, belum kedepag. Karena kita sudah ada formalnya, sudah ada perguruan tingginy juga, maka untuk madinnya yang kita tekankan lebih pada subtansinya. Yang penting proses pembelajarannya baik. 217 Transkip wawancara dengan kepala madrasah HariTanggal : Kamis, 18 Desember 2014 Pukul : 19.30 – 21.30 WIB Tempat : Kantor Pondok Pesantren Narasumber : Pak Ari Fuat Marzuki Pekerjaan : Kepala Madrasah

1. Bagaimana terkait perencanaan pembelajaran dimadrasah Diniyyah

An-Nawawai? Jawaban: Semuanya sudah diatur di manhaj, dan semua keputusan berrdifat bukan dari pengurus madrasah tapi dari intruksi pengasuh, terlebih untuk mapelFan dalam istilah madrasahnya. Kalaupun kita sifatnya hanya mengsulkan dari acc tetap dari pengasuh. 2. Apakah dengan kata lain tidak Berarti tidak menggunakan silabus, kurikulum, KD? Jawaban: Tidak, langsung dimanhaj semuanya, diatur secara global.

3. Bagaimana

terkait penjadwalan dan Perumusannya pembelajarannya? Jawaban: Itu dari kepengurusan madrasah, dimana kalo dari dewan asatitnya guru, karena kita juga merangkul alumni disamping pengajar yang mukim di sekitar pondok, ini kan ada yang dari alumni yang notabene sudah punya kedudukan diluar, mungkin jadi tokoh masyarakat ataupun lainnya sehingga untuk menyesuiakannya kita melihat dari kesibukan masing-masing. Sebelum jadwal terbuat biasanya kita konsultasikan ke masing-masing person, istilahnya untuk bertanya,‖sagete dinten nopo?‖ nanti kalau sudah ada kepastian, kita prioritaskan yang dari luar pondok dulu yang milih waktu, kalau yang dari sini insyaallah setiap waktu bisa. Untuk materi fan yang langsung dari almukarom, itu kalau pelajaran nahwu alat membaca kitabgramatika ataupun yang bersifat gramar bahasa arab eksak kalau dalam bahasa sekolahnya, tidak boleh dihari-hari dimana setelah Magrib ada pengajian dimaksudakan agar beban pikir anak-anak tidak terlalu berat. Karena kalau Magrib sudah ada pelajaran eksak, malem nya nanti kendor kalau pelajaran berat lagi. Diusahakan malamnya diambil palajaran yang tidak berat seperti ahklak, dll. 4. Bagaimana terkait perumusan materikitab? Jawaban: Masing-masing dari setiap kitab, kalau secara keseluruhan sudah ada dari dulu ketika masih berformat pondok salaf murni, nanti