1.7.11 Teori Klasifikasi Sektor-sektor Perekonomian
Tingkat perkembangan suatu wilayah ditentukan oleh pemanfaatan sumber daya yang dimiliki daerah tersebut. Secara garis besar sumber daya
tersebut dibedakan menjadi:
25
1. Sumber Daya Manusia Human Resources, yang berupa kualitastingkat pendidikan masyarakat dan jumlah atau kuantitas dari masyarakat atau
khususnya tenaga kerja; 2. Sumber Daya Alam Natural Resources, yaitu terdiri dari semua potensi
alam yang terkandung di dalamnya, baik yang telah dieksploitasidiolah maupun yang masih berupa bahan cadangan atau deposit; dan
3. Sumber Daya Buatan Infrastruktur Wilayah, yaitu segala sarana dan prasarana yang tersedia di wilayah tersebut yang mampu meningkatkan
akses terhadap perkembangan suatu wilayah. Ketiga sumber daya di atas sumber daya manusia, alam dan buatan
mempunyai kedudukan yang tidak sama dalam perkembangan suatu kotawilayah. Kedudukan ini dapat sebagai sektor basis dan sektor non basis.
Dalam usaha pengembangan suatu kotawilayah sektor-sektor ini harus dipadukan penanganannya.
Dalam memberikan arahan atau strategi bagi pengembangan sektor- sektor pertumbuhan dari suatu wilayah harus didasarkan pada sifat-sifat atau
kekhususan tersendiri yang dimiliki setiap sektor, yang didasarkan pada cara pemanfaatannya atau peranan yang dapat diberikan dalam usaha
pengembangan suatu wilayah. Sifat-sifat yang dimaksud antara lain:
26
1. Sektor Ekstraktif
Sektor-sektor ini langsung dapat dimanfaatkan hasilnya karena langsung disediakandiproduksi oleh alam, penanganan yang diperlukan sebatas
pengeksploitasian sektor-sektor ini untuk dapat langsung dimanfaatkan. Sektor ini lebih banyak berupa sumber daya alam. Misalnya; hasil hutan
kayu rotan perikanan laut dan darat danauwaduk, bahan galiantambang, pasir, dan lain-lain.
2. Sektor Generatif
Merupakan sektor-sektor yang perlu perlakuan khusus untuk dapat memberikan manfaat bagi perkembangan suatu kota. Perlakuan ini pada
dasarnya berupa usaha untuk menghidupkan atau memunculkan suatu sektor-sektor pertumbuhan, seperti usaha untuk memelihara, menanam.
Contoh dari sektor ini antara lain sektor pertanian, peternakan, perikanan tambak,kolam.
3. Sektor ManufakturMerakit
Pada sektor ini teknologi dan keahlian sangat berpengaruh, karena pada dasarnya sektor ini merupakan sektor yang melakukan perubahan dari
sektor-sektor yang telah ada untuk mendapatkan nilai tambah yang sangat berguna dalam perkembangan suatu kotawilayah. Contohnya adalah sektor
perindustrian baik perindustrian ringan maupun industri berat.
4. Sektor ExchangeTrading
Sektor-sektor yang hanya menjual hasil produksi dari sektor-sektor lain. Khususnya pada sektor-sektor perdagangan dan jasa.
25
Riska Chandra Sakti, Tugas Akhir: Pengembangan Sektor Unggulan dalam Rangka Pengembangan Kota Caruban Sebagai Salah Satu Pusat Pertumbuhan di
Kabupaten Madiun, Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota - ITN Malang, hal 18-22
26
Wa Ode Arsy Rahmayani, Resume Tugas Akhir: Strategi Pengembangan Wilayah Kabupaten Buton Berdasarkan Pengembangan Ekonomi, Jurusan Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota – ITN Malang, hal. 10
Dengan sudut pandang aspek ketersediaan sumber daya alam dalam menentukan strategi pengembangan suatu wilayah maka dilakukan
pengelompokkan sumber daya alam tersebut ke dalam sektor-sektor strategis , yaitu:
27
1. Sektor Pertumbuhan Primer, yaitu sektor atau kegiatan ekonomi yang menciptakan pertumbuhan yang pesat dan menciptakan kekuatan ekspansi
ke berbagai sektor lain dalam perekonomian. Sektor ini antara lain sektor basis dan potensial basis.
2. Sektor Pertumbuhan sekundersuplementer, yaitu sektor yang berkembang dengan cepat sebagai akibat dari perkembangan di sektor primer, antara lain
sektor multiplier, katalis dan logistik. 3. Sektor Pertumbuhan TersierTerkait, yaitu sektor atau kegiatan ekonomi
yang berkembang seirama dengan kenaikan pendapatan penduduk dan produksi sektor industri, misalnya sektor pelayanan atau jasa, penyediaan
fasilitas dan utilitas serta aksesibilitas kota. Penentuan sektor-sektor unggulan ini tidak harus terpaku pada salah
satu sektor yang sekarang ini lebih banyak diusahakan oleh masyarakat, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan invasi atau perluasan pada
pemanfaatan atau pengangkatan sektor baru yang berpotensi untuk dijadikan sektor unggulan tentunya dengan mengusahakan suatu perlakuan atau
pengelolaan terlebih dahulu. Penentuan potensi-potensi sektor unggulan dapat dilakukan dengan mendasarkan pada kriteria-kriteria sebagai berikut:
• Produktivitas
Pertumbuhan turun-naik nilai produksi dari masing-masing sektor yang ada di kawasan tersebut, setiap tahun nilai produksinya harus mengalami
kenaikan. Kenaikan ini dapat diketahui dengan menganalisa pertumbuhan produksi suatu sektor pertahunnya sehingga terdapat tiga klasifikasi yaitu
pertumbuhan rendah, sedang dan tinggi.
• Kesesuaian dan Daya Dukung Lahan Yaitu kemampuan atau kondisi lahan harus senantiasa mampu mengimbangi
laju pertumbuhan sektor tersebut dalam artian karakteristik lahan yang ada harus sesuai dengan karakteristik sektor tersebut. Ketersediaannya harus
mampu mengimbangi atau menampung laju pertumbuhan sektor tersebut, dalam aspek kesesuaian lahan diklasifikasikan dalam tiga tingkatan yaitu
layak, layak bersyarat dan tidak layak.
• Prasarana atau Infrastruktur Yaitu kedekatan dengan sarana dan prasarana penunjang, misalnya jalur-
jalur transportasi dan pasar. Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disebutkan, potensi-potensi yang
ada di suatu wilayah dapat digolongkan ke dalam empat 4 kategori, yaitu: 1. Sektor
Unggulan Sektor yang mempunyai peranan sangat besar dalam usaha peningkatan
pertumbuhan suatu wilayah yang dapat dilihat dengan tingginya nilai share dan pertumbuhannya, atau dapat ditentukan dengan terpenuhinya semua
kriteria penentu yang ada;
2. Sektor Dominan
Sektor ini biasa disebut sektor jenuh yaitu sektor yang banyak diusahakan atau dikelola oleh masyarakat karena mempunyai pertumbuhan yang besar
namun share atau peran dalam perkembangan suatu wilayah adalah rendah; 3. Sektor
Potensial
27
Ibid, hal. 11
Sektor yang berperan besar terhadap perkembangan suatu wilayah namun pertumbuhannya masih kurang sehingga perlu mendapatkan perlakuan
khusus atau penanganan lagi untuk dikembangkan menjadi sektor unggulan dan sektor dominan;
4. Sektor StagnantStatis
Sektor yang mempunyai laju pertumbuhan yang rendah dan jarang diusahakan oleh masyarakat sehingga peran atau manfaat terhadap usaha
perkembangan suatu wilayah sangat kurang.
1.7.12 Kemampuan LahanPenetapan Fungsi Kawasan