Mempunyai luas yang cukup dan lapangan yang tidak membahayakan.
o Kriteria Daerah Perlindungan Plasma Nutfah
Areal yang ditunjuk memiliki jenis plasma nutfah tertentu belum terdapat di dalam kawasan konservasi yang telah ditetapkan;
Merupakan areal tempat pemindahan satwa yang merupakan tempat kehidupan baru bagi satwa tersebut;
Mempunyai luas yang cukup dan lapangan yang tidak membahayakan
o Kriteria Daerah Pengungsian Satwa
Areal yang ditunjuk merupakan wilayah kehidupan satwa yang sejak semula menghuni areal tersebut;
Mempunyai luas tertentu yang memungkinkan berlangsungnya proses hidup dan kehidupan serta berkembangbiaknya satwa
tersebut. d Kawasan
Rawan Bencana
Adalah kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi
dan tanah longsor.
1.7.13 Pengertian Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya
A. Pengertian dan Klasifikasi Kawasan Lindung Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan
pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan kawasan lindung adalah upaya penetapan, pelestarian dan pengendalian pemanfaatan kawasan lindung.
Kawasan lindung diklasifikasikan menjadi : 1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahnya
o Kawasan
Hutan Lindung
o Kawasan Lindung lainnya
o Kawasan
resapan air
2. Kawasan perlindungan
setempat o
Sempadan pantai
o Sempadan sungai
o Kawasan
sekitar danauwaduk
o Kawasan sekitar mata air
o Kawasan
sekitar rawa
3. Kawasan suaka alam dan cagar budaya o
Kawasan suaka
alam o
Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya o
Kawasan pantai berhutan bakau o
Taman nasional, taman Hutan Raya dan taman wisata alam o
Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan 4. Kawasan rawan bencana alam
o Kawasan rawan letusan gunung berapi
o Kawasan rawan gerak tanah
o Kawasan rawan gempa bumi
o Kawasan angin topan
B. Pengertian dan Klasifikasi Kawasan Budidaya Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi
utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan ini dimanfaatkan
secara terencana dan terarah sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna bagi kehidupan manusia, kawasan budidaya diklasifikasikan menjadi :
1. Kawasan hutan produksi 2. Kawasan pertanian tanaman pangan
3. Kawasan
perikanan 4. Kawasan
perkebunan 5. Kawasan
peternakan 6. Kawasan
pariwisata 7. Kawasan
pemukiman 8. Kawasan
perindustrian Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kriteria untuk pendefinisian tiap
kawasan atau sub kawasan lindung diatas, secara umum didasarkan pada faktor-faktor fisik dasar seperti kelerengan, jenis tanah, curah hujan, ketinggian,
hidrologi serta keberadaan flora fauna yang harus dilindungi. Adapun kriteria kawasan lindung adalah sebagai berikut :
1. Kawasan Suaka Alam
a. Kawasan Cagar
Alam b. Kawasan Suaka Margasatwa
2. Kawasan Pelestarian alam a. Tanaman
nasional b. Tanaman hutan raya
c. Tanaman wisata alam d. Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya
e. Kawasan wisata laut dan bahari f. Kawasan perlindungan harta karun di laut
g. Kawasan pantai hutan bakau
3. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan 4. Kawasan perlindungan bawahnya
a. Kawasan hutan lindung b. Kawasan hutan lindung lainnya
c. Kawasan resapan
air 5. Kawasan
perlindungan setempat
a. Kawasan sekitar mata air b. Kawasan sekitar waduk atau danau
c. Kawasan sekitar
rawa d. Sempadan
sungai e. Sempadan
pantai 6. Kawasan Rawan Bencana Alam
a. Kawasan rawan letusan gunung berapi b. Kawasan rawan gempa bumi
c. Kawasan rawan gerakan tanah d. Kawasan rawan angin topan
e. Kawasan gelombang tsunami f. Kawasan
rawan banjir
Agar lebih jelas mengenai kriteria penetapan kawasan lindung dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 1.2 : Kriteria Penetapan Kawasan Lindung
JENIS KAWASAN TUJUAN PEMANTAPAN
KAWASAN KRITERIA
I. KAWASAN YANG
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN
KAWASAN BAWAHANNYA 1. Kawasan hutan lindung
Kawasan lindung adalah kawasan hutan yang memiliki
sifat khusus yang mampu memberikan perlindungan
kepada kawasan sekitar maupun bawahanya sebagai
pengatur tata air, pencegahan banjir dan erosi serta
memelihara kesuburan tanah 1. Kawasan hutan dengan faktor-
fator lereng lapangan, jenis tanah, curah hujan yang nilai
skor 175 dan atau 2. Kawasan hutan yang mempunyai
40 atau lebih dan atau 3. Kawasan hutan yang mempunyai
ketinggian diatas 1000 m atau lebih dari permukaan laut
2. Kawasan Bergambut
Kawasan bergambut adalah kawasan yang unsur
pembentukan tanahnya sebagian besar berupa sisa-
sisa bahan organik yang tertimbun dalam waktu yang
lama Tanah bergambut dengan
ketebalan 3 meter atau lebih yang terdapat dibagian hulu sungai dan
rawa
3. Kawasan Resapan Air Kawasan resapan air adalah
kawasan yang mempunyai kemampuan tinggi untuk
menyerapkan air hujan sehingga merupakan tempat
pengisian air bumi akifer yang berguna sebagai sumber
air Curah hujan yang tinggi, struktur
tanah yang mudah menyerap air dan bentuk geomorfologi yang
mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran
II. KAWASAN PERLINDUNGAN
SETEMPAT 1. Sempadan
Pantai Sempadan pantai adalah
kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi pantai Daratan sepanjang tepian yang
lebar proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100
meter dari pasang tertinggi kearah darat
2. Sempadan Sungai Sempadan sungai adalah
kawasan sepanjang kiri kanan sungai, termasuk sungai
buatankanalsaluran irigasi primer, yang mempunyai
manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian
fungsi sungai 1. Sekurang-kurangnya 100 meter
kiri kanan sungai besar dan 50 meter kiri kanan anak sungai
yang berada diluar pemukiman 2.
Untuk sungai kawasan permukiman berupa sempadan
sungai yang diperkirakan cukup untuk membangun jalan
inspelasi 100-150m
3. Sempadan Waduk Kawasan sekitar waduk
adalah kawasan tertentu disekeliling waduk yang
mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan
kelestarian fungsi air Daratan sekeliling tepian yang
lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik waduk
antara 50 – 100 meter dan dari titik pasang tertinggi ke arah darat
4. Kawasan sekitar mata air
Kawasan sekitar mata air: kawasan disekeliling mata air
yang penting manfaatnya untuk mempertahankan
kelestarian fungsi air. Sekurang-kurangnya dengan jari-
jari 20 meter sekitar mata air, kecuali untuk kepentingan umum
SK Metan No 837KptsUm1980
JENIS KAWASAN TUJUAN PEMANTAPAN
KAWASAN KRITERIA
III. KAWASAN SUAKA ALAM DAN CAGAR ALAM
1. Kawasan Suaka Alam Kawasan suaka alam adalah
kawasan yang memiliki ekosistem khas yang
merupakan habitat alami yang memberi perlindungan bagi
perkembangan flora dan fauna khas dan beraneka ragam
Kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam, hutan wisata, daerah
perlindungan satwa dan pengungsian satwa
1. Kriteria cagar alam adalah
a. Kawasan yang ditunjuk
mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa tipe
ekosistemnya.
b. Mewakili informasi biota
tertentu dari atau unit-unit penyusun.
c. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang
masih asli, belum diganggu manusia.
d. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang
pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga
yang cukup luas
e. Mempunyai ciri khas dan
dapat merupakan satu-satunya contoh disuatu daerah serta
keberadaanya memerlukan upaya konservasi
2. Kriteria Suaka Margasatwa
adalah : a.
Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan
perkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perlu
dilakukan upaya pelestarian
b. Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi
c. Merupakan tempat dan
kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu
d. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa
yang bersangkutan 3. Kriteria hutan wisata adalah:
a. Kawasan yang ditunjuk
memiliki keadaan yang menarik dan indah baik secara
alamiah maupun buatan manusia
b. Memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olahraga
serta terletak dekat pusat- pusat permukiman penduduk
c. Mengandung satwa baru yang dapat dikembangbiakan
sehingga memungkinkan perburuan secara teratur
mengutamakan rekreasi olahraga, kelestarian satwa.
d. Mempunyai luas yang cukup e. lapangantidak membahayakan
JENIS KAWASAN TUJUAN PEMANTAPAN
KAWASAN KRITERIA
4. Kriteria daerah
perlindungan plasma nutfah adalah :
a. Areal yang ditunjuk memiliki jenis plasma nutfah tertentu
yang belum terdapat dikawasan konsevasi yang
telah ditetapkan
b. Merupakan areal tempat pemindahan tempat
kehidupan baru bagi satwa tersebut.
c. Mempunyai cukup
dan lapangannya tidak
membahayakan 5. Kriteria daerah pengungsian
satwa adalah : a. Areal yang ditunjuk
merupakan wilayah kehidupan satwa yang
sejak semula menghuni areal tersebut.
b. Mempunyai luas tertentu yang memungkinkan
berlangsungnya proses hidup dan kehidupan serta
berkembangbiaknya satwa tersebut.
2. Pantai berhutan bakau Pantai berhutan bakau adalah
kawasan pesisir laut yang merupakan habitat alam hutan
bakau Mangrove yang berfungsi memberi
perlindungan pada perikehidupan pantai dan laut
Minimal 130 kali rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan
terendah tahunan diukur dan garis air surut terendah diarah darat
3. Kawasan suaka dalam laut dan peranan lainnya
Suaka alam laut dan perairan lainnya adalah daerah berupa
perairan laut, perairan muara sungai, gugusan karang dan
atol yang mempunya ciri khas berupa keragaman dan
keunikan ekosistem Kawasan berupa perairan laut,
perairan darat, perairan darat wilayah pesisir, muara sungai,
gugusan karang dan atol yang mempunyai dan atau keunikan
ekosistem
4. Taman Nasional, taman hutan bakau dan taman
wisata alam Taman Nasional: kawasan
pelestarian alam yang dikelola dengan zonasi yang
dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan pengetahuan,
pariwisata, rekreasi dan pendidikan, Taman hutan raya
adalah kawasan pelestarian alam yang terutama
dimanfaatkan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau
bukan asli, pengembangan pengetahuan, pendidikan,
kebudayaan, pariwisata dan rekreasi alam. Taman wisata
alam: kaw. kelestarian alam darat,dilaut untuk pariwisata
dan rekreasi alam. Kawasan berhutan atau bervegatasi
tetap yang memiliki flora dan fauna yang beraneka ragam memiliki
akses yang baik untuk keperluan pariwisata
Kriteria Penetapan Kawasan Budidaya : Kriteria penetapan kawasan budidaya berdasarkan pada fungsinya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelangsungan sumber daya itu sendiri. Kriteria penetapan kawasan budidaya selengkapnya
adalah budidaya seperti pada tabel 3. pada halaman berikut ini. Kawasan budidaya pada dasarnya terdiri dari kawasan Penyangga dan
Kawasan Usaha. Kawasan penyangga merupakan kawasan yang mempunyai fungsi untuk menjaga atau mengamankan kawasan lindung dari rambahan atau
pengaruh pengembangan kawasan budidaya. Kriteria penetapan kawasan penyangga adalah sebagai berikut :
o Kawasan diluar dan berbatasan dengan kawasan lindung.
o Kawasan dengan kelerengan antara 25-40.
o Kawasan disekitar hutan lindung mutlak dengan radius± 2000m.
o Kawasan disekitar hutan lindung terbatas ± 500 m.
o Kawasan dengan ketinggian lebih besar sama dengan 1000 m.
o Kawasan disekitar mata air dengan radius 200-300 dari pusat mata air.
o Kawasan disekitar wadukdanau dari muka air tertinggi 100-200 m.
o Kawasan di kanan kiri jurang dengan lebar 2 x kedalaman jurang
Sedangkan kawasan usaha merupakan kawasan yang dimanfaatkan ataupun dikelola untuk kegiatan manusia dalam rangka kehidupan
dan penghidupannya. Kawasan ini meliputi kawasan terbangun permukiman kota, kawasan terbangun untuk permukiman pedesaan dan kawasan tidak
terbangun untuk kegiatan usaha, dengan kriteria sebagai berikut : 1. Kawasan Terbangun permukiman kota
o Disesuaikan dengan Batas Wilayah Kota sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 7 tahun 1986. o
Batas administrasi kotamadya dan kota administrasi o
Batas yang ditetapkan dengan perencanaan tata rung 2. Kawasan Terbangun untuk Permukiman Pedesaan
o Kawasan diluar kawasan lindung dan penyangga yang tidak termasuk
wilayah yang dilarang adanya peralihan penggunaan tanah dari pertanian dan bukan pertanian, yang umumnya terdiri dari sawah dengan
2 x panen setahun, sawah dengan 1 x panen padi da 2 x panen palawija, sawah tidak ditanam padi tetapi ditanami palawija 2 x panen dan tebu.
o Kawasan di luar kawasan lindung dan penyangga, tidak termasuk
kawasan yang peralihan penggunaan tanahnya diarahkan untuk tanaman keras atau hutan produksi, yaitu tanah kering dengan lereng
15 dan tanah dengan kelerengan 15 yang tidak mungkin untuk diusahakan tanaman semusim seperti tanah berbatu, berpasir swarsa,
padat lahar, bekas penambangangalian.
o Kawasan diluar kawasan lindung dan pertaniannya dapat dialihkan ke
bukan pertanian, misalnya tanah kering dan sawah tadah hujan dengan kelerengan sekitar 15.
3. Kawasan Tidak Terbangun untuk Kegiatan Usaha Kawasan ini di luar kawasan lindung, penyangga, maupun terbangun
permukiman. Disamping kedua kelompok kawasan tersebut, kawasan budidaya juga meliputi budidaya khusus, yaitu suatu kawasan yang
difungsikan secara khusus, seperti : o
Untuk kepentingan militer. o
Untuk pengungsian satwa. o
Untuk perkembangan minyak dan gas bumi. o
Untuk pembangit tenaga atom. Agar lebih jelas mengenai kriteria penetapan kawasan budidaya terdapat
pada tabel 3.
Tabel 1.3 : Penetapan Kawasan Budidaya
JENIS PENGGUNAAN TUJUAN
KRITERIA
1. Kawasan Hutan Produksi Kawasan
Hutan Produksi Terbatas
Kawasan
Hutan Produksi Tetap
Kawasan Hutan
Produksi Konversi Kawasan yang diperuntukkan bagi
hutan produksi terbatas yang eksploitasinya dapat dengan tebang
pilih atau tebang habis dan tanam Kawasan hutan yang diperlukan
dan dapat dialihgunakan Kawasan yang diperuntukkan bagi
tanaman pangan lahan basah yang pengairannya dapat diperoleh
secara alamiah maupun teknik Kawasan hutan dengan faktor-faktor
lereng lapangan, jenis tanah, curah hujan yang mempunyai skor 125 –
174 diluar hutan suaka alam buatan wisata dan hutan konversi lainnya
SK Mentan No 683KptsUmUm111980
Kawasan hutan dengan faktor-faktor lereng lapangan, jenis tanah, curah
hujan yang mempunyai skor 125 – 174 diluar hutan suaka alam buatan
wisata dan hutan konversi lainnya SK Mentan No
683KptsUmUm111981 dan 937KptsUmUm111980
Kawasan hutan dengan faktor-faktor lereng lapangan, jenis tanah, curah
hujan yang mempunyai skor 125 – 174 diluar hutan suaka alam buatan
wisata dan hutan konversi lainnya SK Mentan No
683KptsUmUm111981 dan 937KptsUmUm111980s
2. Kawasan Hutan Pertanian Kawasan Tanaman
Pangan Lahan Basah Kawasan Tanaman
Lahan Kering
Kawasan Tanaman
Tahunan Perkebunan Kawasan yang diperuntukkan bagi
tanaman pangan lahan basah yang pengairannya dapat diperoleh
secara alamiah maupun teknis Kawasan yang diperuntukkan bagi
tanaman pangan lahan basah yang pengairannya dapat diperoleh
secara alamiah maupun teknik Kawasan yang diperuntukkan bagi
tanaman tahunanperkebunan yang menghasilkan baik bahan dan
bahan baku industri Tanaman pangan lahan adalah
mempunyai sistem atau potensi pengembangan pengairan yang
memiliki : a. Ketinggian 1000 m
b. Kelerengan 40 c. Kedalaman Efektif lapisan
tanah atas 30. Kawasan yang tidak mempunyai
sistem atau potensi pengembangan pengairan dan memiliki :
a. Ketinggian 1000 m b. Kelerengan 40
c. Kedalaman Efektif lapisan
tanah atas 30. Kawasan yang sesuai untuk
tanaman tahunanperkebunan dengan mempertimbangkan :
a. Ketinggian 1000 m b. Kelerengan 40
c. Kedalaman Efektif lapisan
tanah atas 30.
JENIS PENGGUNAAN TUJUAN
KRITERIA
Kawasan Peternakan
Kawasan Perikanan Kawasan yang diperuntukkan bagi
peternakan hewan besar dan padang penggembala ternak
Kawasan yang diperuntukkan bagi perikanan baik berupa pertambakan
atau kolam dan perairan darat lainnya
Kawasan yang sesuai untuk peternakanpenggembalaan hewan
besar ditentukan dengan mempertimbangkan :
a. Ketinggian 1000 m b. Kelerengan 40
c. Kedalaman Efektif lapisan
tanah atas 30. Kawasan yang sesuai dengan
perikanan ditentukan dengan mempertimbangkan :
a. Kelerengan 40 b. Persediaan
air cukup
3. Kawasan Pertambangan Kawasan yang diperuntukkan bagi
perkembangan baik wilayah yang sedang maupun yang segera akan
dilakukan kegiatan pembangunan Kriteria lokasi sesuai yang
diterapkan Departemen Pertambangan untuk daerah
masing-masing yang mempunyai potensi bahan tambang bernilai
tinggi
4. Kawasan Perindustrian Kawasan yang diperuntukkan bagi
industri berupa tempat pemusatan kegiatan industri
a. Kawasan yang memenuhi persyaratan lokasi industri
b. Tersedianya sistem
pembuangan yang cukup c. Adanya sistem pembuangan
limbah d. Tidak menimbulkan dampak
sosial negatif yang berat e.
Tidak terletak dikawasan tanaman pangan lahan basah
yang beririgasi untuk pengembangan irigrasi.
5. Kawasan Pariwisata
Kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan pariwisata
Kawasan yang mempunyai : a. Keindahan alam dan keindahan
panorama b. Masyarakat
dengan kebudayaan bernilai tinggi dan
diminati oleh wisatawan c. Bangunan peninggalan budaya
dan atau mempunyai nilai sejarah yang tinggi
6. Kawasan Permukiman Kawasan yang diperuntukkan bagi
permukiman a. Kawasan lahan dengan
masukan teknologi yang ada b. Ketersediaan air terjamin
c. Lokasi yang terkait dengan kawasan hutan yang telah
adaberkembang d. Tidak terletak di kawasan
tanaman pangan lahan basah
1.7.14 Jaringan Jalan