Perahukapal Tangkap Alat Tangkap Pengasinan ikan

Trip tangkap adalah kegiatan operasi penangkapan yang dihitung mulaisejak perahukapal tangkap meninggalkan pelabuhantempat pendaratan menuju daerah operasi, mencari daerah tangkapan, melakukan penangkapan ikan, kemudian kembali lagi ke pelabuhantempat pendaratan asal atau ke pelabuhantempat pendaratan lainnya untuk mendaratkan hasil tangkapannya. Jumlah trip penangkapan dari suatu unit penangkapan adalah banyaknya trip penangkapan yang dilakukan dalam suatu periode waktu tertentu. Alat-alat penangkapan seperti pukat pantai, sero, serok, jermal, alat pengumpul kerang- kerangan dan rumput laut dalam periode satu hari dapat melakukan beberapa kali trip penangkapan. Untuk unit-unit penangkapan demikian, sebagai kekecualian, satu hari penangkapan hari dimana penangkapan dilakukan dihitung sebagai satu trip 9 .

1.6.1.6 Nelayan

Nelayan adalah orang yang terlibat secara langsung melakukan penangkapanbudidaya binatangtanaman laut. Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapanbudidaya binatangtanaman air. Orang yang melakukan pekerjaan seperti membuat jaring, mengangkut alat-alat penangkapan ke dalam perahukapal, mengangkut ikan dari perahukapal, tidak dimasukkan sebagai nelayan. Juga istri, anak dan orang tua nelayan yang tidak aktif dalam operasi penangkapan tidak dimasukkan sebagai nelayan. Tetapi ahli mesin, ahli listrik dan juru masak yang bekerja di kapal penangkap dimasukkan sebagai nelayan, walaupun mereka tidak secara langsung melakukan penangkapan 10 .

1.6.1.7 Perahukapal Tangkap

Perahukapal tangkap adalah moda angkutan air yang digunakan dalam penangkapan binatangtanaman laut. Perahukapal tangkap adalah perahukapal yang digunakan dalam operasi penangkapan binatangtanaman air baik secara langsung ataupun tidak langsung. Kapal pengangkut yang digunakan untuk mengangkut hasil tangkap atau hasil ikal olahan dari daerah produsen atau dari daerah tangkap ke daerah konsumen tidak dimasukkan sebagai perahukapal tangkap. Dalam hal penangkapan dengan bagan, sero, kelong, dan lain-lain, perahukapal digunakan untuk mengangkut nelayan, alat-alat penangkap dan hasil tangkap. Karena perahukapal tersebut secara langsung berkaitan dengan operasi penangkapan, maka perahukapal ini termasuk perahukapal penangkap 11 . Dalam pengkajian data statistik perikanan, perahukapal penangkap diklasifikasikan sebagai berikut : • Perahu tidak bermotor : o Jukung 9 Ibid, hal. 15 10 , hal. 15 Ibid 11 Ibid, hal. 15 o Perahu papan kecil, sedang, besar • Perahu motor tempel • Kapal motor o Kurang dari 5 GT o 5 – 10 GT o 10 – 20 GT o 20 – 30 GT o 30 – 50 GT o 50 – 100 GT o 100 – 200 GT o 200 GT keatas

1.6.1.8 Alat Tangkap

Alat tangkap ikan diklasifikasikan sebagai berikut 12 : • Pukat udang • Pukat ikan • Pukat kantong seine net : o Payang termasuk lampara o Dogol o Pukat pantai • Pukat cicin purse seine • Jaring insang : o Jaring insang hanyut o Jaring ingsang lingkar o Jaring insang tetap o Trammel net • Jaring angkat lift net o Bagan perahurakit o Bagan tancap termasuk kelong o Serok o Jaring angkat lainnya • Pancing hook and line o Rawai tuna o Rawai hanyut lain selain rawai tuna o Rawai tetap o Huhate pole and line o Pancing lain selain huhate o Pancing Tonda • Perangkap traps o Sero o Jermal o Bubu o Perangkap lain • Alat pengumpul kerang dan rumput laut shellfish and seaweed collection with manual gear : o Alat pengumpul kerang o Alat pengumpul rumput laut • Muro-ami • Lain-lain : o Tombak 12 Ibid, hal. 16 o Jala dan lain-lain

1.6.1.9 Pengasinan ikan

Pengasinan ikan merupakan proses pengolahan ikan yang paling mudah dilakukan, dan ikan yang telah diawetkannya dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Pengolahan ikan segar menjadi ikan asin adalah sebagai berikut : Ikan dibersihkan secukupnya, umumnya tanpa membuang isi perut, kemudian diatur secara rapi berlapis-lapis di suatu tempat tertentu, biasanya dalam tong atau kotak dari kayu, bahkan dalam liang yang digali di tanah, dengan dibubuhi garam secukupnya disetiap lapisan, garam-ikan, garam-ikan, dan seterusnya. Setelah 48 jam, yakni waktu terpendek yang diperlukan dalam pengolahan, ikan ini sudah siap dipasarkan, meskipun masih perlu penambahan garam pada waktu pengepakan. Bila harga ikan di pasar turun dan hasil tangkapan melimpah, seperti pada musim tangkap ikan layang, ikan asin dapat disimpan sampai berbulan-bulan 13 .

1.6.1.10 Pemindangan ikan