Kawasan konservasi lahan Kawasan cagar alam dan Wisata Pantai Sendangbiru

penggunaan lahan sebagai tanah ladang dapat dikembalikan fungsinya dengan ditanami pohon jenis yang dibutuhkan oleh pembuatan perahu. Kebutuhan kayu untuk membuat perahu dapat diambil dari lahan tersebut walau jumlahnya masih kecil. Luas kawasan budidaya tanaman semusim setahun 273,59 Ha yang berada di tengah Desa Tambakrejo dapat dijadikan lahan ladang dan perkebunan yang produktif dengan jenis tanah yang terkandung jenis aluvial. Luas kawasan pemukiman yang ditunjukkan oleh kemampuan lahan di Desa Tambakrejo adalah 572,865 Ha merupakan areal pembangunan kota Desa Tambakrejo untuk lahan pengembangan kota.

3.5.2 Keterbatasan Lahan

yang Ditunjukkan oleh Fungsi Kawasan Hasil analisa kelayakan lahan di atas telah memberikan informasi kemampuan lahan yang termasuk ke dalam areal pembangunan kota dan areal lahan yang tidak termasuk areal pembangunan kota. Areal pembangunan kota pada tahap ini mengambil areal lahan yang memiliki kemampuan lahan untuk permukiman.

3.5.2.1 Kawasan konservasi lahan

Areal pembangunan kota yang keterbatasannya ditunjukkan oleh konservasi lahan di Desa Tambakrejo terdiri dari konservasi sungai, mata air Sendangbiru, pantai dan hutan bakau. Konservasi untuk sungai memiliki jarak 100 m dari sisi kiri dan kanan badan sungai, dan sungai irigasi memiliki jarak 50 m di sisi kiri dan kanan badan sungai. Konservasi pantai memiliki jarak 100 m dari garis pasang tertinggi. Konservasi mata air Sendangbiru memiliki jarak 20 m dari telaga air Sendangbiru. Peta 3.2 : Kemampuan Lahan Desa Tambakrejo Konservasi hutan bakau memiliki jarak 50 m sesuai bentuk lahan yang ada. Hutan bakau di Teluk Buntung dengan areal yang memiliki luas 25 Ha dan 12 Ha di Sungai Bang di Dukuh Tambakrejo merupakan habitat ekosistem pantai yang dihuni oleh banyak fauna. Terdapat sarang dari burung-burung bangau dan mencari makan di daerah tersebut sampai ke Pantai Pulau Sempu. Areal pembangunan kota yang ditunjukkan oleh kawasan konservasi lahan dapat dilihat pada peta 3.3.

3.5.2.2 Kawasan cagar alam dan Wisata Pantai Sendangbiru

Areal pembangunan kota yang keterbatasannya diperlakukan untuk cagar alam dan habitat fauna Pulau Sempu agar kelestarian dan keasrian alami tetap terjaga. Desa Tambakrejo memiliki kawasan cagar alam Pulau Sempu dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dengan menjaga kelestarian fauna dan lingkungan yang asri. Kondisi alam yang memiliki sensitivitas tinggi dari adanya kegiatan pembangunan di Desa Tambakrejo terdapat di Selat Sempu dan Pantai Pulau Sempu. Burung bangau mencari udang dan ikan-ikan kecil di sepanjang Pantai Sempu, semakin menjauhi lokasi tersebut sehingga tempat mencari makan burung-burung tersebut menjadi berkurang karena aktivitas wisatawan dan berlabuhnya perahu nelayan di dekat pantai Sempu. Burung elang laut yang mencari makan di Selat Sempu masih tampak, namun jarang sekali terlihat mereka mendapatkan sasaran buruannya, kecuali ketika kondisi sepi dan pagi hari mereka terlihat mendapatkan makanan lalu hinggap di dahan pohon di pesisir pantai untuk menyantap ikan tangkapannya. Ikan lumba-lumba yang datang ke perairan Kabupaten Malang sering melintas di Selat Sempu merupakan atraksi bagi wisatawan untuk melihat keberadaan ikan-ikan tersebut, namun dengan banyaknya jumlah perahu yang berlabuh menyebabkan ikan lumba-lumba jarang menampakkan diri di permukaan air lebih lama. Wisatawan yang dulu tidak boleh membawa peralatan elektronik atau peralatan yang menimbulkan suara berisik sehingga mengusik ketenangan satwa, sekarang tidak ada petugas yang mengawasi sehingga Pantai Sempu menjadi ramai oleh aktivitas wisatawan. Keberadaan macan kumbang yang ada di Pulau Sempu perlu dipertimbangkan untuk dipindahkan ke habitat yang lebih baik karena luas Pulau Sempu yang relatif kecil untuk wilayah jelajahnya. Ketersediaan hewan buruan binatang ini cepat habis bahkan dapat memunahkan binatang rusa yang ada di Pulau Sempu. Jika macan kumbang ini dipindahkan dan terjadi ledakan populasi rusa, kelebihan tersebut dapat di jadikan komoditi untuk memasok hewan untuk tempat-tempat rekreasi yang membutuhkan seperti kebun binatang dan taman safari yang ada di Jawa Timur. Keterbatasan areal pembangunan kota dapat dilihat pada peta 3.3.

3.5.3 Keterbatasan Lahan yang Ditunjukkan oleh Fisik Binaan