Matius 5:3-12 Matius 5:46-48

117

H. Doa Penutup

Pada akhir bab ini, guru mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan doa untuk dunia oleh John Birch, seorang penulis doa dari Wales, Inggris. Dalam doa ini kita semua diingatkan untuk terlibat dan mendoakan berbagai pihak yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan penting yang menyangkut kehidupan banyak orang. Lewat doa penutup ini, guru mengajak siswa untuk mendoakan orang-orang yang bekerja dan berjuang untuk hal-hal yang berkenan kepada Allah dan demikian telah menjadi mitra Allah dalam menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di muka bumi.

I. Penjelasan Bahan Alkitab

1. Matius 5:3-12

Bagian bacaan ini merupakan bagian dari apa yang biasa disebut “Khotbah di Bukit” oleh Yesus. Para pakar meragukan bahwa ucapan-ucapan ini memang disampaikan dalam khotbah Yesus di bukit, ataukah semuanya ini sebenarnya merupakan intisari dari ajaran Yesus. Betapapun juga, hal itu tidaklah begitu penting, sebab yang perlu kita perhatikan di sini adalah nilai-nilai yang Yesus sampaikan. Di sini Yesus mengajarkan hal-hal yang sama sekali berlawanan dengan apa yang biasanya kita peroleh dari dunia. Bagaimana mungkin orang yang miskin, yang berdukacita, yang lemah lembut, dst. berbahagia? Di sini Tuhan Yesus mengajarkan bahwa orang-orang inilah yang mengerti apa artinya berjalan dalam jalan Allah, dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada kasih dan pemeliharaan-Nya. Di tengah- tengah kebohongan dan kepalsuan dunia orang-orang ini tidak akan puas sebelum menemukan kebenaran. Mereka adalah orang-orang berani membawa damai dan memperjuangkan kebenaran, meskipun mereka tahu bahwa hal itu dapat membuat mereka dianiaya. Mengapa demikian? Karena orang-orang ini percaya bahwa ada sesuatu yang lebih besar dan lebih dalam daripada apa yang dapat dilihat secara kasat mata, yaitu bahwa mereka akan memiliki Kerajaan Surga, sama seperti para nabi yang telah dianiaya sebelum mereka. Dengan ajaran-ajaran seperti ini, tidaklah mengherankan apabila Donald Kraybill, seorang teolog AS, menyebutkan bahwa Kerajaan yang Yesus beritakan itu adalah Kerajaan yang sungsang, atau terbalik, karena nilai-nilainya sungguh terbalik dibandingkan nilai-nilai dunia.

2. Matius 5:46-48

Bagian bacaan ini masih merupakan bagian dari Khotbah di Bukit yang disampaikan Yesus dalam Matius 5-7. Di sini Yesus melanjutkan ajaran-Nya yang berlawanan 180 derajat dengan ajaran-ajaran dunia. Yesus menuntut kita berbeda dari dunia. Bahkan kita harus menjadi sempurna, kata-Nya. Dalam kesempurnaan itulah maka pengikut Kristus diajar bukan hanya mengasihi orang-orang yang mengasihinya, tetapi juga yang membenci dan memusuhinya. Ini adalah pengajaran 118 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti yang juga disampaikan oleh Rasul Paulus dalam Roma 12:20: “Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum”

3. Matius 21:28-31