Pentingnya Makna Hidup bagi Manusia

210 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

A. Pendahuluan

Memaknai arti kehidupan termasuk bagaimana remaja memaknai hidupnya sangatlah berarti untuk kita semua, agar lebih mensyukuri berkat yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Makna adalah pemahaman tertentu yang kita ciptakan terhadap diri sendiri, orang lain, dan kehidupan. Sedangkan arti kehidupan adalah hal, cara, yang berhubungan dengan hidup, sehingga pemaknaan atas kehidupan menyangkut pemahaman yang kita ciptakan sendiri atas hidup. Pemaknaan terhadap kehidupan hanya bisa dilakukan secara baik dan benar apabila dalam proses pemaknaan tidak dilakukan secara parsial. Banyak cara tersedia untuk mencapai hidup yang lebih bermakna. Tentu saja makna itu tidak diciptakan oleh kehidupan atau lingkungan. Kitalah yang diberi hak untuk menciptakan makna atas kehidupan. Karena kita yang menciptakan, maka sifatnya berupa pilihan. Kehidupan remaja diharapkan bermakna bagi lingkungan. Kehidupan bermakna di dalam Tuhan adalah kehidupan yang dinamis, progresif, GDQ NRQVWUXNWLI DVDUQ\D DGDODK SDGD ¿UPDQ 7XKDQ EHUSLNLU SRVLWLI EHUVLNDS dan bertindak positif. Kehidupan kita akan lebih bermakna apabila kita sanggup berpedoman pada dasar hidup yang positif dan mencerahkan. Memaknai tugas seperti tugas-tugas di sekolah, perlu dianggap sebagai tantangan akan lebih positif ketimbang memaknainya sebagai tekanan. Dalam lingkungan sekolah, memaknai kegagalan bukan semata-mata sebagai kehancuran tetapi lebih sebagai gerbang kesuksesan yang tertunda. Memaknai kritikan bukan sebagai keburukan tetapi sebagai lecutan yang menyemangatkan jiwa. Seperti ketika kita memandang gelas yang berisi setengah air, bukan gelas yang kosong setengah. Kehidupan akan lebih bermakna ketika kita mampu memaknai setiap kehidupan secara lebih positif. .HJLDWDQXUDK3HQGDSDW Dalam kegiatan ini, siswa diberikan kebebasan untuk menyampaikan pengalamannya sendiri. Tentu cukup beragam, terkadang siswa malu untuk mengemukakan pengalaman mengenai hidup yang bermakna, maka guru dapat memotivasi mereka. Jika siswa kurang berani menyampaikan secara lisan maka kegiatan alternatif pengalaman hidup bermakna tersebut dapat dituliskan pada lembar kertas dan dikumpulkan kepada guru.

B. Pentingnya Makna Hidup bagi Manusia

Tokoh yang terkenal dan sekaligus merupakan tokoh pelopor dari perkembangan teori makna hidup adalah Victor Frankl. Victor Emil Frankl lahir di Austria tahun 1905 dan meninggal pada tahun 1997. Pada tahun 1943 ia dengan istrinya, bahkan dengan orang tuanya mengalami kehidupan yang sangat berat di kamp konsentrasi, mereka berpindah-pindah dari satu kamp konsentrasi ke kamp konsentrasi yang lain. Dalam kamp konsentrasi, dia dipisahkan dari istri dan kedua orang tuanya. Istri dan kedua orang tuanya dibunuh, hanya saudara perempuannya yang selamat. 211 Karena penderitaan yang dialami, maupun penderitaan banyak orang di sekitarnya, ia sampai pada suatu kesimpulan, bahwa bahkan dalam situasi yang paling sengsara, menyiksa, tidak manusiawi sekalipun, kehidupan tetap dapat bermakna. Kesimpulan ini pada akhirnya dikembangkan menjadi pendekatan “logoterapi” untuk menolong orang lain. Logoterapi berasal dari kata logos bahasa Yunani yang berarti “makna” dan juga “rohani” spiritualitas, sedangkan terapi berate “penyembuhan” atau “pengobatan”. Logoterapi secara umum dapat dideskripsikan sebagai suatu pertolongan yang mengakui adanya dimensi spiritualitas pada manusia di samping dimensi ragawi dan kejiwaan. Logoterapi berpandangan bahwa makna hidup dan hasrat untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama manusia guna mencapai suatu taraf kehidupan bermakna yang diinginkannya. Konsep Logoterapi Ketiga asas itu tercakup dalam konsep logoterapi mengenai eksistensi manusia dan makna hidup sebagai berikut. a. Dalam setiap keadaan, termasuk dalam penderitaan sekalipun, kehidupan ini selalu mempunyai makna. b. Kehendak untuk hidup bermakna merupakan motivasi utama setiap orang. c. Dalam batas-batas tertentu manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab pribadi untuk memilih, menentukan dan memenuhi makna dan tujuan hidupnya. d. Hidup bermakna diperoleh dengan jalan merealisasikan tiga nilai kehidupan, yaitu nilai kreatif, nilai penghayatan dan nilai bersikap. Menurut Victor Frankl makna hidup merupakan proses penemuan suatu hakikat yang sangat berarti bagi individu. Pencarian makna hidup pada tiap orang berbeda, ini merupakan alasan yang mendasar dari tiap individu. Makna hidup dapat dicapai dari nilai kreatif, penghayatan dan bersikap. Nilai kreatif mengilhami individu untuk menghasilkan, menciptakan dan mencapai sukses di dalam suatu pekerjaan. Sedang nilai penghayatan mencakup pengalaman positif seperti cinta dan penghargaan terhadap keindahan. Akhirnya nilai bersikap membawa seseorang kepada pilihan bersikap terutama terhadap kondisi negatif yang tidak dapat dihindari misalnya realitas ketidakadilan. Selanjutnya, menurut Frankl individu akan dipandu oleh suara hati secara intuisi untuk menemukan makna hidup yang sebenarnya. Keadaan mendesak seringkali mempengaruhi seseorang dalam mencapai makna hidup. Sebagian besar orang menemukan makna hidup bergantung pada sikap individu terhadap keadaannya. Sumber : Gambar 12.1 Victor Emil Frankl 212 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Dalam Man’s Search for Meaning, Frankl mengatakan, “Tidak terlalu penting apa yang kita harapkan dari kehidupan, melainkan yang penting ialah apa yang diharapkan oleh kehidupan dari kita. Kita harus berhenti bertanya apakah makna kehidupan, dan sebaliknya memikirkan diri kita sendiri sebagai pihak yang ditanyai oleh kehidupan setiap hari dan setiap jam. Jawaban kita bukanlah lewat kata-kata dan meditasi, melainkan dalam tindakan dan perilaku yang tepat. Kehidupan pada akhirnya berarti memikul tanggung jawab untuk menemukan jawaban yang tepat bagi masalah-masalahnya dan memenuhi tugas-tugas yang terus-menerus diberikan kepada setiap pribadi.” Dapat disimpulkan juga, ketika individu menyatakan bahwa hidupnya itu bermakna, berarti dia: a. Secara positif berkomitmen terhadap suatu konsep makna hidup. b. Konsep makna hidup itu memberikannya suatu kerangka acuan atau tujuan untuk memandang kehidupannya. c. Ia memandang kehidupannya berkaitan dengan, atau memenuhi konsep hidup tersebut. Menurut Frankl 2003 ciri-ciri orang yang merasakan hidup bermakna, dapat dijelaskan sebagai berikut ini: a. Menciptakan karya atau melakukan perbuatan yang baik, b. Mengalami sesuatu yang indah atau menjumpai seseorang yang kita cintai, c. Menentukan sikap yang tepat ketika kita harus berjumpa dengan penderitaan yang tidak terhindarkan. Semua ini adalah pengalaman-pengalaman yang diperoleh Frankl sendiri di kamp konsentrasi. Ia berusaha melakukan perbuatan baik, bahkan ketika ia berada dalam situasi yang sangat menderita dan sangat tidak baik. Ia terus berusaha mengobarkan cintanya kepada keluarganya dan orang lain, bahkan ketika ia kehilangan kedua orang tuanya dan istrinya. Dan akhirnya, bahkan ketika ia harus menderita, ia berusaha tidak tenggelam di dalam penderitaannya itu. Sebaliknya ia menjadikan penderitaannya sebagai pelajaran yang penting untuk memahami kehidupan secara lebih mendalam. Ketika Frankl berhasil menemukan makna hidupnya di kamp konsentrasi, hal itu memberikan kepadanya semangat untuk bertahan. Sementara itu, ada banyak tahanan lain yang mati karena depresi atau tidak tahan menyaksikan rekan-rekannya menderita. Frankl mengatakan, “Di kamp konsentrasi saya menemukan dua macam tahanan, yaitu mereka yang melihat ke luar dari kisi-kisi penjara dan hanya melihat gelapnya malam dan suasana yang suram di luar sana, dan mereka yang melihat ke luar, menengok ke atas dan menyaksikan gemerlapnya bintang di angkasa. Mereka yang hanya melihat gelapnya malam akhirnya tewas di kamp konsentrasi. Sebaliknya, mereka yang menikmati gemerlap bintang di angkasa berhasil bertahan hingga perang selesai dan mereka dibebaskan.” 213 Kegiatan 2: Diskusi Kelompok Siswa diminta untuk membut kelompok kecil 3-4 orang untuk mendiskusikan siapa Victor Frankl, bagaimana kehidupannya dan ide-idenya dan selanjutnya mengaitkan pendapat Victor Frankl dengan kehidupan remaja.

C. Hidup Bermakna dalam Perspektif Mengasihi Sesama