Watak Kewarganegaraan Analisis Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PPKn SMP KK H 25 individu. Karakter privat seperti tanggung jawab moral, disiplin diri dan penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia dari setiap individu adalah wajib. Karakter publik juga tidak kalah penting. Kepedulian sebagai warga negara, kesopanan, mengindahkan aturan main rule of law, berpikir kritis, dan kemauan untuk mendengar, bernegosiasi dan berkompromi merupakan karakter yang sangat diperlukan agar demokrasi berjalan sukses Winataputra dan Budimansyah, 2012. Karakter publik dan privat tersebut adalah: 1 Menjadi anggota masyarakat yang independen; 2. Memenuhi tanggung jawab personal kewargaanegaraan di bidang ekonomi dan politik; 3.Menghormati harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu; 4.Berpartisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan bijaksana.5. Mengembangkan berfungsinya demokrasi konstitusional secara sehat.

d. Kompetensi Kewaganegaraan

Kompetensi kewarganegaraan yang meliputi 1 penguasaan terhadap pengetahuan dan pemahaman tertentu; 2 pengembangan kemampuan intelektual dan partisipatoris; 3 pengembangan karakter atau sikap mental tertentu, dan 4 komitmen yang benar terhadap nilai dan prinsip-prinsip fundamental demokrasi konstitusional.Kompeten merupakan perpaduan antara pengetahuan kewarganegaraan berkaitan dengan kandungan atau apa yang seharusnya diketahui oleh warganegara dengan kecakapan kewarganegaraan. Dikatakan kompeten apabila seseorang itu 1 mampu melakukan tugas per tugas; 2 mampu mengelola beberapa tugas yang berbeda dalam pekerjaan; 3 tanggap terhadap situasi dan kondisi; 4 mampu menghadapi tanggung jawab dan harapan pencapaian kompetensi; 5 mampu mentransfer kompetensi yang dimiliki dalam setiap situasi yang berbeda situasi dan kondisi serta tempat yang baru. Untuk menjadi kompeten perlu melakukan 7 tujuh kunci yaitu 1 mengumpulkan, mengorganisasikan dan menganalisa informasi; 2 menyampaikan ide dan informasi; 3 merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan; 4 bekerja sama dalam tim; 5 menggunakan ide dan teknik matematika; 6 memecahkan masalah; 7 menggunakan teknologi. 26

e. Komitmen Kewarganegaraan

Perpaduan antara kecakapan dengan watak kewarganegaraan menumbuhkan komitmen. Komitmen menunjuk pada suatu sikap seseorang berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki dan diwujudkan melalui perilaku. Komiten mengandung makna adanya: 1 keyakinan kepercayaan; 2 kemauan; 3 kesetiaan loyalitas 4 kebanggaan. Komitmen adalah suatu rasa identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas kesetiaan atau derajat, dan kepercayaan serta penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai.

f. Keteguhan

Perpaduan antara pengetahuan dengan watak kewarganegaraan menumbuhkan keteguhan. Keteguhan merupakan kekuatan atau ketetapan hati, iman, niat; atau kekukuhan hati dan ketabahan jiwa yg beginilah yg menunjukkan sifat keperwiraannya; kesetiaannya tidak diragukan lagi. Keteguhan dapat juga diartikan kuat untuk tetap pada pendiriannya, ketika kata hati menuntutnya.

1. Analisis Asumsi Normatif dan Asumsi Positif PPKn

Asumsi normatif dan asumsi positif mengenai Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalahsebagai berikut. a. Bahwa selama Negara Indonesia berdiri, Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 tidak akan berubah karena diterima sebagai inti komitmen nasional kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, dan NKRI merupakan bentuk final ketatanegaran RI, sebagaimana komitmen MPR. b. Bahwa tatanan kehidupan demokrasi Indonesia pada dasarnya merupakan sistem kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia yang bersumber dari dasar negara Pancasila sebagaimana tersurat pada alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. c. Bahwa pembangunan demokrasi konstitusional Indonesia mengandung missi pembangunan ide, nilai, prinsip dan konsep demokrasi melalui instrumentasi demokrasi dalam berbagai latar kehidupan dan pendidikan demokrasi untuk generasi muda sebagai pewaris bangsa di masa depan. d. Bahwa pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan merupakan wahana psiko-pedagogis pada domain kurikuler, sosio-andragogis pada domain