TEST FORMATIF Aktivitas Pembelajaran

PPKn SMP KK H 171 3. Cara menghargai keberagaman agama yang ada adalah dengan cara .... a. Pura – pura tidak tahu b. Mengikuti ibadah agama orang lain c. Mengotori tempat ibadah agama orang lain d. Tidak gaduh jika ada orang lain yang beribadah 4. Sikap yang harus dikembangkan dalam mewujudkan persatuan dalam keberagaman adalah .... a. Menghapuskan semua perbedaan b. Memandang rendah suku dan budaya lain c. Menganggap suku dan budaya sendiri sebagai yang paling baik d. Menerima keragaman suku dan budaya sebagai kekayaan bangsa 5. Salah satu cara memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dapat ditempuh melalui .... a. Kerjasama intern umat beragama b. Hubungan baik antara pemuka agama c. Dialog antar agama yang berbeda d. Kerjasama antar umat beragama

F. Rangkuman

1. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia. Secara konstitusional, tertuang dalam pasal 36A Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 UUD NRI Tahun 1945 2. Dianalisis secara etimologi Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Sansekerta itu terdiri dari kata Bhinneka, Tunggal, dan Ika. Kata Bhinneka berasal dari kata Bhinna dan Ika. Bhinna artinya berbeda-beda dan Ika artinya itu. Jadi, kata Bhinneka berarti yang berbeda beda itu. Analisa lain menunjukkan bahwa kata bhinneka terdiri dari unsur kata bhinn-a-eka. Unsur a artinya tidak, dan eka artinya satu. 3. Cita-cita keberagamaan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah keberagamaan yang ber-bhinneka tunggal ika. Keberagamaan yang 172 ber-bhinneka tunggal ika adalah kehidupan keberagamaan yang berkebudayaan, artinya setiap pemeluk agama di Indonesia dapat dengan leluasa menjalankan agama yang diyakininya, dan saling menghormati antar pemeluk agama yang lain. 4. Keberagamaan yang ber-bhinneka tunggal ika memandang perbedaan dalam agama merupakan realitas, karena itu perbedaan agama tidak perlu lagi untuk dibeda-bedakan, semuanya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menyembah Tuhan Yang Maha Esa. 5. Toleransi diartikan sebagai pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesama warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya dan menentukan nasibnya masing-masing, selama menjalankan dan menentukan sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat asas terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.

G. Umpan Balik Tindak Lanjut:

Jika Anda memperkirakan bahwa pencapaian Anda sudah melebihi 85, silakan Anda terus mempelajari modul berikutnya yaitu “Analisis perwujudan wilayah NKRI”, namun jika Anda menganggap pencapaian Anda masih kurang dari 85, sebaiknya Anda ulangi kembali kegiatan belajar dalam modul ini.