Barat, 50 LU – 35
LS Samudera Pasifik bagian Timur, antara 25 LU – 45
LS di Samudera Hindia, antara 50
LU – 45 LS Samudera Atlantik bagian Barat dan
antara 60 LU – 50
LS Samudera Atlantik bagian Timur. 6. Cakalang
Rataan IK di Samudera Hindia sebesar 126 KgKm
2
, IK tertinggi terdapat di Barat Sumatera 142 KgKm
2
dan terendah sebesar 95 KgKm
2
Selatan Bali- Nusatenggara. Di Selatan Jawa sebanyak 128 KgKm
2
. Ikan cakalang bersifat epipelagis dan oseanis, bermigrasi jarak jauh, dan
suhu air yang disenanginya berkisar antara 14,7 – 30
C. Cakalang sangat menyenangi daerah dimana terjadi pertemuan arus atau air konvergensi yang
umumnya terdapat dimana terdapat banyak pulau. Selain itu cakalang juga menyukai batas perairan dimana terjadi pertemuan antara massa air panas dan
massa air dingin, penaikan air dan parameter hidrografi dimana terdapat percampuran yang tidak tetap biasanya di bawah lapisan homogen.
Penyebaran vertikal, mulai dari permukaan sampai kedalaman 260 m pada siang hari, sedangkan pada malam hari akan menuju ke permukaan diurnal migration.
Sebaran geografisnya terutama pada perairan tropis dan perairan panas di daerah lintang sedang. Cakalang selalu terdapat dalam kelompok yang besar
dan memudahkan penangkapannya dengan pukat cicin. 7. Tongkol
Di perairan Samudera Hindia IK rata-rata 61 KgKm
2
dimana terendah terdapat di perairan Barat Sumatera 41 KgKm
2
dan tertinggi di Selatan Jawa sebesar 92 KgKm
2
. 8. Tenggiri
Di Samudera Hindia potensi terbesar terdapat di Barat Sumatera 19.673 ton dan terendah di Selatan Bali-Nusatenggara sebesar 6.110 ton. IK rata-rata di
Samudera Hindia 40 KgKm
2
dan berkisar antara 25 KgKm
2
di Selatan Bali- Nusatenggara dan 51 KgKm
2
di Barat Sumatera. Ikan tenggiri daerah penyebarannya sangat luas, bersifat epipelagis dan
neritis. Jenis ini merupakan ikan bermigrasi lokal saja, juga menyukai perairan yang keruh dengan salinitas rendah, itu sebabnya banyak tertangkap di perairan
Laut Jawa, Selatan Sumatera Maringgai dan kemungkinan besar banyak di Selat Malaka.
2.7.1.2 Potensi ikan pelagis kecil
Jenis-jenis ikan pelagis kecil yang tertangkap di perairan Kabupaten Malang tercatat 10 kelompok jenis, yaitu lemuru, layang,
tembang, kembung, selar, ekor merah, banyar, teri, julung-julung dan salem, yang paling dominan adalah ikan lemuru.
Musim penangkapan di perairan Selatan Jawa Timur Prigi adalah antara bulan Juli dan Oktober dengan puncaknya pada bulan Oktober. Hasil re-
evaluasi potensi ikan pelagis kecil dengan menggunakan metode akustik menurut wilayah pengelolaan, di wilayah Samudera Hindia naik menjadi 430.000
ton per tahun dibandingkan dengan pada tahun 1995 sebesar 330.000 ton. Hal ini disebabkan karena luas penyebaran ikan-ikan pelagis kecil pada tahun 1995
diasumsikan hanya pada perairan paparan benua saja yaitu seluas 135.000 Km
2
, sedangkan dalam survai akustik menggunakan KM Bawal Putih I diketahui
penyebarannya sampai ZEE, sehingga luasnya menjadi kira-kira tiga kalinya, yaitu sebesar 430.000 Km
2
. Dari survai akustik di perairan Samudera Hindia
diperoleh kepadatan ikan pelagis kecil sebesar 1,89 tonkm
2
dengan potensi 429.720 ton per tahun
32
.
Dari penjelasan di atas maka diketahui sebaran ikan laut dan potensi lestari di wilayah laut Kabupaten Malang. Untuk lebih jelasnya
potensi ikan pelagis besar dan kecil dapat dilihat pada peta 2.7 sebaran ikan laut dan tabel 2.12 berikut.
Tabel 2.12 : Potensi Sumberdaya Perikanan Laut Kabupaten Malang
2003
No Jenis ikan 0
Luas Areal Penyebaran
Km
2
1 Densit as
Kg Km
2
2 Biomassa t on 3
Pot ensi Lest ari t on 4
Produksi Th 2003 t on 5
1 Madidihang 23. 846, 09
39, 11 932, 62
466, 31 -
2 Tuna mat a besar 23. 846, 09
63, 82 1. 521, 86
760, 93 1. 966, 65
3 Al bakora 13. 753, 49
6, 84 94, 07
47, 04 -
4 Tuna sirip biru 10. 092, 60
0, 56 5, 65
2, 83 -
5 Pedang 23. 846, 09
1, 97 46, 98
23, 49 -
6 Cakal ang 23. 846, 09
128, 00 3. 052, 30
1. 526, 15 2. 788, 75
7 Tongkol 23. 846, 09
92, 00 2. 193, 84
1. 096, 92 745, 29
8 Tenggiri 7. 829, 72
51, 00 399, 32
199, 66 0, 53
9 Pel agis kecil 23. 846, 09
1. 890, 00 45. 069, 11
22. 534, 56 1. 116, 64
Per t ahun 53. 315, 75
26. 657, 87 6. 617, 85
Per hari 72, 84
18, 08 Sumber :
1 = Hasil perhit ungan l uas wil ayah penyebaran per j enis ikan l aut t erhadap wil ayah perairan l aut Kab. Mal ang 0 2 = Pot ensi dan penyebaran sumberdaya ikan l aut di perairan Indonesia t ahun 1997 - LIPI
3 = Hasil perhit ungan l uas areal penyebaran X densit as 4 = Rumus MSY Maximum Sust ainabl e Yiel d = 0, 5 X Jml Popul asi ikan l aut
5 = KUD Mina Jaya Sendangbiru
Potensi lestari ikan pelagis kecil dari tabel di atas komposisinya yaitu ikan layangrencek 24,7, ikan teri 23, ikan tembang 13,6, ikan
lemuru 19,9, dan ikan julung-julung 6,7. Pendaratan ikan laut yang dilakukan di TPI Sendangbiru, dari
observasi yang dilakukan oleh penulis, masih terdapat pencampuran penimbangan terhadap ikan madidihang, ikan tuna mata besar, ikan tuna
sirip biru dan ikan albakora ke dalam kategori ikan tuna, sehingga dalam tabel di atas tidak dapat diketahui jumlah tiap-tiap jenis ikan tersebut.
32
Ibid, hal. 94
Demikian juga terhadap ikan cakalang dan ikan tongkol masih terdapat pencampuran penimbangan ketika dilelang. Untuk lebih memudahkan
dalam pendekatan analisa penulis menjumlahkan ikan-ikan tersebut ke dalam kelompok ikan tuna dan ikan cakalang sesuai yang ditimbang di
TPI. Pencampuran penimbangan disebabkan karena nelayan
mengelompokkan ikan pelagis besar sesuai ukuran berat bukan menurut jenis ikan. Ikan yang berukuran 15 kg ke atas dikelompokkan sebagai ikan
tuna. Ikan pelagis besar berukuran 2 – 15 kg dikelompokkan ke dalam ikan cakalang, padahal dilihat dari jenisnya terdiri dari ikan cakalang dan
ikan tongkol, sedangkan ikan tongkol dan ikan cakalang yang berukuran di bawah 2 kg dikelompokkan sebagai ikan tongkol.
Selain itu sulit untuk memilah-milah ikan yang jumlahnya banyak sesuai jenisnya dan pedagang membedakan harga ikan sesuai kategori
tersebut di atas. Di laut, ikan-ikan tersebut tertangkap oleh nelayan, sering tercampur dalam satu gerombolan. Terutama ikan pelagis besar yang
berukuran 2 -15 kg yaitu ikan cakalang dan ikan tongkol sering menggerombol menjadi satu. Nelayan lokal menyebut ikan tersebut
dengan nama ikan blereng. Sedangkan ikan tuna yang berukuran 15 kg ke atas kadang juga tercampur namun lebih mudah untuk memilah-
milahnya. Ikan tongkol yang berukuran di bawah 2 kg jarang terjadi pencampuran, mereka menggerombol sesuai jenis dan ukuran yang
hampir seragam dalam satu gerombolan, oleh nelayan lokal disebut dengan nama ikan locok, ikan glundung, dan ikan peng-peng.
Selanjutnya yang disebut ikan tuna adalah ikan tuna mata besar, ikan tuna sirip biru, ikan madidihang atau bengkunis, dan ikan albakora.
Sedangkan ikan cakalang adalah ikan cakalang sendiri dan ikan tongkol. Tingkat produksi ikan pelagis besar dan ikan pelagis kecil jika
ditinjau dari potensi lestarinya pada tahun 2003, terjadi over-fishing terhadap jenis ikan tuna dan ikan cakalang. Untuk ikan tenggiri masih low-
exploited atau kecil jumlah produksinya dan kecil pula tingkat
pengusahaannya. Ikan pelagis kecil masih memiliki potensi untuk diusahakan penangkapan karena masih jauh di bawah jumlah potensi
lestari. Ikan pelagis kecil ketika puncak musim ikan, nelayan lebih banyak melakukan operasi penangkapan di dekat pantai, sedangkan ikan pelagis
kecil yang berada di perairan 5 mil tidak ada yang melakukan penangkapan, karena kurangnya armada. Ikan pedang juga ada di
wilayah laut Kabupaten Malang namun jumlah yang tertangkap kecil sekali sehingga langsung dijual ke pedagang, tidak tercatat di pelelangan ikan.
Lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.13 berikut.
Tabel 2.13 : Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Laut
Kabupaten Malang 2003
No Jenis ikan
Biomassa t on Pot ensi Lest ari
t on Produksi Th 2003
t on Tingkat
Pemanf aat an Ket erangan
1 Tuna 2. 554, 20
1. 277, 10 1. 966, 65
153, 99 over-f ishing
over-f ishing 2 Pedang
46, 98 23, 49
- no recorded
3 Cakalang 5. 246, 14
2. 623, 07 3. 534, 04
134, 73 4 Tenggiri
399, 32 199, 66
0, 53 0, 26
l ow-expl oit ed 5 Pel agis kecil
45. 069, 11 22. 534, 56
1. 116, 64 4, 96
pot ent ial Per t ahun
26. 657, 87 6. 617, 85
24, 83 Per hari
72, 84 18, 08
Sumber : KUD Mina Jaya Sendangbiru Ket erangan :
Tuna = Madidihang + Tuna mat a besar + Al bakora + Tuna sirip biru Cakalang = Cakal ang + Tongkol
2.7.2 Teknologi dan Jenis Usaha Penangkapan Ikan Laut