ditanam dilokasi yang berbeda-beda kemudian lokasi tersebut tercatat pada GPS yang nantinya digunakan untuk menunjukkan arah lokasi
rumpon. Lama melaut 7 – 10 hari, jika dalam tiga sampai empat hari perahu sudah penuh ikan maka nelayan dapat mendarat dan jika dalam
tujuh hari perahu belum penuh maka nelayan melaut sampai persediaan konsumsi habis, biasanya dalam 10 hari konsumsi sudah habis dan
nelayan harus mendarat. Dalam satu bulan nelayan sekoci dapat melaut sebanyak empat
kali trip, 7 – 10 melaut dan mendarat 2 – 3 hari istirahat sambil mengisi perbekalan kemudian berangkat melaut kembali.
2.7.2.3 Perahu PakisJaringan
A. Konstruksi Perahu Pakis atau Pakisan adalah perahu yang memiliki konstruksi
hampir mirip perahu mayang namun berukuran lebih kecil. Bagian depan memiliki lengkung dari bawah kemudian lurus ke atas, demikian juga
bagian lengkung buritannya. Bahan yang digunakan juga sama yaitu lunas terbuat dari kayu ulin, linggi dan tulangan terbuat dari kayu kara-kara, dan
papan terbuat dari kayu bungur. Bagian geladak terbuat dari papan yang tidak dipasak.
Bagian buritan diberi tempat duduk untuk pengemudi, kemudian samping kiri dan kanan buritan ditempatkan dua buah mesin diesel satu
silinder berkekuatan 23 – 30 HP dan tidak menggunakan tambahan gearbox. Sedang bagian tengah ditempatkan box ikan berkapasitas 2 – 4
ton, sedang bagian depan ditempatkan jaring apung. Pembuatan perahu pakis ini kebanyakan dari daerah Madura dan
Pasuruan. Perahu pakisan ini memiliki ukuran panjang 6 – 14 m, lebar 3 – 4 m, dan tinggi 1 m. Biasanya perahu pakisan ini dioperasikan oleh 1
juragan laut dan 3 – 4 orang pendega. Selain perahu pakisan ada juga perahu sekoci yang menggunakan
jaring apung untuk menangkap ikan. Perahu sekoci yang biasa digunakan
adalah perahu sekoci yang memiliki konstruksi bagian buritan diberi kabin untuk tempat pengemudi dan tempat istirahat, sedang bagian bawah
kabin merupakan ruang mesin. Menggunakan mesin diesel satu silinder berkekuatan 27 – 30 HP dengan tambahan gearbox dan mesin tambahan
dengan kekuatan 23 – 27 HP. Di depan kabin ditempatkan bok ikan dua buah dengan kapasitas 2 – 4 ton dan bagian depan bok ikan ditempatkan
jaring apung sebagai alat menangkap ikan.
B. Jenis alat tangkap Perahu pakisan ini menggunakan jaring apung sebagai alat untuk
menangkap ikan. Jaring apung terdiri dari ruas-ruas jaring yang bersambungan. Jaring apung yang berukuran kecil umumnya terdiri dari
30 ruas, yang masing-masing mempunyai ukuran lebar 15 m dan panjang 40 m. Sehingga panjang seluruhnya mencapai 1.200 m. Makin deras arus
dan makin keruh air laut makin efektif jaring ini beroperasi.
C. Metode mencari ikan Lokasi untuk menurunkan jaring mencapai 20 – 60 mil laut ke arah
lepas pantai. Ketika mencapai lokasi jaring apung dioperasikan secara pasif, diturunkan secara memanjang dalam air tegak lurus dengan arah
arus atau menghadang arus, kemudian perahu dihanyutkan bersama jaring apung tersebut sambil menunggu ikan yang menabrak jaring apung
tersebut
35
. Gerakan renang ikan biasanya searah atau berlawanan
35
Elders mengemukakan beberapa prinsip dasar teknik penangkapan ikan yang pada umumnya diterapkan di Indonesia. Prinsip dasar dari berbagai metode
penangkapan ikan ini adalah a penangkapan ikan yang pasif, b penangkapan ikan yang semi-aktif, dan c penangkapan ikan yang aktif sifatnya. Teknik penangkapan ikan yang
sepenuhnya pasif adalah penangkapan ikan yang tergantung pada gerakan-gerakan ikan. Semi-aktif adalah apabila usaha yang dilakukan itu terbatas sampai pada penyebab
gerakan reflek ikan, misalnya dengan menabur umpan atau tindakan yang lainnya, kegairahan ikan dapat dibangkitkan dan dengan demikian dapat ditangkap, dan
sebagainya. Sedangkan penangkapan ikan aktif bila pihak nelayan aktif dan alat tangkap ikan selalu dibawa bergerak untuk dapat mengejar dan menangkap ikan sasarannya.
Teknik penangkapan ikan dengan jaring apung termasuk teknik penangkapan ikan yang pasif. Ibid. hal. 60.
dengan arah arus laut. Dalam satu hari jaring apung tersebut diturunkan sebanyak dua kali yaitu pada pukul 24.00 dan siang hari pada pukul
12.00.
D. Daya jelajah Perahu pakis ini berangkat membawa perbekalan untuk persediaan
selama seminggu, es untuk mengawetkan ikan, lima jirigen air tawar dengan kapasitas 35 liter per jirigen, lima jirigen bahan bakar dengan
kapasitas yang sama, peralatan memasak, berangkat pagi hari atau siang hari menuju lepas pantai sejauh 20 – 60 mil laut, mereka tempuh selama 3
– 4 jam perjalanan. Jika musim ikan, dalam waktu tiga hari bok ikan sudah penuh dan
nelayan kembali ke darat untuk menjual hasil tangkapan kemudian istirahat sambil mengisi perbekalan selama 1 – 2 hari kemudian berangkat
kembali, bahkan hanya satu hari istirahat mereka kembali melaut, karena musim ikan hanya beberapa bulan saja sehingga mereka berusaha
memaksimalkan waktu yang ada. Posisi perahu ketika menurunkan jaring dan menghanyutkan
perahu mereka sambil menunggu ikan yang menabrak jaring, bisa mencapai jarak 60 mil, mulai dari Pantai Ngrawan perbatasan Kabupaten
Lumajang sampai Pantai Jalasutra perbatasan Kabupaten Blitar.
2.7.2.4 Perahu Jukung