PPKn SMP KK H
213
Terkait Indikator pencapaian kompetensi dan proses penilaian agar diukur capaian hasil belajar didalam Lampiran III permen 58 tentang implementasi Kurikulum
2013: a Pelaksanaan Penilaian ; proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal
semester. Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.b Teknik dan bentuk penilaian :Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati. Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi menggunakan daftar cek atau skala penilaian rating scale yang disertai
rubrik. b Penilaian Pengetahuan tahapan ini perlu dipahami guru dalam menyusun indikator pencapaian komtensi dalam meyusun kisi-kisi penilaian.
4. Analisis relevansi penilaian hasil belajar sesuai tingkatan kemampuan kompetensi sikap spritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan.
a. Indikator pencapaian kompetensi dijabarkan dari kompetensi dasar, setiap kompetensi dasar baik sikap spritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan
mempunyai tingkatan kemampuan yang harus dicapai. b. Indikator pencapaian kompetensi yang sudah sesuai dengan tingkatan
kemampuan kompetensi dasar spritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan dijadikan penanda dan alat ukur dalam membuat instrumen
penilaian, apakah itu penilain sikap spritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan.
c. Ketika ada kekeliruan pada penjabaran indikator pencapaian kompetensi pada kompetensi dasar belum sesuai dengan tingkatan kemampuan,
padahal menjadi alat ukur instrumen penilaiannya, maka alat ukur instrumen penilaian tersebut diragukan atau tidak dapat menjadi penanda
ketercapaian kompetensi dasar yang mengacu pada silabus. d. Apalagi jika pembuatan rubrik penilaiannya tidak mengacu kepada indikator
pencapaian kompetensi dan kompetensi dasar sesuai tingkatan kemampuan, maka penilaian hasil belajarnya tidak valid
214
5. Analisis relevansi penilaian hasil belajar sesuaI proses pembelajaran
a. Marilah anda analisis apakah dalam proses pembelajaran kita sudah melaksanakan secara profesional sehingga harapannya hasil belajarnya
dapat maksimal b. Jika penilaian hasil belajarnya kurang baik ada beberapa kemungkinan
diantaranya proses pelaksanaan pembelajaran kurang menyenangkan, atau sarana pendukungnya kurang dan ada kemungkinan penanda
indikator pencapaian kompetensinya tidak sesuai. c. Jika penilaian hasil belajarnya sangat baik bisa jadi dalam merencanakan
pelaksanaan pembelajaranya benar-benar sesuai dengan kompetensi dasar dan tingkatan kemampuan yang diinginkan, atau pendidknya dalam
membawakan pelaksanaaan pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan ing ngarso sung tulodo, membangun kemauan ing madyo mangun karso, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran tut wuri handayani; Proses pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya
d. Jika penilaiannya hasilnya kurang baik ada kemungkinan dalam membuat instrumen penilaiannya tidak sesuai dengan indikator pencapaian
kompetensi, instrumennya kurang mencakup kompetensi sikap spritual, sosial, pengetahuan dan ketrampilan.
6. Analisis Relevansi Penilaian hasil belajar sesuai Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan
substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar
dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas
KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan
dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan.
PPKn SMP KK H
215
Ketuntasan Belajar dalam satu semesteradalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu
semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran.
Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan
untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni
predikat Sangat Baik SB, Baik B, Cukup C, Kurang K. Ketuntasan Belajar untuk sikap KD pada KI-1 dan KI-2 ditetapkan dengan predikat Baik B
Tabel 18. Nilai Ketuntasan Sikap Nilai Ketuntasan Sikap Predikat
Sangat Baik SB Baik B
Cukup C Kurang K
Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk angka yang ekuivalen dengan
huruf A sampai dengan D. Tabel 19. Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Ketrampilan
Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan Rentang Angka
Huruf 3,85 – 4,00
A 3,51 – 3,84
A- 3,18 – 3,50
B+ 2,85 – 3,17
B 2,51 – 2,84
B- 2,18 – 2,50
C+ 1,85 – 2,17
C 1,51 – 1,84
C- 1,18 – 1,50
D+ 1,00 – 1,17
D