210
based education, kurikulum berdasarkan kompetensi competency-based curriculum, dan pendekatan belajar tuntas mastery learning penilaian
proses dan hasil belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal. Untuk itu, berbagai pendekatan, strategi, metode,
teknik, dan model pembelajaran perlu dikembangkan untuk memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai keberhasilan belajar
secara optimal. Tujuan penilaian pendidik secara individual atau kelompok dalam
merencanakan penilaian sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai, mengembangkan dan melaksanakan penilaian sesuai dengan ruang lingkup penilaian, teknik, dan instrumen sesuai dengan
mata pelajaran yang diampunya. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasibukti tentang capaian pembelajaran
peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran, dengan mengacu pada silabus PKn SMP. Serta untuk
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai
seorangsekelompok peserta didik. b. Penilaian sesuai Peraturan Menteri Nomer 81 A tentang implementasi
Kurikulum 2013, pelaksanaan penilaian dan hasil belajar : Penilaian portofolio dapat dilakukan untuk menilai kompetensi dasar tentang
berinteraksi dengan teman dan menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan. Kedua kompetensi dasar ini merupakan praktik
kewarganegaraan yang dapat dilaksanakan pada setiap materi pembelajaran.
Tekhnik bentuk penilaian deskripsi sikap memuat uraian secara naratif pencapaian kompetensi sikap sesuai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar setiap mata pelajaran. Deskripsi sikap pada setiap mata pelajaran menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan sikap yang
masih perlu ditingkatkan. Contoh uraian deskripsi sikap dalam mata pelajaran antara lain : 1 Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran,
PPKn SMP KK H
211
disiplin, perlu ditingkatkan sikap percaya diri 2 Menunjukkan sikap yang baik dalam kejujuran, disiplin, dan percaya diri
c. Strategi dasar penilaian PKn KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Sejalan dengan ini maka guru
didorong untuk menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tuntas mastery learning serta tidak berorientasi pada pencapaian target kurikulum
semata
2. Analisis relevansi penilaian hasil belajar sesuai kompetensi yang ingin dicapai
a. Kompetensi Dasar yang ada pada silabus mata pelajaran PKn menjadi acuan dasar dalam pembuatan indikator pencapaian kompetensi dalam
Rencana pelaksanaan pembelajaran sekaligus penanda dalam pencapaian hasil belajar pembelajaran juga sebagai alat ukur dalam
pencapaian kompetensi dasar tersebut. b. Penilaian hasil belajar merupakan hasil dari pencapaian kompetensi pada
proses pembelajaran baik didalam lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
c. Dapat disimpulkan ketika penilaian hasil belajarnya kurang baik maka proses pembelajarannya juga kurang baik, apakah dikarenakan
pembuatan perancangannya pembelajaran, atau pelaksanaan pembelajarannya.
Bagaimana dengan penilaian hasil belajar yang anda laksanakan? Apakah sudah memenuhi kompetensi dasar sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi dasar
pengetahuan, dan kompetensi dasar keterampilan yang ingin dicapai sesuai acuan dasar dari silabus? Mari kita refleksi diri kita sendiri untuk perbaikan yang optimal
dan profesional. Mungkinkah dikarenakan kekeliruan dalam menjabarkan Kompetensi dasar
kedalam indikator pencapaian kompetensi pada rencana pelaksanaan pembelajaran? Coba anda pelajari dalam pembuatan indikator pencapaian
212
kompetensi harus sesuai dengan tingkatan kemampuan.
3. Analisis Penilaian Hasil Belajar sesuai tingkat kemampuan:
PenilaianHasilBelajarolehPendidikmencakupkompetensi sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, setiap kompetensi mempunyai tingkatan
kemampuan. a. Tingkatan kemampuan kompetensi sikap spiritual dan sosial mencakup:
Menerima nilai. 2. Menanggapi nilai. 3. Menghargai nilai. 4. Menghayati nilai. 5. Mengamalkan nilai Krathwohl dkk.,1964
b. Tingkatan Kemampuan Pengetahuan berpikir, mencakup: 1. Mengingat: mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber
lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan. 2. Memahami: Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah,
tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. 3. Menerapkan: Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah
dipelajari untuk sesuatu yang barubelum dipelajari. 4. Menganalisis: Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi
yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok informasi dengan kelompok informasi
lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya.
5.Mengevaluasi:Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria. 6. Mencipta: Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah
ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya sumber: Olahan Anderson,
dkk. 2001. c. Tingkatan Kemampuan Keterampilan Abstrak mencakup:
1 Mengamati; 2 Menanya;
3 Mengumpulkan informasimencoba;
4 4.Menalarmengasosiasi;
5 MengomunikasikanSumber: Olahan Dyers