Perdamaian Antar Umat Beragama

189

D. Perdamaian Antar Umat Beragama

Kita harus mengakui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki kemajemukan agama. Karena itu pengajaran agama seharusnya juga disampaikan dengan wawasan perdamaian. Di sinilah wawasan pluralism dapat menolong dan mengarahkan kepada hadirnya perdamaian antaragama. Pluralisme harus dipahami sebagai semangat dalam menghargai keyakinan agama sendiri dan sejalan dengan itu menghormati keyakinan agama lain. Penganut agama lain tidak dilihat sebagai musuh, lawan atau saingan. Sebaliknya, mereka adalah teman sekerja, saudara, sesama yang memiliki tujuan yang sama, yakni kesejahteraan manusia dan alam ciptaan Allah. .LWD KDUXV PHQJDNXL EDKZD VHMDUDK PDVD ODOX NLWD SHQXK GHQJDQ NRQÀLN DQWDUDJDPD DKNDQ GL EHUEDJDL WHPSDW KDO LWX PDVLK WHUMDGL 3DGDKDO NRQÀLN antaragama menunjukkan kepada kita adanya pengingkaran atas nilai-nilai agama terutama nilai kasih, persaudaraan, persatuan antarmanusia. Karena itulah, seharusnya pembelajaran agama yang kita lakukan memberikan pendasaran dan kekuatan rohani agar tercipta adanya integrasi maupun ikatan sosial. Spiritualitas kristiani seharusnya memberikan pencerahan bagi tercapainya perdamaian antaragama. Dengan demikian pembelajaran mengenai agama baik yang kita pelajari sendiri maupun yang kita terima dari guru di sekolah dan di gereja dapat kita gunakan untuk membuat referensi EDJLSHUGDPDLDQDQWDUDJDPDVHFDUDNKXVXVGLVLQLNRQÀLNDQWDUDJDPD 0HVNLSXQGHPLNLDQPHUHGDPDWDXPHQJKHQWLNDQNRQÀLNVDMDEHOXPODKFXNXS Masih ada satu langkah lagi yang penting, yaitu harus terjadi tahap rekonsiliasi yakni tahap perdamaian antaragama. Sebab kalau terjadi saling balas membalas, pasti masalah tidak akan selesai, bahkan akan menjadi lebih parah. Namun, jika kita melakukan rekonsiliasi maka perdamaian akan dapat diwujudkan. Ajaran penting di dalam kekristenan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Tuhan Yesus, mengampuni pihak lain. Pada waktu kita mengampuni orang lain, sesungguhnya kita juga memberikan “hadiah” kepada diri kita sendiri, karena kita telah terbebas dari rasa dendam, permusuhan dan pasti merasa lebih damai. Di samping itu tentu saja orang yang diberi pengampunan juga akan merasakan adanya suasana yang damai. Mengampuni atau memaafkan orang lain bukanlah hanya sekadar bersabar serta menahan diri karena tidak mempunyai kekuatan untuk membalas apa yang dilakukan orang lain. Lebih dari itu, saat kita pun memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membalas dendam kita juga tidak melakukannya. Inilah panggilan rekonsiliasi yang didasarkan kepada panggilan luhur, yang seharusnya diajarkan oleh semua agama. Dengan landasan kesetaraan dan kesederajatan, serta usaha untuk saling percaya dan memahami pihak lain, maka akan terjalin suatu hubungan dan keterbukaan, untuk menemukan cara dan MDODQWHUEDLNDJDUNRQÀLNDQWDUDJDPDGDSDWGLDWDVLVHKLQJJDSDGDJLOLUDQQ\DGDSDW menciptakan suatu kehidupan bersama yang penuh damai. 190 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Kegiatan 3: Diskusi Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi secara tertulis tentang materi pembelajaran ini. Siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya dalam menjawab pertanyaan yang tersedia.

E. Dialog Untuk Perdamaian