1.8.2 Metode Analisa Kuantitatif
Di dalam metode analisa ini digunakan metode kuantitatif yang meliputi :
1.8.2.1 Kependudukan
Analisa terhadap jumlah, struktur penduduk, mata pencaharian, tingkat pendidikan, dan perkembangan penduduk yang tercakup di dalam
kawasan rencana. Hasilnya digunakan sebagai dasar perhitungan untuk perkiraan ketersediaan tenaga kerja :
an penganggur
angka SMA x
dan S1
lulusan jml
pabrik operator
dan staf
tenaga Jml
= an
penganggur angka
sekolah x tidak
sd SMP
lulusan jml
ayan pabriknel
buruh tenaga
Jml =
1.8.2.2 Fasilitas
Fasilitas pelayanan
kawasan meliputi perumahan, kesehatan,
peribadatan, bangunan umum. Utilitas kota meliputi air bersih, listrik, telepon, drainase, persampahan dan limbah.
1. Standar dari Dinas Pekerjaan Umum. a Sarana hunian.
Luas petak tanah untuk rumah. perorang
lantai Luas
m Plafon
Tinggi m
jam orang
Segar Udara
Kebutuhan
3
= Lokasi daerah perumahan.
Persyaratannya antara lain tidak terganggu oleh polusi dapat disediakan air bersih, memberikan kemungkinan untuk
berkembang, mempunyai aksesbilitas yang baik, mudah dan aman mencapai tempat kerja, tidak di bawah permukaan air.
Jumlah rumah
Untuk memenuhi kebutuhan perumahan yang dibutuhkan oleh nelayan andhon yang biasanya menempati rumah
koskontrak dihitung dengan rumus :
Jumlah rumah = jumlah penduduk : 5
b Sarana Kesehatan i Balai
Pengobatan. Jumlah minimum penduduk pendukung adalah 3.000
penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan 300 m
2
. ii Puskesmas dan Balai Pengobatan.
Jumlah minimum penduduk pendukung adalah 30.000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan 1.200 m
2
. iii Apotik.
Jumlah minimum penduduk pendukung adalah 10.000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan 350 m
2
. c Sarana Perniagaan dan Industri.
i Warung. Jumlah minimum penduduk pendukung adalah 250 penduduk.
Luas tanah yang dibutuhkan 100 m
2
. ii Pertokoan.
Jumlah minimum penduduk pendukung adalah 2.500 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan 1.200 m
2
. iii Toko dan Pasar.
Jumlah minimum penduduk pendukung adalah 120.000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan 13.500 m
2
. iv Toko, Pasar, Bank, Kantor dan Industri Kecil.
Jumlah minimum penduduk pendukung adalah 120.000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan 36.000 m
2
. d Sarana Peribadatan
i Kelompok penduduk 2.000 RW 1 langgar = 300 m
2
. ii Kelompok penduduk 30.000 lingkungan 1 masjid = 1.750 m
2
. iii Kelompok penduduk 120.000 kecamatan 1 masjid = 4.000
m
2
. iv Kelompok penduduk 1.000.000 tingkat kota 1 masjid kota.
2. Standar dari BPPT a Jenis Fasilitas Sosial.
i Fasilitas Kesehatan.
Puskesmas Pembantu.
Pencapaian maksimum adalah 1.500 meter. Puskesmas.
Pencapaian maksimum adalah 3.000 meter. Tempat Praktek Dokter.
Pencapaian maksimum adalah 2.000 meter. Rumah
Bersalin. Pencapaian maksimum adalah 1.500 meter.
Apotik. Pencapaian maksimum adalah 1.500 meter.
ii Fasilitas Perdagangan dan Niaga.
Toko. Adalah fasilitas perbelanjaan terkecil melayani kebutuhan
sehari-hari. Terdiri dari satu bangunan dan pencapaian maksimum adalah 300 meter.
Pertokoan. Adalah fasilitas perbelanjaan yang lebih lengkap dan
pencapaian maksimum 500 meter. Pusat Perbelanjaan Lingkungan.
Adalah fasilitas lingkungan fungsinya sebagai pusat perbelanjaan dan niaga yang menjual keperluan sehari-hari
yang lebih lengkap. Terdiri dari pasar pertokoan dan lain- lain.
b Fasilitas Peribadatan. Merupakan sarana kehidupan untuk mengisi rohani yang perlu
disediakan dilingkungan yang direncanakan. Kepastian tentang jumlah fasilitas peribadatan yang dibangun dapat dipastikan setelah
lingkungan perumahan dihuni setelah beberapa waktu. Pendekatan
perencanaan dengan memperkirakan populasi dan jenis agama kemudian merencanakan alokasi tanah dan lokasi bangunan
peribadatan.
3. Tipe pelabuhan Pembangunan pelabuhan pendaratan ikan laut memiliki klasifikasi
pelabuhan dengan sarana dan prasarana yang harus dimiliki oleh tiap klas pelabuhan tersebut. Klas pelabuhan tersebut berdasarkan jumlah
produksi ikan laut yang didaratkan yaitu : a pelabuhan pendaratan ikan = produksi 50 – 100 tonhari
b pelabuhan perikanan Nusantara = produksi minimal 200 tonhari c pelabuhan perikanan Samudera = produksi minimal 400 tonhari
4. Pom BBM Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi perahu yang akan
melaut dibutuhkan prasarana pom BBM untuk melayaninya : pompa
debit mendarat
yang perahu
jml perahu x
unit per
BBM kebutuhan
jml BBM
Pom Jumlah
=
5. Pabrik es Untuk memenuhi kebutuhan es balok bagi penyimpanan ikan di perahu
maupun keperluan lainnya diperlukan pabrik es :
es pabrik
produksi kapasitas
mendarat yang
perahu jml
perahu x unit
per balok
es kebutuhan
jml es
Pabrik Jumlah
=
6. Kran pengisian air bersih perahu Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi perahu yang akan melaut
dibutuhkan kran air bersih :
pompa debit
mendarat yang
perahu jml
perahu x unit
per bersih
air kebutuhan
jml bersih
air kran
Jumlah =
7. Toko mesin, onderdil dan bengkel Untuk memenuhi kebutuhan mesin baru, onderdil dan bengkel bagi
perahu-perahu nelayan dibutuhkan toko mesin dan bengkel :
rata -
rata mesin
umur al
perahu tot jml
perahu x unit
per mesin
jml per tahun
baru mesin
kebutuhan Jumlah
=
al perahu tot
jml perahu x
unit per
mesin jml
l mesin tota
Jumlah =
rata -
rata mesin
umur hidupnya
seumur rata
- rata
mesin kerusakan
frekuensi per tahun
mesin kerusakan
frekuensi =
per tahun mesin
kerusakan frekuensi
x l
mesin tota jml
per tahun bengkel
order jml
= nelayan
menunggu n
kesanggupa hari
jml x
hari per
order memenuhi
kemampuan hari
per order
jumlah bengkel
jml =
8. Perahu baru Kebutuhan perahu baru diperoleh melalui perhitungan dengan rumus :
rata -
rata perahu
umur al
perahu tot jumlah
per tahun baru
perahu kebutuhan
jml =
9. Lokasi pembuatan rumpon Kebutuhan ruang untuk pembuatan rumpon dan jaring diperoleh
melalui rumus :
rumpon pembuatan
dlm dibutuhkan
yang waktu
per tahun rumpon
produksi jumlah
rumpon pembuatan
ruang pelayanan
tingkat =
1.8.2.3 Utilitas