Multiplier Effects Perencanaan Zona Industri Pengolahan Ikan Laut

atau sebesar 13,3 dari luas zona industri. Jalan arteri sekunder memiliki lebar badan jalan 20 m. Desain kecepatan paling rendah 30 kmjam untuk menghubungkan zona A, Zona B dan Zona C. Volume lalu-lintas di atas rata-rata dengan moda angkutan umum dan truk dari luar kota menuju zona industri dan pemukiman nelayan di zona C. Untuk jalan lingkungan zona industri memiliki lebar badan jalan 10 m untuk mengumpulkan dan mendistribusikan bahan baku dan hasil produksi ke jalan arteri sekunder menuju luar kota atau daerah pemasaran. • Fasilitas penunjang antara 6 – 12 dari total luas areal. Lapangan olah raga di zona industri seluas 3.442 m, fasilitas penginapan seluas 2.412 m, kapling perkantoran seluas 938 m, kapling peribadatan seluas 1.455 m dan kapling komersial seluas 1.000 m.

4.1.1.3 Multiplier Effects

Dalam pertimbangan ini akan dibahas dari aspek ketersediaan tenaga kerja dalam kaitannya dengan kebutuhan berbagai fasilitas sosial. • Jumlah tenaga kerja industri pengalengan ikan sebesar 250 jiwa terdiri dari 50 pegawai administrasi dan operator mesin dan 200 tenaga borongan dari penduduk lokal. Dua unit pabrik es membutuhkan pegawai sebesar 60 jiwa diasumsikan sebagai tenaga pendatang. Unit usaha pemindangan ikan yang direlokasikan memiliki jumlah pekerja 133 jiwa ditempatkan dikapling usaha pemindangan. Dari 38 kapling sisa lahan industri jika diasumsikan menyerap tenaga kerja 100 jiwa maka dibutuhkan tenaga kerja pendatang sebesar 3.800 jiwa. Diasumsikan 3 atau 114 jiwa adalah tenaga kerja setingkat manager dan setingkat staff 20 atau 760 jiwa dan buruh sebesar 2.926 jiwa. Total jumlah tenaga kerja yang ditampung di zona industri sebesar 4.243 jiwa terdiri dari tenaga kerja setingkat manager 124 jiwa, staff dan operator mesin 830 jiwa dan buruh 3.289 jiwa. • Fasilitas perumahan yang ada di zona industri pengolahan ikan laut direncanakan memiliki tipe kapling 400 m 2 berjumlah 205 unit, 600 m 2 berjumlah 203 unit dan 1200 m 2 berjumlah 34 unit untuk menampung jumlah penduduk yang bekerja di zona industri pengolahan ikan. Luas lahan perumahan ini seluas 26.42 Ha atau 24,49 dari lahan zona industri pengolahan. Jumlah tenaga kerja setingkat manager sejumlah 124 jiwa diasumsikan menempati rumah tipe 600 m 2 1 jiwaunit, maka tersisa 79 unit. Jumlah tenaga kerja setingkat staf dan operator mesin sejumlah 830 jiwa diasumsikan menempati rumah tipe 600 m 2 dan tipe 400 m 2 1 jiwaunit, maka jumlah kapling kekurangan 549 unit. Jumlah tenaga buruh yang membutuhkan fasilitas perumahan sejumlah 3.156 jiwa diasumsikan bertempat tinggal secara kos dengan standar kebutuhan tempat tinggal menurut pedoman teknis dari Deperindag 100 m 2 jiwa, dan menempati kapling rumah tipe 1.200 m 2 sejumlah 34 unit atau menampung 408 jiwa dan kekurangan 274.800 m 2 lahan perumahan.

4.1.1.4 Instalasi Pengolah Air Limbah IPAL