Mengembangkan Kemajemukan di Bumi Indonesia

167 “Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri. Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya Rm. 15:1-2. b. Pandanglah orang lain yang berbeda bukan sebagai lawan atau musuh yang harus ditaklukkan, melainkan sebagai kawan, sahabat, rekan yang harus dikasihi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Hidup ini bukan mengenai kalah atau menang, bukan pula soal menaklukkan yang berbeda agar menjadi sama dengan saya, tetapi mengenai sikap kasih yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari- hari seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Matius 22:39. .HJLDWDQ3HQLODLDQGLUL Kegiatan ini menuntut siswa untuk menyebutkan contoh sikap yang harus dilakukan, dan yang tidak boleh dilakukan di tengah kemajemukan. Selanjutnya mereka diminta XQWXNPHUHÀHNVLNDQDSD\DQJPHQMDGLNHQGDODVHKLQJJDWLGDNELVDPHODNXNDQKDO hal yang seharusnya dilakukan, terutama toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Sedang untuk contoh sikap yang sudah dilakukan, terutama yang berkaitan dengan sikap toleransi, siswa diminta untuk berpikir bagaimana mengembangkannya.

F. Mengembangkan Kemajemukan di Bumi Indonesia

Indonesia memiliki beribu pulau dengan berbagai kekayaan di dalamnya. .HND\DDQ WHUVHEXW PHOLSXWL EHUEDJDL SHUEHGDDQ GDODP KDVLO DODP OHWDN JHRJUD¿ bahasa, suku, ras, agama, makanan, jenis rambut, warna kulit, dan sebagainya. Masing- masing pulau di Indonesia memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari pulau yang lain. Papua memiliki burung cenderawasih dan kanguru. Maluku memiliki kekayaan rempah-rempah, NTT memiliki ribuan jenis kain adat. Kalimantan memiliki hutan hujan tropis yang kaya dengan potensi alam di dalamnya. Negara kita sungguh sangat kaya alam maupun budayanya dari ujung barat ke timur, dan ujung utara ke selatan. Berbagai keanekaragaman ini membuat Indonesia dikenal dunia sebagai bangsa yang majemuk. Indonesia mengakui enam agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Masing-masing agama memiliki kitab suci, pemimpin umat, tempat ibadah, pelaksanaan ibadah, serta perayaan hari besar agama yang berbeda-beda. Selain keenam agama yang diakui negara ini, terdapat juga agama atau kepercayaan lainnya, misalnya komunitas Yahudi, Kristen Ortodoks, agama Baha’i, dan berbagai agama suku, misalnya Sunda Wiwitan di Jawa Barat, Kaharingan di Kalimantan, Parmalim di Sumatera Utara, Marapu di Sumba, dan ada berbagai macam kepercayaan lainnya di seluruh penjuru tanah air. Di Indonesia agama memiliki peranan yang sangat penting dan sentral dalam kehidupan bersama. Hal ini dikarenakan agama memiliki ajaran-ajaran yang berisi nilai dan norma yang harus dilakukan oleh pemeluk agama masing-masing. Pemeluk 168 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti agama diberikan ajaran, perintah dan larangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Meskipun masing-masing agama memiliki ajaran yang berbeda, namun masing- masing agama haruslah menghargai satu sama lain agar tercipta kehidupan bangsa Indonesia yang damai. Sebagai satu bangsa, semua masyarakat dengan berbagai latar belakang yang ada harus bekerja sama, bukan berkelahi karena kenyataan perbedaan. Bagaimana peran gereja termasuk remaja dalam menyikapi perbedaan di lingkungannya? Beberapa hal di bawah ini dapat menyadarkan tanggung jawabnya di tengah lingkungan yang majemuk atau plural. 1. Gereja maupun orang Kristen terpanggil untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa, ikut menciptakan kehidupan bersama yang harmonis. Karena itu, warga gereja tidak boleh mudah dipengaruhi oleh ajaran yang menyesatkan, fanatisme buta, radikalisme, terorisme maupun pengaruh dari orang dan kelompok yang tidak bertanggung jawab. 2. Kita semua diharapkan dapat membawa diri sebagai motivator dan fasilitator untuk membangun masyarakat yang mengembangkan kemajemukan dan menghargai sikap toleransi terhadap agama lain. 3. Kita perlu mengelola pertumbuhan dan perkembangan diri maupun kelompoknya ke arah sikap yang semakin terbuka dan pada saat yang sama tidak meninggalkan identitas kristiani yang dimiliki. 4. Kita semua perlu mengembangkan pemahaman bahwa setiap agama memiliki dua aspek penting, yaitu aspek partikular dan universal. Aspek atau nilai partikular adalah nilai yang hanya diterapkan bagi penganut agama tersebut misalnya: doktrin dan liturgi. Sementara itu, aspek universal, adalah aspek yang juga berlaku bagi agama lain, misalnya nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kejujuran, kasih, kesetaraan, perdamaian, dan lain sebagainya. Andaikata semakin banyak orang menyadari dan menghargai bahwa perbedaan merupakan kekayaan yang bisa membentuk sebuah simfoni kehidupan yang indah, maka semua makhluk hidup dapat merasakan kondisi yang penuh kedamaian, sukacita yang mendalam, keadilan sosial, cinta kasih, persaudaraan serta kekeluargaan yang hangat di antara semua umat manusia. Kegiatan 6: Membuat kliping Siswa membuat kliping tentang kemajemukan bangsa Indonesia agama dan adat istiadat.

G. Penilaian