124 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Bagiku, menjadi seperti Kristus atau mengikut Kristus berarti menciptakan dampak yang positif, membangun, dan penuh dengan pemahaman tentang dunia.
Dari apa yang dikatakan oleh Hoeck jelas bahwa agama tidak seharusnya membuat orang takut supaya ia taat kepada ajaran tersebut. Pemahaman yang
didasarkan pada rasa takut saja adalah pemahaman agama yang kekanak-kanakan. Anak kecil belajar dengan rasa takut: takut jatuh, takut terbakar, takut terkena celaka,
dan lain-lain. Namun semakin dewasa ia akan belajar bagaimana menghindari bahaya-bahaya tersebut dan menjauhkan diri daripadanya, bukan karena rasa takut
melainkan karena rasa tanggung jawab.
Memahami hal ini, mestinya guru juga belajar bagaimana mengajarkan agama tanpa mengeluarkan ancaman-ancaman kepada siswa. Guru ditantang untuk
mengajarkan hal-hal yang positif dari agama, yang membuat siswa tertarik untuk mengadopsi nilai-nilai agama.
Kegiatan 2
Dalam kegiatan ini siswa diminta untuk bertanya kepada beberapa orang temannya di luar teman sekelasnya tentang apa arti gereja bagi mereka. Sudah tentu
yang harus mereka hubungi adalah teman-teman yang beragama Kristen. Seberapa pentingkah gereja itu bagi mereka atau tidak? Apa yang membuat mereka tertarik pada
gereja? Bila mereka tidak tertarik, apa sebabnya? Lalu mintalah mereka membahas pertanyaan-pertanyaan itu dengan teman-teman mereka dan kemudian minta mereka
membuat kesimpulannya di dalam buku buku catatan mereka atau di ruangan yang disediakan di dalam buku pelajaran mereka:
C. Allah Memanggil Daud
Dalam Alkitab, kita banyak sekali menemukan orang muda yang berperanan penting dalam rencana-rencana Allah. Kita dapat mendaftarkan nama-nama orang
muda yang dipilih Allah untuk mewujudkan rencana-rencana-Nya, misalnya Yosua, Gideon dan Ehud, dua hakim Israel, Daud, Daniel – semuanya di Perjanjian Lama,
dan orang-orang seperti Timotius dan Onesimus di Perjanjian Baru.
Dalam 1 Samuel 16:1-13 dikisahkan bagaimana Samuel diperintahkan Allah untuk memilih seseorang untuk menggantikan Saul, raja Israel. Samuel berangkat
ke Betlehem, dan mencari rumah Isai sesuai dengan perintah Allah. Di sana Samuel meminta agar Isai mengumpulkan anak-anak Isai. Namun tidak satu pun dari mereka
yang dipilih Allah. Lalu Samuel bertanya,
11
…”Inikah anakmu semuanya?” Jawabnya: “Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba.” Kata Samuel kepada Isai:
“Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari.”
12
Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah- PHUDKDQ PDWDQ\D LQGDK GDQ SDUDVQ\D HORN DOX 78+1 EHU¿UPDQ
“Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.”
125
Pilihan Allah atas Daud sebetulnya aneh. Daud yang
tampil di hadapan Samuel d i g a m b a r k a n b e r w a j a h
kemerah-merahan, matanya indah, dan wajahnya elok atau
tampan. Penampilannya lebih mirip seperti seorang bintang
film atau sinetron. Ini bukan penampilan seorang prajurit
untuk berperang. Mungkinkah D a u d m e n j a d i p e m i m p i n
bangsa Israel, termasuk menjadi panglima perang bangsa itu
dalam menghadapi musuh- musuhnya? Pada kenyataannya
kelak kita melihat bahwa Daud ternyata sanggup mengalahkan
musuh-musuh Israel. Dalam 1 Samuel 17 kita dapat menemukan kisah tentang pertempuran Daud melawan Goliat, pahlawan bangsa Filistin yang sangat ditakuti
oleh tentara-tentara Israel lainnya. Mengapa demikian? Jawabannya dapat kita temukan dalam 1 Samuel 16:7:
³7HWDSLEHU¿UPDQODK78+1NHSDGD6DPXHOµ-DQJDQODKSDQGDQJSDUDVQ\D atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat
manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi 78+1PHOLKDWKDWL´
Berbeda dengan manusia yang seringkali menilai seseorang lewat penampilannya saja, Allah memilih Daud sebab Allah tahu potensi yang ada pada dirinya. Allah
membutuhkan orang muda – termasuk siswa -- karena orang muda mempunyai kekuatan, semangat, dan tekad yang sangat berharga untuk mendukung rencana-
rencana Allah. Allah membutuhkan orang muda sebab mereka biasanya mempunyai visi yang besar untuk pekerjaan Allah.
Kegiatan 3
1. Penampilan Daud tidak meyakinkan bagi orang yang mencari tokoh yang dapat memimpin Israel dalam perang. Namun Allah tetap memilih Daud. Mintalah
siswa menyebutkan beberapa nama orang yang menurut banyak orang tidak pantas diangkat sebagai pemimpin, namun tetap dipilih Allah.
2. Daud tampak kurang layak diangkat sebagai pemimpin. Dalam bagan di bawah ini, guru meminta siswa untuk mencari alasan-alasan yang dapat membuat
seseorang dianggap tidak layak diangkat menjadi pemimpin. Mintalah mereka
Sumber : ZZZÀLFNUFRP
Gambar 6.1 Daud diurapi Samuel menjadi raja
126 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
melihat kolom di bagian kiri, dan kemudian minta mereka memilih ciri-ciri apa yang dapat menjadi kelemahan seorang pemimpin yang masih muda. Lalu
cari ayat pendukungnya di sebelah kanan. Mintalah mereka memilih ayat-ayat mana yang menggambarkan kelemahan-kelemahan tersebut mis. huruf a dengan
angka 2, dst.
Kelemahan seorang pemimpin Ayat pendukung
a. Kurang pengalaman 1. Yoel 2:28
b. Usia yang terlalu muda 2. 1 Raja-raja 12:6-11
c. Tidak pandai berkata-kata 3. 1 Timotius 4:12
d. Mudah dipengaruhi orang lain 4. Keluaran 4:10-12
Kunci jawaban untuk pertanyaan ini adalah: a. ---- 2
a. ---- 1 b. ---- 3
c. ---- 4
3. Selanjutnya, tanyakan kepada siswa apabila mereka memiliki kelemahan- kelemahan seperti yang digambarkan dalam kolom di sebelah kiri, apa yang akan
mereka lakukan untuk mengatasinya supaya mereka dapat menjadi pemimpin yang baik? Mintalah mereka membuat karangan singkat mengenai rencana-
rencana mereka.
D. Yesus Memanggil Andreas