Pembelajaran langsung Analisis Implementasi kurikulum dalam pembelajaran PKn

PPKn SMP KK H 227 Kelebihan model pembelajaran langsung: 1 Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa. 2 Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil. 3 Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan- kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan. 4 Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur. 5 Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah. 6 Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa. 7 Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran melalui presentasi yang antusias yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa. Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung: 1 Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal- hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa. 2 Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa. 3 Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka. 4 Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat 228 menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat. 5 Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa. 6 Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif

b. Pembelajaran tidak langsung

Pembelajaran idak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring nurturant effect. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangannilaidansikapsebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat luarsekolah dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap Pelaksanaan pendekatan saintifikpendekatan berbasis proses keilmuan merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran melalui: 1 Mengamati; Pada pengalaman belajar MENGAMATI ini, kegiatan belajaran yang dpat dilakukan siswa misalnya membaca, mendengar, menyimak, melihat dengan atau tanpa alat. Kompetensi yang ingin dikembangkan PPKn SMP KK H 229 melalui pengalaman belajar MENGAMATI adalah melatih kesungguhan, ketelitian, dan kemampuan mencari informasi. 2 Menanya. Kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa untuk pengalaman belajar MENANYA adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi apa yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk memperoleh informasi tambahan tentang apa yang sedang mereka amati. Pertanyaan yang siswa ajukan semestinya dapat dimulai dari pertanyaan- pertanyaan yang bersifat faktual saja hingga mengarah kepada pertanyaan- pertanyaan yang sifatnya hipotetik dugaan. Kompetensi yang dikembangkan dari pengalaman belajar MENANYA adalah pengembangan kreativitas, rasa ingin tahu curiousity, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis, dan pembentukan karakter pebelajar sepanjang hayat life long learner. 3 Mengumpulkan informasi. Kegiatan belajar sebagai bentuk dari pengalaman belajar MENGUMPULKAN INFORMASI adalah melakukan eksperimen, membaca beragam sumber informasi lainnya selain yang terdapat pada buku teks, mengamati objek, mengamati kejadian, melakukan aktivitas tertentu, hingga berwawancara dengan seorang narasumber. Kompetensi yang ingin dikembangkan dari langkah pembelajaranpengalaman belajar MENGUMPULKAN INFORMASI ini adalah, siswa akan mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, memiliki kemampuan berkomunikasi, memiliki kemampuan mengumpulkan informasi dengan beragam cara, mengembangkan kebiasaan belajar, hingga menjadi seorang pebelajar sepanjang hayat life long learner. 4 Mengasosiasi atau mengolah informasi. Bentuk kegiatan belajar yang dapat diberikan guru untuk menyediakan pengalaman belajar langkah pembelajaran MENGASOSIASIKAN atau MENGOLAH INFORMASI ini antara lain pengolahan informasi mulai dari beragam informasi yang memperdalam dan memperluas informasi hingga informasi yang saling mendukung, bahkan yang berbeda atau bertentangan. Melalui pengalaman belajar MENGASOSIASIKAN atau MENGOLAH INFORMASI ini diharapkan siswa akan mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat