Pendahuluan Toleransi Dalam Kehidupan Bersama

174 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Indikator: ‡ Menjelaskan makna toleransi ‡ Mendeskripsikan ajaran Kristen tentang toleransi ‡ Menyebutkan manfaat dari sikap toleran di tengah lingkungan ‡ 0HQJLGHQWL¿NDVLWDQWDQJDQ\DQJGLKDGDSLGDODPPHZXMXGNDQWROHUDQVL ‡ Memberikan solusi atau jalan keluar terhadap tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan toleransi ‡ Mengembangkan sikap toleransi yang ada di lingkungan sekolah, gereja dan masyarakat

A. Pendahuluan

Indonesia adalah bangsa yang sangat majemuk, sehingga Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terpecah. Akan tetapi sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki motto atau semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda, tetapi tetap satu. Permasalahan-permasalahan yang muncul di dalam masyarakat mestinya merupakan persoalan bersama. Demikian juga segala sesuatu yang telah dicapai haruslah dilihat sebagai hasil bersama. Tidak ada satu golongan, suku, atau agama apapun yang merasa dirinya lebih berjasa dalam membangun bangsa Indonesia yang satu. Ketegangan akan terjadi apabila satu golongan, suku, atau agama mementingkan kepentingan golongannya sendiri dan mengabaikan golongan- golongan lainnya. Oleh karena itu, sikap yang dibutuhkan di tengah kemajemukan adalah toleransi. Berbagai perbedaan yang ada di lingkungan sekitar manusia merupakan kekayaan yang harus disyukuri. Akan tetapi, perbedaan tersebut juga dapat menjadi masalah EHVDU GDODP NHKLGXSDQ EHUVDPD PLVDOQ\D WHUMDGL NRQÀLN GDQ SHUSHFDKDQ GDODP satu kelompok masyarakat. Oleh karena itu, sikap toleransi adalah keniscayaan dalam kehidupan bersama, agar tercipta lingkungan yang menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah, yaitu damai sejahtera, kedamaian, keadilan, dan cinta kasih. Kegiatan 1: Presentasi kliping unjuk kerja Guru memfasilitasi siswa untuk mempresentasikan kliping yang telah dikerjakan sejak pertemuan minggu sebelumnya, mengenai kemajemukan termasuk agama, suku, budaya, golongan. Selanjutnya siswa akan memberikan pendapatnya mengenai keuntungan dan kerugian dari berbagai kemajemukan yang ada di sekitarnya. Di akhir presentasi kelompok, guru akan memberikan kesimpulan sebagai pengantar ke dalam pembelajaran 9.

B. Toleransi Dalam Kehidupan Bersama

Toleransi merupakan sikap penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia, karena dengan toleransi manusia bisa hidup bersaudara, rukun, harmonis dan melestarikan persatuan. Toleransi berasal dari kata Latin tolerare yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Kata toleransi juga berasal dari kata tolerantia yang berarti hal menyabarkan, hal menanggung, hal membetahkan, kekuatan untuk 175 menanggung, ketetapan, kegigihan, ketabahan, sikap menerima sesuatu yang tidak disukai. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, toleransi diartikan sebagai sikap bersifat atau bersikap menenggang menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Dengan demikian, pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia yang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan, dan juga sikap yang mengandung kegigihan untuk mempertahankan hidup atau keyakinannya. Orang yang toleran berarti orang yang bisa menerima, menanggung, dan menahan diri untuk bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-orang beraliran lain. Sikap toleransi tidak berarti membenarkan pandangan atau aliran yang dibiarkan itu, namun tetap bersedia mengakui kebebasan serta hak-hak asasi para penganutnya untuk berpandangan lain. Toleransi juga merupakan istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok- kelompok yang berbeda dan tidak dapat diterima oleh mayoritas atau kelompok terbanyak dalam masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, yaitu masyarakat mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lain. Tidak hanya mengizinkan, tapi juga menghargai setiap kegiatan agama lain yang dilakukan. Ada tiga macam toleransi dalam agama Lalu, 2010: 227, yaitu: 1. Toleransi negatif adalah sikap yang tidak menghargai dan menolak isi ajaran dan pandangan agama dan keyakinan lain, serta tidak menerima penganutnya tetapi membiarkan saja, karena menguntungkan misalnya dari segi keamanan dan ketenteraman atau karena sikap acuh tak acuh terhadap agama. 2. Toleransi positif adalah sikap yang menolak isi ajaran dan pandangan agama dan keyakinan lain, namun menerima atau menghargai para penganutnya. 3. Toleransi ekumenis adalah sikap yang menerima dan menghargai baik isi ajaran agama dan keyakinan lain, pandangan dan para penganutnya, karena pengakuan bahwa di dalamnya ada nilai-nilai kebenaran yang dapat memperkaya dan memperdalam ajaran, pandangan, dan kepercayaan sendiri. Toleransi sejati bukan sikap acuh tak acuh, tetapi didasarkan pada sikap hormat terhadap martabat setiap manusia, hati nurani serta keyakinan dan keikhlasan sesama manusia apapun agama atau pandangannya. Orang yang toleran dalam arti positif bersedia berdialog dengan sikap terbuka untuk mencari pengertian dan kebenaran, memperkaya pengalamannya sendiri dengan pengalaman orang lain tanpa mengorbankan prinsip-prinsip yang diyakini. Toleransi akan membuahkan sikap hidup berdampingan secara damai, adanya kesejahteraan dalam hidup bersama, kehidupan yang utuh, jauh dari perpecahan, persatuan dan kesatuan terwujud sehingga mendukung kemajuan pembangunan dalam lingkungan masyarakat. Sebaliknya, jika tidak ada toleransi dalam kehidupan 176 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti bersama maka hubungan masyarakat akan menjadi renggang atau bahkan terputus, karena adanya pihak-pihak yang ingin menang sendiri. .HJLDWDQXUDKSHQGDSDW Beberapa pertanyaan untuk dipikirkan: - Apakah yang dimaksud dengan toleransi? - Apakah tanda atau ciri dari sikap toleransi? - Mengapa kita harus bertoleransi? - Apakah siswa pernah bertoleransi? - Apa manfaat toleransi? - Bagaimana kita dapat mewujudkan toleransi dalam kehidupan bersama? - Dalam aspek-aspek apa sajakah kita perlu bertoleransi? Guru memimpin diskusi ini bersama-sama dengan para siswa.

C. Toleransi dalam Ajaran Kristen