AKTIVITAS : PENILAIAN BERBASIS KELAS USBN

PPKn SMP KK H 15 LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI ATURAN DAN IDEOLOGI HAK dan KEWAJIBAN WARGA NEGARA KEDAULATAN RAKYAT GLOBALIS ASI DAN PRESTASI DIRI • Mengaitkan • Menyimpulkan • Norma • Konstitusi dan Proklamasi • Bahaya Korupsi • Pancasila • Hak Asasi Manusia • Usaha Bela Negara • Demokrasi dan Kedaulatan • Kemerdek aan mengemuk akan pendapat • Otonomi daerah lisis • Globali sasi • Presta si diri Tabel 4. Kisi – Kisi USBN Tahun 2013 LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA NORMA DAN KONSTITUSI KOMITMEN TERHADAP KEUTUHAN NKRI Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan Siswa dapat memahami dan menguasai : • Proses perumusan Pancasila • Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila Siswa dapat memahami dan menguasai : • Proses perumusan UUD NRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara berdasarka n UUD NRI 1945 • Hak Asasi Manusia Siswa dapat memahami dan menguasai : • Aspek-aspek pengokohan NKRI • Keberagaman dalam masyarakat • Semangat persatuan dan kesatuan Aplikasi Siswa dapat Siswa dapat Siswa dapat 16 LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA NORMA DAN KONSTITUSI KOMITMEN TERHADAP KEUTUHAN NKRI • Memberi contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses perumusan Pancasila • Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses perumusan UUD NRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara berdasarka n UUD NRI 1945 • Hak Asasi Manusia menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Aspek-aspek pengokohan NKRI • Keberagaman dalam masyarakat • Semangat persatuan dan kesatuan Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan Siswa dapat menganalisis : • Proses perumusan Pancasila • Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila Siswa dapat menganalisis: • Proses perumusan UUD NRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara berdasarka n UUD NRI 1945 • Hak Asasi Manusia Siswa dapat menganalisis : • Aspek-aspek pengokohan NKRI • Keberagaman dalam masyarakat • Semangat persatuan dan kesatuan. PPKn SMP KK H 17

BAGIAN I KOMPETENSI PROFESIONAL

18 BAGIA PPKn SMP KK H 19 Kegiatan Pembelajaran 1 Analisis Esensi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

A. Tujuan

1. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menganalisis hakekat PPKn secara benar 2. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menganalisis asumsi normatif dan positif PPKn secara benar 3. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menganalisis substansi kebijakan nasional PPKn secara benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalisis hakekat PPKn 2. Menganalisis asumsi normatif dan positif PPKn 3. Menganalisis substansi kebijakan nasional PPKn.

C. Uraian Materi

1. Analisis Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan bidang studi yang bersifat multifased dengan konteks lintas bidang keilmuan, dengan bidang kajian yang mutidimensional sebagai integrasi dari disiplin ilmu politik, hukum, pendidikan, psikologi, dan disiplin ilmu lainnya yang dapat mendukung pembentukan warga negara yang baik cinta tanah air. Namun secara filsafat keilmuan ia memiliki ontology pokok ilmu politik khususnya konsep “political democracy” untuk aspek “duties and rights of citizen” Chreshore:1886. Dari konsep inilah kemudian berkembang konsep “Civics”, yang artinya warga negara pada jaman Yunani kuno, yang kemudian diakui secara akademis sebagai 20 embrionya “civic education”, yang selanjutnya di Indonesia diadaptasi menjadi “pendidikan kewarganegaraan” yang sekarang menjadi muatan kurikulum. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai suatu bidang pendidikan keilmuan yang merupakan pengembangan “citizenship transmission”. Pada saat ini sudah berkembang pesat suatu “body of knowledge” yang dikenal dan memiliki paradigma sistemik yang didalamnya terdapat tiga domain “citizenship education” yakni: domain akademis, domain kurikuler, dan domain sosial kultural” Winataputra: 2001 Ketiga domain itu satu sama lain memiliki saling keterkaitan struktural dan fungsional yang diikat oleh konsepsi “civic virtue and culture” yang mencakup “civic knowledge, civic disposition, civic skills, civic confidence, civic commitment, dan civic competence” CCE:1998. Oleh karena itu, ontologi Pendidikan Kewarganegaraan saat ini sudah lebih luas dari pada embrionya sehingga kajian keilmuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, program kurikuler Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan, dan aktivitas social-kultural Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan benar-benar bersifat multifasetmultidimensional. Sifat multidimensionalitas inilah yang membuat bidang studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat disikapi sebagai: pendidikan kewarganegaraan, pendidikan politik, pendidikan nilai dan moral, pendidikan kebangsaan, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan hukum dan hak asasi manusia, dan pendidikan demokrasi. Di Indonesia, arah pengembangan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tidak boleh keluar dari landasan ideologi Pancasila, landasan konstitusional UUD NRI Tahun 1945, dan landasan operasional Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk persekolahan sangat erat kaitannya dengan dua disiplin ilmu yang erat dengan kenegaraan, yakni Ilmu Politik dan Hukum yang terintegrasi dengan humaniora dan dimensi keilmuan lainnya yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di tingkat persekolahan bertujuan untuk mempersiapkan para peserta didik sebagai warga negara yang cerdas dan baik to be smart dan good citizen. Warga negara yang dimaksud adalah warga