Pola penggunaan lahan Perencanaan Zona Industri Pengolahan Ikan Laut

kegiatan lainnya, karena jarak pengasinan dan pemukiman penduduk sekitar 150 meter. Jika tiupan angin dari arah Barat akan dihalangi oleh bukit yang memisahkan lahan pengasinan dengan pemukiman, dan tiupan angin dari arah Timur tidak ada lahan lain yang tercemari polusi bau kecuali rawa-rawa dan hutan bakau. Lahan yang dibutuhkan usaha pengasinan sebesar 800 m 2 untuk ruang pengeringan seluas 500 m 2 , lahan tempat tinggal 200 m 2 , lahan gudang ikan dan garam serta ruang produksi seluas 100 m 2 .

4.1.1.2 Pola penggunaan lahan

Sesuai dengan SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 501997 tentang standar teknis kawasan industri, terdapat 2 komponen penggunaan lahan yang diatur, yaitu : • Luas areal kapling industri maksimum 70 dari total luas areal. Rencana zona industri memiliki 41 kapling dengan luas tiap kapling 1 ha atau 41 ha untuk lahan kapling industri. Rencana pengembangan lahan usaha pemindangan sebesar 9 unit maka jumlah kebutuhan lahan sebesar 1,62 Ha. Luas tersebut menggunakan areal industri sebesar 39,5 . Untuk menghubungkan ketiga zona A, B, dan C dengan jarak tempuh terpendek perlu direncanakan jalan yang menyusuri tebing yang berada di antara zona B dan C. Jika melalui jalan eksisting, jarak tempuh dari zona A ke zona C sepanjang 9 km, atau jika dibangun jalan menyusuri tebing akan menempuh jarak 5 km. • Luas ruang terbuka hijau minimum 10 dari total luas areal. Rencana ruang terbuka hijau pada lahan industri Sendangbiru sebesar 10,62 ha atau 9,8 dari luas zona industri yang akan dibangun. Sedangkan dari segi teknis perencanaan terdapat pula 2 komponen, yaitu : • Jalan dan saluran draenase antara 8 – 12 dari luas total zona industri. Rencana jalan yang akan dibangun di zona industri sebesar 14,35 ha terdiri dari jalan arteri sekunder dan jalan lingkungan industri atau sebesar 13,3 dari luas zona industri. Jalan arteri sekunder memiliki lebar badan jalan 20 m. Desain kecepatan paling rendah 30 kmjam untuk menghubungkan zona A, Zona B dan Zona C. Volume lalu-lintas di atas rata-rata dengan moda angkutan umum dan truk dari luar kota menuju zona industri dan pemukiman nelayan di zona C. Untuk jalan lingkungan zona industri memiliki lebar badan jalan 10 m untuk mengumpulkan dan mendistribusikan bahan baku dan hasil produksi ke jalan arteri sekunder menuju luar kota atau daerah pemasaran. • Fasilitas penunjang antara 6 – 12 dari total luas areal. Lapangan olah raga di zona industri seluas 3.442 m, fasilitas penginapan seluas 2.412 m, kapling perkantoran seluas 938 m, kapling peribadatan seluas 1.455 m dan kapling komersial seluas 1.000 m.

4.1.1.3 Multiplier Effects