230 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
orang lain, meskipun yang diderita hanya salah satu aspek saja misalnya, hanya DVSHN¿VLNDWDXPHQWDOVDMDWHWDSL7XKDQHVXVVHODOXEHUWXMXDQXQWXNPHQJXWXKNDQ
orang tersebut holistik.
Kegiatan 3: Pelayanan Holistik
Siswa GLPLQWDXQWXNPHQJLGHQWL¿NDVLSHOD\DQDQKROLVWLN\DQJVXGDKGLODNXNDQ
bagi sesama atau masyarakat. Aspek-aspek apa saja yang pernah mereka perhatikan GDQODNXNDQ0LVDOQ\DDVSHN¿VLNVRVLDOPHQWDOVSLULWXDODWDXNHVHOXUXKDQDVSHN
kehidupan.
E. Perubahan Sosial dan Dampaknya Bagi Masyarakat
Kita hidup dan tinggal di tengah-tengah masyarakat yang mempunyai banyak VHNDOL SHUVRDODQ VRVLDO NHPLVNLQDQ NHERGRKDQ NULPLQDOLWDV QDUNRED NRQÀLN
WDZXUDQ SRUQRJUD¿ SHQFHPDUDQ OLQJNXQJDQ DGDODK FRQWRKFRQWRK SHUVRDODQ sosial yang menimpa masyarakat kita saat ini. Di sinilah kita harus menunjukkan
kepedulian kita Kita dituntut untuk mengambil bagian dalam pekerjaan Tuhan Yesus, yaitu dengan memperhatikan dan memberikan pertolongan dalam bentuk apa pun
yang bisa kita berikan, sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab kita di tengah- tengah masyarakat.
Perubahan masyarakat secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya strukturtatanan di dalam masyarakat, meliputi pola
pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Perubahan sosial dapat dilakukan dengan
mengubah pola hidup manusia agar menjadi lebih baik dan bermartabat. Misalnya, dari kebiasaan untuk membuang sampah sembarangan, atau bahkan buang air besar
di sungai, masyarakat diajak untuk memelihara lingkungan yang bersih dan sehat dan membuang sampah dan kotoran pada tempatnya.
Perubahan sosial bisa juga dilakukan dengan membuat orang tidak merasa puas dengan hasil karya yang dicapainya sekarang, sehingga mereka akan mencari upaya
untuk meningkatkan hasil kerja mereka. Misalnya, banyak pedagang kaki lima yang bekerja dari pk. 5 pagi hingga pk. 8 malam, namun penghasilannya hanya cukup
untuk biaya makan satu hari saja. Mungkin orang-orang seperti ini perlu diberikan ketrampilan untuk meningkatkan jualannya, baik dalam segi kualitas maupun
jenisnya, sehingga penghasilan mereka bisa bertambah, dan jam kerja mereka tidak usah begitu lama.
Bentuk perubahan lainnya adalah perubahan orientasi kerja. Banyak warga masyarakat yang lebih suka beralih ke dunia industri daripada bertahan di pertanian
karena di situ mereka lebih cepat memperoleh gaji, dan penghasilan lebih terjamin. Namun bila semakin banyak orang meninggalkan dunia pertanian, siapakah yang
akan menghasilkan pangan untuk masyarakat kita?
231
Perubahan sosial di sini termasuk di dalamnya perubahan nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat Soemardjan, 1987.
Dengan demikian, perubahan sosial adalah perubahan unsur-unsur atau struktur sosial dan perilaku manusia dalam masyarakat dari keadaan tertentu ke keadaan yang lain.
Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang
meng¬alami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol
atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan- perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga
perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.
Perubahan sosial dan kebudayaan belakangan ini terjadi dengan sangat cepat karena pengaruh perkembangan informasi dari luar. Gaya hidup orang kota telah
merasuk ke desa. Banyak orang di desa merasa ketinggalan kalau mereka tidak mengikuti gaya hidup orang kota. Padahal gaya hidup kota belum tentu lebih baik
daripada gaya hidup di pedesaan.
Di masyarakat luas, materialisme telah merambah luas dalam kehidupan sehari- hari. Uang dan materi menjadi ukuran sukses manusia. Untuk menjadi kaya, orang
tidak segan-segan melakukan apa saja, bahkan juga hal-hal yang dilarang oleh hukum dan negara. Misalnya membabat hutan untuk membuka kebun-kebun sawit terlarang.
Atau menggali tambang batubara di tempat-tempat yang mestinya menjadi hutan lindung nasional. Atau membangun vila-vila di bukit-bukit sehingga menimbulkan
longsor dan banjir di kota-kota sekitarnya. Semua ini disebabkan oleh pola hidup yang egoistis, yang tidak peduli dengan kesejahteraan bersama.
Perubahan sosial budaya sebagaimana diungkapkan di atas dampaknya dapat mengubah adat, kebiasaan, cara pandang, bahkan ideologi suatu masyarakat. Hal ini
tentu saja mempengaruhi pola dan perilaku masyarakatnya.
Kegiatan 4: Penugasan
Siswa diminta mewawancarai tokoh masyarakat Ketua RT atau RW tentang perubahan yang terjadi dalam masyarakat di lingkungannya. Bagaimana dampak
dan perubahan apa saja yang terjadi, baik dampak yang negatif maupun positif bagi PDV\DUDNDWVHWHPSDW6HODQMXWQ\DPHQJLGHQWL¿NDVLSHUDQUHPDMDEDJLOLQJNXQJDQQ\D
Tugas ini akan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
F. Sikap Remaja di Tengah Perubahan Sosial