Pendahuluan Gereja yang Memberitakan

66 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

A. Pendahuluan

Kegiatan 1 Menyanyikan lagu NKB 200: 1-3 ”Di Jalan Hidup yang Lebar, Sempit”. Pada awal kelas ini, siswa diajak untuk mengingat-ingat apa saja kegiatan- kegiatan yang disediakan gereja mereka untuk orang-orang muda dan remaja seperti mereka. Beberapa gereja mungkin menyediakan banyak sekali kegiatan bagi orang- orang mudanya, sehingga sebagian dari siswa mungkin menjadi terlalu aktif di gereja dan boleh jadi mengabaikan tugas-tugas dan tanggung jawab mereka sehari-hari sebagai siswa dan anggota keluarga. Sebaliknya, patut disayangkan bahwa ada gereja yang tidak mengembangkan kreativitasnya untuk menghadirkan program-program untuk orang muda dan remaja. Kegiatan-kegiatan yang disediakan hanyalah persekutuan remaja berupa kebaktian remaja, persekutuan doa, vocal group, dan kegiatan-kegiatan sejenis itu. Di banyak kota besar gereja-gereja yang tidak mengembangkan pelayanan yang kreatif untuk orang muda seringkali kehilangan orang-orang muda dan remajanya yang lari ke gereja-gereja lain. Apalagi kota besar biasanya banyak menyediakan pilihan yang menggiurkan bagi orang-orang muda, seperti mal, restoran, bioskop, warung internet, taman kota, pusat hiburan, atau tempat-tempat hiburan lainnya. Nah, apabila itu yang terjadi, gereja tidak boleh menyalahkan orang-orang muda yang pergi meninggalkannya. Gereja harus melakukan introspeksi diri dan lebih banyak memberikan perhatian kepada orang-orang mudanya sebab merekalah masa depan gereja. Uraian Pelajaran

B. Gereja yang Memberitakan

Dalam Kisah Para Rasul pasal 2 digambarkan bahwa pada hari Pentakosta yang pertama, tiga ribu orang mengaku percaya dan dibaptiskan. Semua ini dimulai ketika Petrus memberitakan tentang Yesus yang bangkit kepada orang banyak yang ada di Yerusalem. Dalam Kisah 2:14 dikatakan, “Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: ‘Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.’” Di kemudian hari kita sering sekali menemukan pemberitaan seperti ini. Malah kehidupan persekutuan orang Kristen selalu Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 3.1 Petrus berkhotbah pada hari Pentakosta. 67 ditandai oleh pemberitaan atau khotbah yang disampaikan oleh orang-orang yang diberikan wewenang khusus untuk melakukannya, seperti pendeta, guru Injil, penginjil, penatua, dan lain-lain. Tugas yang mereka laksanakan disebut dalam bahasa Yunani sebagai kerugma atau “pemberitaan”. Kerugma sendiri sebetulnya berarti “pengumuman”, seperti yang biasanya disampaikan oleh petugas kerajaan yang menyampaikan berita-berita penting pada masa itu, karena saat itu belum ada surat kabar atau media massa lainnya. Pemberitaan apa yang disampaikan oleh gereja? Dalam contoh dari Kisah 2:14 kita melihat bahwa Petrus memberitakan tentang siapa Yesus itu dan apa makna kehidupan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Di dalam kebaktian-kebaktian kita sekarang mungkin kita mendengar berbagai pemberitaan yang lain. Misalnya khotbah yang berisi penghiburan untuk jemaat yang sedang berduka cita, atau pengajaran tentang bagaimana menjalani kehidupan sebagai orang Kristen, atau tentang tanggung jawab orang Kristen dalam kehidupan di masyarakat dan bagaimana menjalin hubungan dengan orang-orang lain yang berbeda keyakinan, dan lain-lain. Khotbah di gereja biasanya dikembangkan dari isu-isu yang muncul dan dihadapi oleh warga jemaat. Pengkhotbah dapat pula memilih topik-topik yang dianggap sebagai masalah yang berkaitan dengan pemahaman iman, sehingga khotbah yang disampaikan merupakan khotbah pengajaran. Beberapa gereja menggunakan daftar bacaan yang tetap, yang disebut leksionari, yang dihubungkan dengan tahun gerejawi. Dengan demikian, pengkhotbah tidak hanya berkhotbah dari teks-teks bacaan favoritnya saja. Topik-topik apa lagi yang biasanya kita dengar dalam kerugma di dalam kebaktian- kebaktian di gereja? Mintalah siswa mendaftarkan topik-topik yang mereka ingat di dalam buku catatan mereka atau di dalam buku.

C. Gereja yang Bersekutu